36. Mas-Aku

6.3K 242 2
                                    

Tidak lama terdengar suara adzan yang memenuhi telinga Clara yang sedang menuangkan sup daging buatannya kedalam mangkuk.

"Mas, kita sholat dulu yuk." Kata Clara menatap Erland yang masih duduk dikursi sambil memainkan ponselnya.

"Iya." Jawab Erland yang langsung berdiri dari duduknya. Sepertinya laki-laki itu belum menyadari panggilan dari istrinya sudah berubah.

Clara hanya mengulum senyum saat melihat Erland yang berjalan terlebih dahulu, kemudian Clara segera mengikuti Erland yang berjalan sedikit perlahan.

Keduanya bergantian mengambil wudhu dengan Clara yang pertama dan diikuti oleh Erland setelah nya. Clara menggunakan waktunya untuk menyiapkan keperluan sholat seperti mukena, sarung dan juga sajadahnya sambil menunggu Erland.

"Ini mas sarungnya." Kata Clara yang memberikan sarung berwarna hitam polos itu kepada Erland.

Sedangkan Erland segera menerima sarung itu dengan canggung, "Sepertinya aku berhalusinasi." Kata Erland dalam hatinya.

"Mana mungkin dia memanggil aku dengan sebutan mas. Imajinasi yang sangat menyebalkan."Sejak tadi Erland hanya berdiri sambil memegangi sarung berwarna hitam itu membuat Clara bingung dibuatnya.

Clara melambaikan tangannya didepan wajah Erland yang membuat laki-laki itu langsung tersadar. "Eh, iya ayo kita sholat." Kata Erland dengan cepat memakai sarungnya.

Keduanya melaksanakan sholat dengan khusyuk, setelah melaksanakan sholat 3 rakaat Erland melanjutkannya dengan membaca beberapa halaman Al-Qur'an.

Sedangkan Clara mendengarkan Erland yang sedang membacakan ayat suci Alquran. "Selain pak Erland itu ganteng dan baik ternyata pak Erland juga pinter ngaji." Kata Clara di dalam hatinya.

Diam-diam gadis itu sangat mengagumi dosen yang berstatus suaminya ini, seulas senyum terbit diwajah Clara saat mendengarkan sang suami mengaji.

"Masyaallah, beruntung sekali yang akan menjadi istrinya Pak Erland kelak." Senyum di wajah Clara kini pudar karena ucapnya sendiri.

"Aku juga beruntung mendapatkan suami seperti pak Erland. Meskipun tinggal beberapa bulan lagi aku bersyukur karena mempunyai suami yang taat pada agama." Tidak terasa Erland sudah menyelesaikan bacaan alqurannya yang diakhiri dengan bacaan 'shadaqallah adzim'

"Eh, saya kira kamu sudah keluar." Kata Erland yang kaget saat menoleh kebelakang mendapati istrinya yang duduk sambil memperhatikan dirinya.

"Iya Mas, Clara nunggu mas sampai selesai ngaji." Jawab Clara dengan senyum mengembang di bibirnya.

Sedangkan Erland berulang kali mengerjapkan matanya mendengar panggilan yang asing di telinganya, "Sepertinya memang benar jika aku terus saja berhalusinasi." Kata Erland didalam hatinya.

Kemudian Clara melipat sajadah yang ia gunakan dan juga suaminya serta mukena dan sarung. Setelah itu barulah mereka turun ke bawah untuk acara makan malam mereka berdua.

Mungkin malam ini adalah makan malam terindah bagi Erland, karena dapat merasakan masakan sang istri yang dimasak dengan tulus dan juga senyuman sang istri.

"Em mas, sebentar ya aku panaskan dulu sayurnya. Soalnya udah dingin." Kata Clara yang melihat sup buatannya didalam mangkuk.

"Tidak perlu." Jawab Erland, namun Clara tidak memperdulikan ucapan sang suami. Gadis itu kembali mengambil panci bersih kemudian menuangkan sup daging tersebut ke dalam panci dan menghidupkan kembali kompornya.

Ia juga menggoreng kembali tempe yang tadi ia goreng serta 1 potong ayam yang masih tersisa di dalam kulkas. Sekitar 10 menit Clara sudah selesai menyajikan masakannya di atas meja.

"Ini mas." Kata Clara yang sudah menuangkan nasi ke dalam piring beserta sup daging, tempe goreng  dan juga ayam goreng yang baru saja ia goreng.

Kemudian dirinya memberikan piring tersebut kepada Erland yang duduk disampingnya, "Dimakan mas." Sambung Clara kembali karena mendapati sang suami yang hanya diam menatap masakannya.

Setelah itu Clara kembali mengambil piring dan menuangkan nasi serta sayur ke dalam piring miliknya. "Selamat makan mas." Sambung Clara kembali yang sudah menyendok kan nasi kedalam mulutnya.

Sedangkan Erland ia terus menatap kearah sang istri yang sedang mengunyah makanan, kemudian ia secara bergantian menatap piring milik dirinya dan juga piring sang istri.

Kini tatapannya kembali beralih pada makanan yang berada di atas meja, "Kenapa ayamnya cuma satu?" Tanya Erland menatap Clara yang sedang mengunyah makanannya.

"Owh itu, ayamnya tinggal satu di kulkas jadi sekalian aku goreng buat makan malam Mas." Jawab Clara sambil tersenyum tipis.

Kemudian Clara mengambil tempe goreng yang berada di atas meja dan memakannya dengan sangat lahap, Erland yang tidak tega melihat sang istri hanya makan dengan tempe dan juga sup daging mengambil ayam goreng di piring nya kemudian meletakkannya di piring Clara.

Clara langsung mendongakkan kepalanya menatap kearah Erland yang juga menatapnya sambil tersenyum tipis, "Kenapa dikasih ke aku mas?" Tanya Clara yang tidak mengerti akan maksud Erland.

Erland tersenyum kemudian mengusap lembut rambut sang istri, "Kamu saja yang makan ayamnya, pasti kamu capek kan udah masak untuk makan malam hari ini." Jawab Erland. Kemudian laki-laki itu segera memakan makanannya dengan sangat lahap.

Berbeda dengan Clara gadis itu tersenyum ke arah Erland yang sedang memakan makannya, ada rasa haru di hati Clara saat melihat Erland memberikan ayam goreng untuk dirinya.

Meskipun itu adalah hal sepele tapi itu sangat berarti untuk Clara, keduanya memakan makanannya dengan sangat tenang sampai keduanya menyelesaikan makan malam mereka.

Setelah itu Clara membersihkan meja makan dan membawa piring kotor ke wastafel, setelah membersihkan meja Clara langsung kembali ke wastafel untuk mencuci piring dan juga mangkok serta gelas yang tadi ia pakai makan bersama sang suami.

"Udah selesai kan?" Tanya Erland yang masih duduk di meja makan yang memperhatikan Clara yang tadi mencuci piring.

"Udah mas." Jawab Clara cepat. "Ya sudah lebih baik kamu istirahat besok kamu kan ada kuliah pagi." Clara hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan meninggalkan sang suami yang masih setia duduk di kursi meja makan.

Sampai akhirnya suara Clara mengagetkan Erland yang sedang fokus pada ponselnya. "Ayo mas!" Erland yang mendengarnya langsung saja menoleh kebelakang dan mendapati Clara yang sedang mengerucutkan bibirnya.

"Saya akan tidur di kamar bawah." Jawab Erland yang mendapatkan gelengan kuat dari Clara. Kemudian gadis itu melangkah maju ke arah Erland dan menarik tangan laki-laki itu untuk berdiri.

Sedangkan Erland seperti kucing yang mengikuti majikannya kemana pun sang majikan pergi, "Mulai saat ini Mas harus tidur di sini." Kata Clara yang sudah melepaskan tangannya dari tangan sang suami.

"Em Clara, apa sejak tadi saya tidak salah dengar?" Tanya Erland dengan hati-hati.

"Salah dengar apa?" Tanya Clara balik sambil menautkan kedua alisnya. Pasalnya dia tidak mengerti dengan apa yang ditanyakan oleh sang suami.

"Sejak tadi sore saya mendengar bahwa kamu memanggil saya dengan sebutan mas dan mengganti kata saya menjadi aku." Jawab Erland, Clara yang mendengarnya ingin sekali tertawa jadi suaminya ini menganggap bahwa dirinya salah dengar.

"Mas nggak salah denger kok kalau tadi aku manggil mas dan juga aku." Kata Clara yang membuat Erland terpaku ditempatnya.

"Jadi aku tidak berhalusinasi." Kata Erland didalam hatinya. Seulas senyum terukir di wajah Erland saat mengetahui bahwa dirinya tidak berhalusinasi.

"Saya sengaja ingin merubah nama panggilan untuk bapak, karena menurut saya panggilan bapak itu tidak pantas untuk seorang suami." Jawaban dari Clara membuat hati Erland menghangat dan juga berbunga-bunga.

ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang