Prilly menghela nafas ketika baru saja sampai dirumah, merebahkan dirinya di sofa dan kaki yang langsung naik diatas meja, sungguh tidak sopan! Bagaimana lagi kalau memang sudah lelah.
Puput, asisten barunya menuangkan air mineral kedalam gelas dan memberikannya pada Prilly. Gadis itu masih cukup muda, mungkin umurnya baru sekitar 20-an tahun.
"Mau makan apa kak?" tanya Puput.
Yang ditanya menurunkan kakinya melihat gadis itu sekilas "Gak usah deh Poo, soalnya abis ini gue masih ada acara lagi,"
"Poo?"
Prilly mengangguk "Kan manager gue Lala, nah lo gue panggil Poo aja ya, hahahah lucu aja," ucap Prilly.
Puput mengangguk mengerti, ia juga tidak keberatan atas nama panggilan itu."Bagus sih kak,"
"Ponsel gue kemana?"
"Sebentar," ucap Poo mencari ponsel Prilly didalam tasnya, setelah ketemu ia memberikan ponsel itu pada pemiliknya.
Tak berapa lama Lala datang membawa beberapa kantong kresek, bisa dilihat bahwa didalamnya adalah makanan.
"Prill, makan dulu, setelah itu gue sama Puput langsung balik," ucap Lala.
"Gak usah Kak, nanti gue ada acara makan malam juga sih, takutnya nanti gue kekenyangan terus disana malah gak makan," ucap Prilly tanpa menoleh karena sibuk dengan ponselnya.
Lala mengangguk "Besok lusa ada pemotretan Louis Vuitton buat edisi 2022, jangan sampai terlambat ini penting banget, brandnya gak main main, pas buat reputasi lo," tegas Lala.
Prilly mengangguk paham, gadis itu beringsut "Oh iya, berarti besok gue free dong kak?" tanyanya, memang Prilly memanggil Lala dengan panggilan Kak, karena memang usia mereka yang terpaut 4 tahun, ditambah lagi, manager barunya itu sudah berkeluarga dan memiliki seorang putri.
"Iya besok free, malam ini mau kemana?"
"Mau datang ke acara reuni pacar,"
"Pacar?" tanya Lala yang diangguki Prilly.
Wanita itu langsung duduk disebelah Prilly "Lo serius? Siapa?"
"Iya, kak Prilly siapa pacarnya?" kini Puput yang ikut bertanya.
"Dokter itu lho, Dokter Ye Aliand Linger," ucap Prilly mantap.
Lala menghela nafas kasar "Prill, please malam ini jangan datang ya, sampai lusa, lo jangan kemana mana,"
"Maksudnya?"
"Sampai lusa aja Prill, jangan sampai sebelum pemotretan, lo ada berita negatif yang keluar, sebisa mungkin gue udah menekan beberapa portal gosip, ini brand besar Prill," jelas Lala.
Prilly tampak menimbang penjelasan Lala, ada benarnya yang dikatakan wanita itu, ia tak boleh merusak reputasi brand itu. Meskipun nantinya ia akan hiatus tapi ia harus pergi tanpa menyebabkan masalah dengan siapapun.
"Emhhh, sebenarnya juga gak berpengaruh sih kak, kan kontraknya gak ada kata gak boleh punya kekasih," sahut Puput.
"Meskipun gak ada, tapi kita cuma waspada aja Put, takutnya nanti ada yang mau jatuhin nama Prilly, setidaknya lo harus hiatus dengan baik,"
Prilly mengangguk "Apalagi ini kontrak brand terakhir Prilly," lanjut Lala.
Gadis itu tampak menimbang dan menyetujui ucapan Lala, "Tapi kalau gue datang dan bisa menutup mulut mereka gak papa kan?" tanya Prilly.
Lala dan Puput mengernyit tak paham "Mungkin gue gak bisa tapi Ali bisa kan?"
"Ahh, iya! Kan dokter Linger putranya Fenglie Linger," ucap Puput dengan semangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Beat (End)
Fiksi PenggemarKehidupan artis memang terlihat begitu mewah, mempunyai banyak penggemar, tapi apa kalian pikir sesederhana dan seenak itu? Tidak! Tuntutan sebuah pekerjaan kadang mengharuskan seorang artis mengorbankan perasaan orang yang dicintainya. Bagaimana j...