Bagian 25

2.9K 219 39
                                    

Double up!

Jangan lupa votementnya!!!!







Beberapa tahun kemudian, Tena sedang menyuapi jagoan kembarnya di ruang tamu. Chandra sudah mendapat gelarnya menjadi sarjana kedokteran dan kini tengah bekerja di rumah sakit.

Haidar dan Haikal langsung berlari menuju kakak perempuan mereka yang baru datang.

"Assalamualaikum," ucap Chandra.

"Waalaikumsalam, Uty," jawab kedua adiknya bersamaan. Keduanya memanggil Chandra dengan sebutan ukhty, yang artinya saudara perempuan, hanya saja mereka membuatnya lebih singkat menjadi uty.

"Uty bawa hadiah buat kalian," kata Chandra sembari merogoh tas lalu mengeluarkan dua buah permen.

"Makasih, Uty!" ucap Haidar dan Haikal bersamaan lagi lalu kembali pada Tena yang masih duduk di sofa ruang tamu.

"Abi belum pulang, Umma?" tanya Chandra pada Tena.

"Belum, katanya nanti sore," jawab Tena. Suaminya itu sudah dua hari berada di luar kota karena panggilan dakwah.

"Oh, kalau gitu aku ke kamar dulu," pamit Chandra dan Tena mengangguk. Chandra masuk ke kamar dan menggantung jas putihnya di gantungan baju, lalu merebahkan diri di kasur. Ia meraba tas jinjingnya dan mengambil ponsel, ada notifikasi pesan dari Muja. Chandra langsung membukanya.

"Masa iya dia mau ngelamar aku? Halah, paling bercanda doang, Muja, kan, emang suka bercanda," gumam Chandra lalu melempar ponselnya ke samping bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masa iya dia mau ngelamar aku? Halah, paling bercanda doang, Muja, kan, emang suka bercanda," gumam Chandra lalu melempar ponselnya ke samping bantal.

Malamnya, Juna sudah sampai di rumah jam lima sore tadi. Mereka sedang makan malam usai melaksanakan shalat isya berjamaah di musala rumah mereka. Selesai makan malam, mereka hendak kembali ke kamar masing-masing, tapi tiba-tiba bel rumah Juna berbunyi.

Chandra bergegas membuka pintu dan terkejut, Muja benar-benar datang bersama kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum, Bu Persit," ucap Muja.

"Waalaikumsalam, gue bukan Persit," jawab Chandra lalu beralih menatap orang tua Muja. "Silakan masuk, Om, Tante," ajaknya.

"Calon suami gak disuruh masuk juga?" tanya Muja.

"Ya, masuk," ujar Chandra singkat.

"Eh, Taya? Tumben, malam-malam ke sini, silakan duduk," ujar Tena mempersilakan sahabatnya itu duduk bersama keluarganya. Chandra terus ke dapur, hendak menyiapkan minuman dan camilan.

"Wuih, ada kakak tentara!" seru Haidar.

"Kok, Kakak gak pakai baju tentara lagi?" tanya Haikal.

Muja terkekeh dan mengusap rambut kedua bocah itu. "Nanti kakak pakai kalau mau kerja," ujarnya dan kedua bocah itu manggut-manggut.

Ustadz for Fujoshi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang