DTC #31

1.7K 242 48
                                    

Maafkan typo, bahasa belibet, gak jelasnya cerita ini,
Jangan lupa follow, vote and coment! See yoo

Cepet kan?

***

Prilly tersenyum ketika melihat suaminya yang baru saja turun dari mobil, laki laki itu datang menjemputnya dilokasi syuting.

Ketika akan memeluk Ali, Prilly terlebih dahulu mencuci tangan kemudian mengeringkannya dan berjalan cepat menghampiri suaminya.

"Gak usah lari lari!" titah Ali.

Prilly tersenyum lebar bahkan sampai memperlihatkan gigi rapinya "Heheh aku pikir kamu gak jadi jemput aku, soalnya kamu kayaknya sibuk,"

"Ya ampun sayang, meskipun sibuk aku tetap usahain kok, kan ini keinginan pertama kamu eh keinginan baby Linger ya," ucap Ali dengan mengusap perut rata Prilly.

Wanita itu hanya tersenyum "Iya nih Pa, aku pengen shopping sama Papa, sekalian habisin duit Papa," canda Prilly dengan menirukan suara khas anak kecil.

Ali terkekeh mengusap puncak kepala Prilly "Udah bilang sama Lala dan Puput?"

Wanita itu mengangguk "Udah, mereka lagi beresin barang barang aku,"

"Udah bilang makasih?"

"Udah sayang,"

Ali mengangguk, memang Ali selalu meminta Prilly untuk mengucapkan terimakasih pada crew dilokasi syuting bahkan asisten dan managernya. Kalau kata Ali mereka yang selalu ada buat kita, membantu pekerjaan kita, kadang hanya kata terimakasih sudah membuat mereka senang dan semangat bekerja.

Keduanya kemudian masuk kedalam mobil, Ali melajukan mobilnya meninggalkan lokasi syuting. Mobil itu membelah jalanan ibu kota yang tidak begitu padat karena memang mereka keluar disaat masih jam bekerja.

Tak butuh waktu lama, keduanya sudah sampai dipusat perbelanjaan ibu kota. Karena memang entah mengapa Prilly menginginkan sekali shopping, katanya sih membeli keperluan bayi kecil mereka.

Tak ingin menunda waktu, Prilly dan Ali langsung menuju tempat segala peralatan bayi. Wanita itu berdecak ketika melihat baju baju bayi yang begitu menggemaskan.

"Silahkan nyonya, mau mencari baju bayi perempuan atau laki laki, saya akan membantunya,"

Prilly tersenyum dan menggeleng pelan "Iya kak, nanti dulu ya, saya mau lihat lihat," ucap Prilly hal itu tentu saja membuat suaminya mengernyit.

Prilly menarik Ali dan sedikit berbisik "Ishh mahal banget Li,"

"Hah?" tanya Ali tak mengerti.

"Ih tadi aku lihat harganya, masa satu set baju bayi harganya 3jutaan, mending ditabung," ucap Prilly.

"Tapi kalau kamu suka ambil aja Prill,"

"Gak ah cari yang lain,"

Ali menghela nafas dan memegang kedua bahu istrinya "Sayang, selagi aku mampu itu gak mahal sama sekali,"

"Sayang banget Ali kalau beli baju bayi harganya segitu, lagian dipakenya juga waktu bayi doang, gede dikit udah ganti juga kan," jelas Prilly.

"Oke kalau gitu ambil apa yang kamu mau," ucap Ali dan diangguki Prilly.

Semua kebutuhan bayi sudah dibeli oleh keduanya, mereka sempat berdebat kecil karena setelah membeli semuanya, Ali tiba tiba saja memborong baju baju bayi yang tadi dianggap Prilly  terlalu mahal. Ali tidak peduli jika istrinya mengomel.

 Love Beat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang