Votementnya jangan lupa ya! Gratis, belajar menghargai karya org lain.
Dua hari kemudian, Bulan mengumpulkan keberanian untuk kembali membujuk sang ayah. Minggu pagi kali ini, ia sudah bangun untuk menyeduh kopi, lalu menyajikannya di atas meja ruang tamu.
Beberapa menit setelahnya, Jefri turun dari kamar lalu duduk di sofa ruang tamu seperti biasa. Ia mengernyit, istrinya belum keluar kamar tapi sudah ada kopi di atas meja. Jefri menghela napas, sudah tahu siapa pembuat kopi tersebut.
Bulan melangkah ragu dan mendatangi Jefri lalu duduk di sampingnya. Sang ayah masih acuh dan tak menghiraukan kehadirannya.
"Ayah, maafin Bulan ... Bulan janji, gak akan ngulang kesalahan yang sama. Maafin Bulan, please ...."
"Ayah maafin, tapi kamu harus terima hukuman."
"Hukuman apa, Yah?" tanya Bulan.
"Baca 'a'uudzubika limaatillaahi taammaati minsyarri maa kholaq' seratus kali."
Bulan menurut dan membaca apa yang ayahnya suruh, menghitung dengan ruas-ruas jarinya sampai seratus kali tanpa jeda. "Udah, Yah," ujarnya beberapa saat kemudian.
"Jangan baca BL lagi! Kalau ada keinginan mau baca, baca doa tadi."
"Emang artinya apa, Yah?"
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya."
Bulan mengangguk paham. "Oke, jadi ... Bulan udah dimaafin?" tanyanya.
"Hm."
"Udah?"
"Ya."
Bulan tersenyum lebar dan langsung menghambur ke pelukan sang ayah. "Terima kasih, Yah!"
Jefri hanya mengangguk lalu melirik ke arah tangga, istrinya sedang berdiri di sana entah sejak kapan. Wanita hamil itu memutar malas bola matanya malas lalu bergegas kembali ke kamar sambil menghentakkan kakinya kesal.
"Ayah ke kamar dulu," ujar Jefri.
Bulan melepas pelukannya dan Jefri langsung bergegas menyusul istrinya ke kamar.
Taya sedang duduk di tepi kasur dengan wajah masam, Jefru mendekat lalu duduk di sampingnya.
"Ada apa?" tanya Jefry.
"Dulu nanganin aku gak sesantai itu, kamu langsung banting hapeku, terus ruqyah, kenapa Bulan gak digituin juga padahal kasusnya sama?!" tanya Taya kesal.
"Bulan masih kecil, Sayang."
"Mentang-mentang dia masih kecil, terus aku yang dewasa pantas dikasarin gitu?!"
Jefri menghela napas berat. "Jangan marah-marah, kamu lagi hamil."
"Bodo! Kamu ngeselin!" ketus Taya.
"Coba kamu ingat-ingat, gimana reaksi kamu waktu aku tahu kamu baca BL? Kamu nyolot, Sayang. Kamu marah dan bilang kalau kamu gak suka diatur, sedangkan Bulan langsung mengakui kesalahan dan minta maaf. Lagian waktu itu aku ruqyah kamu juga demi kebaikan."
Taya mendengkus kasar. "Terserah!"
Jefri meraih tangan sang istri dan menggenggamnya. "Ayo jalan-jalan, kayaknya kamu butuh refreshing."
Taya menepis tangan suaminya. "Gak, males!"
"Gucci baru launching tas model terbaru, gak mau beli?" tanya Jefri, membujuk istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz for Fujoshi ✓
RomanceApa jadinya jika fujoshi menikah dengan ustadz? Berawal dari pernikahan tanpa cinta yang melibatkan keduanya. Juna, seorang ustadz kondang yang harus menikahi Tena untuk menyelamatkan gadis itu dari kekerasan dan pelecehan yang dilakukan oleh keluar...