37. Satu ranjang

6.8K 217 0
                                    

Pasangan suami istri itu menghabiskan waktunya didalam kamar, sejak selesai makan malam mereka langsung masuk kekamar.

Sesekali Clara melirik suaminya yang berada disofa, sedangkan Erland tetap fokus pada laptop miliknya. "Apa dia akan terus bekerja sampai besok pagi?" Tanya Clara didalam hatinya.

"Mas." Panggil Clara dengan suara nya yang pelan, Erland yang mendengar suara istrinya langsung mendongok menatap lekat wajah damai Clara.

"Kenapa?" Tanya Erland sedikit menaikkan alisnya. "Mas nggak tidur?" Tanya Clara dengan suara yang pelan.

"Iya saya tidur, sebentar lagi ini juga selesai." Jawab Erland kembali fokus pada laptopnya. Clara menghembuskan nafasnya kasar saat mendengar sang suami masih menggunakan kata saya.

Sekitar 5 menit Erland menutup laptopnya kemudian menyimpan laptop itu diatas meja, barulah dia masuk kekamar mandi untuk menggosok giginya. Setelah itu ia masuk ke walk in closet.

Hal itu tidak luput dari perhatian Clara yang masih bersandar dikepala ranjang. Clara semakin menautkan kedua alisnya saat melihat Erland keluar dari walk in closet dengan tangannya yang membawa selimut serta satu bantal.

Kemudian laki-laki itu menggelar selimut yang sudah ia lipat menjadi dua, "Bapak mau ngapain?" Tanya Clara yang turun dari ranjangnya menghampiri Erland.

"Tidur." Jawab Erland yang masih menata bantalnya, "Kenapa bapak tidak tidur diranjang?" Erland langsung menaikkan alisnya menatap Clara tanpa berkedip.

"Kenapa?" Tanya Clara kembali saat melihat Erland hanya bengong saja tanpa menjawab. "Jika saya tidur diranjang, lalu kamu tidur dimana? Dibawah?" Tanya Erland balik kepada Clara.

Clara menghembuskan nafasnya panjang, saat ia mengatakan ingin menjadi istri yang baik dan memutuskan untuk melakukan tugas sebagai istri dia sudah bertekad akan memperlakukan Erland seperti suami pada umumnya.

Salah satunya yaitu tidur diranjang, Clara ingin mengabdi pada Erland sebelum mereka berdua berpisah.

"Diranjang, bukankah pasangan suami istri umumnya tidur diranjang?" Tanya Clara menatap Erland dengan dalam.

Sedangkan Erland hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya itu, "Kenapa dia terlihat sangat polos." Gumam Erland didalam hatinya.

"Sudahlah, sekarang kamu kembali kesana, dan cepat lah tidur." Jawab Erland sambil menunjuk ranjang disampingnya.

"Saya tidur disini saja." Sambung Erland mengusap lembut rambut Clara. Ada rasa sakit dihati Clara mendapat penolakan dari suaminya itu.

Tatapan Clara menjadi menunduk dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. "Aku hanya ingin menjadi istri yang baik buat mas Erland." Kata Clara dengan suara lirihnya.

Erland menghembuskan nafasnya pelan kemudian menarik dagu seseorang yang berada dihadapannya yang sedang menunduk, "Kamu sudah menjadi istri yang baik buat saya." Jawab Erland menatap mata indah milik Clara.

"Jika untuk tidur diranjang yang sama saya rasa tidak bisa. Itu semua karena kenyamanan kamu saat tidur." Sambung Erland sambil tersenyum hangat kearah Clara.

Clara merasa geram dengan laki-laki dihadapannya yang berani menolak dirinya, kemudian dengan cepat Clara menarik Erland menuju ranjang.

Dengan sedikit dorongan Erland berhasil terlentang diatas ranjang karena Clara, "Sekarang bapak tidur." Kata Clara penuh penekanan.

Sedangkan Erland menatap tidak percaya pada istirnya yang sudah berjalan ke sisi lain ranjang. "Sekarang tidur mas Erland!" Sambung Clara yang sudah menarik selimut sampai batas lehernya.

Melihat Clara yang sudah memejamkan matanya membuat Erland dengan cepat membetulkan posisi tidurnya, "Kenapa jadi aneh begini?" Tanya Erland didalam hatinya.

"Tenang Clara, jangan panik." Kata Clara didalam hatinya. Jika boleh jujur Clara sangat takut berada sedekat itu dengan Erland suaminya.

"Tenang oke, tidak akan terjadi apa-apa." Clara terus saja meyakinkan dirinya untuk tidak panik dan juga gugup saat berada satu ranjang dengan Erland.

"Clara tidak perlu seperti itu, jangan memaksakan diri mu jika kamu tidak nyaman." Kata Erland yang melihat tubuh Clara sedikit bergerak-gerak kecil di balik selimut.

Clara yang mendengarnya langsung berhenti dari pergerakan kecilnya, "Saya akan tidur dibawah saja." Sambung Erland yang ingin beranjak turun dari ranjang.

Namun dengan cepat Clara membalikkan badannya menghadap Erland, kemudian memegang tangan Erland dengan sangat kuat membuat Erland langsung menoleh kearah Clara yang sedang memegangi tangannya.

"Sudahlah, sekarang tidurlah yang nyenyak." Erland mengusap rambut Clara dengan sangat lembut kemudian mencoba melepaskan tangan Clara dari tangannya.

"Disini aja." Jawab Clara dengan suara lirih nya. Kemudian gadis itu bangkit dari duduknya dan menatap wajah Erland dengan sangat dekat.

"Apa mas tidak kasihan pada istrimu ini jika harus berdosa kepada suaminya sendiri?" Tanya Clara dengan cepat. Akhirnya Erland menuruti permintaan istrinya untuk tidur satu ranjang.

Namun dengan posisi Clara yang membelakangi Erland dan Erland yang tidur terlentang di pinggir ranjang, bergerak sedikit saja mungkin Erland akan terjatuh ke lantai.

Erland melirik Clara yang bergerak membalikan badannya menjadi terlentang, Erland dapat melihat nafas Clara yang sudah teratur dengan mata yang tertutup.

"Kamu wanita baik, dan wanita baik juga harus mendapatkan laki-laki yang baik yang bisa membahagiakan kamu." Gumam Erland dengan pelan.

"Semoga saja setelah perpisahan kita kamu mendapatkan laki-laki yang baik yang mencintai kamu dengan tulus, mencintai kamu apa adanya dan selalu membuat kamu bahagia sampai akhir." Sambung Erland dengan mengelus rambut Clara dengan lembut.

Kemudian Erland menutup matanya untuk menyusul sang istri yang sudah terlelap sejak tadi.

Dipagi harinya Clara dan Erland sudah bangun sejak pukul 4 pagi, mereka dengan bersama-sama membersihkan rumah dan juga memasak untuk sarapan pagi mereka.

Beruntung hari ini Clara tidak ada kelas jadi ia bisa membersihkan rumah dengan leluasa, setelah Erland pergi ke kampus Clara segera mengambil pakaian kotor kemudian mencucinya di ruang cuci.

Sambil menunggu cuciannya selesai Clara memilih mencuci piring terlebih dahulu, setelah itu dilanjut menyapu semua lantai dan juga mengepel nya. Barulah Clara menjemur pakaian yang ia cuci di taman belakang, "Semoga cepat kering." Gumam Clara yang sudah selesai dengan acara menjemur pakaian nya.

Setelah itu Clara kembali lagi ke ruang cuci untuk mencuci semua pakaian dalam miliknya dan juga sang suami, "Apa aku harus mencuci semua itu?" Tanya Clara di dalam hatinya.

Awalnya Clara sangat malu untuk mencuci milik suaminya mulai dari celana dalam, boxer dan juga dalaman baju.

Sekitar setengah jam Clara sudah menyelesaikan cucian itu kemudian membilasnya dengan air bersih, dan dilanjutkan dengan menjemur pakaian di taman belakang.

"Akhirnya selesai juga." Gumam Clara yang menyeka keringat yang keluar dari dahinya. Setelah itu barulah Clara masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan badan.

"Em, kenapa sangat bau." Gumam Clara yang mencium bau tubuhnya sendiri. Sekitar 30 menit Clara berada di kamar mandi dengan berendam di dalam bathtub.

Setelah selesai mandi Clara segera turun ke bawah untuk mengecek bahan makanan yang berada di dapur, dan ternyata di dalam kulkas sama sekali tidak ada bahan makanan, terakhir bahan makanan sudah dia masak tadi pagi.

Akhirnya Clara memutuskan untuk berbelanja bahan makanan, biasanya bik Siti akan berbelanja di pasar tradisional. Berhubung Clara tidak pernah berbelanja di pasar tradisional ia memilih berbelanja di swalayan yang menurutnya nyaman.



ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang