Annyeong! Halo ✋✋
Aku kembali lagi karena masalahnya juga sudah clear. So aku akan melanjutkan cerita ini semoga sampai ending ya. Dan tidak ada lagi kejadian seperti yang lalu.Untuk psycho dan strawberry masih aku tarik entah sampai kapan.
Maafkan typo, bahasa belibet, jangan lupa vote comment, dont plagiat! See yoo.
***
"Semua projek lo udah gue atur, ada satu film baru buat lo juga Prill,"
"Film apaan?"
"Gue udah dapat naskahnya, dan baru mau gue baca, kayaknya bagus banget sih Prill, Detak Cinta jadi perannya lo akan jadi ala ala anak sekolah gitu,"
Prilly mengernyit dan mendekatkan ponselnya, menatap Linyi dari balik benda pipih itu "Anak sekolah? Muka gue emang baby face banget ya Lin,"
"Ck gak usah sok deh lo, tapi lo tau kan kalau film anak sekolah gimana?"
"..."
"Ck, gak boleh ada skandal apapun, lo harus jaga image,"
Prilly menghela nafas kasar mendengar ucapan Linyi "Iye tapi lo baca dulu naskahnya nanti lo kasih tau gue sedetail mungkin,"
"Iye lo kapan balik dah betah amat disana!" gerutu Linyi.
"Besok gue udah balik,"
"Yaudah gue tutup nih, gue ada banyak pekerjaan banget, satu lagi Prill, awas aja lo tiba tiba nangis kayak kemarin!"
"Iya udah ah bye!" setelahnya Prilly memutus sambungan video call bersama Linyi.
Gadis itu memasukkan ponselnya kedalam saku, mengernyit ketika melihat Ali mendekatinya bersama Karin.
"Mau ikut?"
"Kemana?" tanya Prilly.
"Aku mau antar Karin kedesa sebelah sekalian mau ketemu sama warga, mau ikut?" tanya Ali.
Prilly mengangguk dan tersenyum tak lupa Ali menautkan jari jemari mereka kemudian berjalan didepan Karin. Hal itu semakin membuat Prilly menyunggingkan senyumnya istilahnya dia selangkah didepan Karin, iyalah kan dia calon istrinya.
"Kamu nginapnya dimana Rin?" tanya Prilly dengan menoleh kebelakang.
"Aku sama tim juga ada tenda Prill, didesa sebelah,"
"Kamu selesai hubungi Linyi?"
Prilly menatap Ali "Heem, aku ada projek film baru,"
"Film?"
"Heem kata Linyi sih genre romance comedy sekolah, gimana? Kayaknya muka aku masih anak sma kali ya karena dapat peran ala ala anak sekolah?" tanya Prilly dengan menyandarkan kepalanya pada lengan Ali.
Gadis itu menatap Ali dari samping dengan tersenyum manis, Ali menggeleng pelan dan menyentil kening Prilly "Ish kok disentil sih!" gerutu Prilly.
"Pd banget kamu!"
Karin yang ada dibelakang mereka hanya tersenyum berasa obat nyamuk untuk melihat keuwuan pasangan ini "Harusnya aku ajak gebetan sekalian ya kak," celetuk Karin.
Keduanya menoleh "Harusnya gitu Rin," sahut Prilly.
Mereka terus berjalan menuju desa sebelah, sampai disana Prilly tersenyum merekah karena melihat bagaimana cantiknya desa itu. Banyak sekali bunga bunga yang berwarna warni menghiasi setiap pekarangan rumah.
"Cantik banget!" pekik Prilly melihat bunga disalah satu rumah warga. Gadis itu melepaskan gandengan tangan dengan Ali dan mendekati bunga itu.
"Prill jangan banyak durinya!" pekik Karin menyingkirkan tangan Prilly yang akan menyentuh bunga itu alhasil malah jari Karin yang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Beat (End)
FanfictionKehidupan artis memang terlihat begitu mewah, mempunyai banyak penggemar, tapi apa kalian pikir sesederhana dan seenak itu? Tidak! Tuntutan sebuah pekerjaan kadang mengharuskan seorang artis mengorbankan perasaan orang yang dicintainya. Bagaimana j...