19. Kenyataan

4.4K 206 0
                                    

Hari Senin yang cerah untuk Erland, akhirnya tadi malam ia bisa tidur dengan sangat nyenyak. Bahkan ia tertidur setelah sholat isya.

"Bapak mau ke kampus?" Tanya Clara yang sudah duduk manis dimeja makan dengan roti selai dihadapannya.

"Iya, kamu baik-baik dirumah. Hari ini bik Siti datangnya agak siang." Clara menganggukan kepalanya pelan.

"Kalau gitu saya pergi dulu." Sambung Erland dengan cepat. Laki-laki itu segera pergi dari rumahnya untuk menuju kampus tempat dia mengajar.

Setelah Erland masuk ke ruangan para dosen ia sudah dikejutkan dengan Naila. "Astaghfirullah halladim, kenapa Bu?" Tanya Erland menatap Naila yang tersenyum ke arahnya.

"Pak, apa setelah pulang dari kampus saya boleh ngomong sesuatu?" Tanya Naila balik kepada Erland. Akhirnya Erland menganggukan kepalanya setelah melihat tatapan Naila yang sangat memohon.

"Makasih ya pak!" Kata Naila dengan sangat senang, Naila langsung keluar dari ruangan tersebut menuju ke kelas yang hari ini ada mata kuliahnya.

Sedangkan Kenzie ia datang ke kelas sang kekasih untuk membicarakan suatu hal yang sangat penting. "Udah hampir dua minggu Clara nggak dateng." Jawab Sarah yang berdiri dihadapan Kenzie.

"Emang orang tuanya nggak izin apa, kemana Clara pergi?" Tara menjawab dengan gelengan kecil dikepalanya.

"Kemana ya, kan aku bicara penting sama dia." Kata Kenzie dalam hatinya. Tara dan Sarah saling pandang saat melihat Kenzie hanya diam.

"Yaudah kalau gitu." Sambung Kenzie yang pergi meninggalkan Sarah dan juga Tara. Sarah dan juga Tara juga sangat heran kenapa setiap ada dosen yang masuk tidak menanyakan kemana perginya nya Clara.

"Apa kita kerumah nya aja?" Tanya Sarah menatap Tara yang berdiri disampingnya. Tara langsung menganggukan kepalanya pertanda ia setuju.

.
.
.

Clara yang sedang berada di ruang tengah mendengar suara ketukan pintu dari luar, saat dirinya akan bangkit dari duduknya bik Siti sudah terlebih dahulu berlari untuk membukakan pintu.

"Ya mas mbak cari siapa?" Tanya bik Siti yang melihat dua pasang pemuda pemudi yang bergandengan tangan.

"Saya cari Clara." Dua orang laki-laki dan perempuan itu dipersilahkan masuk oleh bik Siti. Tidak beberapa lama kemudian Clara dapat melihat seseorang yang sangat ia benci saat ini.

"Kenapa dateng kesini?" Tanya Clara dengan suara dinginnya. Sedangkan kedua orang itu langsung mendongak menatap Clara.

"Clara!" Panggil laki-laki itu dengan suara yang lirih, sedangkan perempuan yang duduk di seberangnya hanya menundukkan kepalanya.

"Apa? oh ini tunangan kamu?" Tanya Clara menatap jijik dua orang yang duduk disofa ruang tamunya.

Kenzie laki-laki itu menatap kearah Clara dengah tatapan yang tidak percaya, bagaimana mungkin Clara sudah mengetahui jika yang berdiri di sampingnya adalah Zahra tunangannya.

"Selamat ya atas pertunangannya." Sambung Clara sambil tersenyum tipis ke arah ke Kenzie juga Zahra.

"Oh ya mumpung kamu udah datang ke sini aku cuma mau bilang hubungan kita berakhir sampai disini aku minta putus!" Kedua orang yang duduk dihadapan Clara hanya terdiam mendengarkan semua yang Clara ucapkan.

"Aku datang ke sini cuma mau minta maaf sama kamu." Kata Kenzie menatap Clara. Clara menghembuskan nafasnya pelan kemudian tersenyum tipis ke arah 2 orang yang sudah menyakiti hatinya.

"Aku mau tanya, sebenarnya yang jadi selingkuhan kamu itu aku atau dia?" Tanya Clara menunjuk dirinya sendiri dan juga Zahra yang sedang menunduk.

"Kamu." Jawaban Kenzie mampu membuat Clara tersenyum getir menatap kedua orang dihadapannya.

"Jadi?" Tanya Clara, Clara berbicara dengan sangat tenang dan juga sangat tegar. Namun tidak hatinya, ia merasakan sakit yang luar biasa di dalam hatinya.

"Sebetulnya aku udah pacaran sama Zahra dari 2 tahun yang lalu, kita memang satu kota tapi kita nggak satu kampus. Awalnya aku mau lamar Zahra buat jadi istri aku, tapi Zahra dia minta aku buat memenuhi satu syaratnya." Clara sudah menyiapkan hatinya baik baik untuk mendengarkan apa yang selanjutnya akan dia dengar dari Kenzie.

"Dia minta aku buat jadiin kamu sebagai pacar aku, karena dia tahu kalau kamu itu suka aku dari dulu." Sambung Kenzie. Clara tersenyum tipis menatap Zahra yang terus menundukkan kepalanya.

"Saat aku udah berhasil dapetin kamu dia langsung menerima lamaran aku." Clara terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membuka suaranya.

"Owh, jadi alasannya itu?" Tanya Clara dengan suara yang sangat tenang. Kenzie dan juga Zahra terus menunduk tidak berani menatap Clara yang terus menatap keduanya.

"Kalian itu dua manusia paling egois yang pernah aku temui, kalian rela nyakitin hati seorang perempuan demi diri kalian sendiri!!" Kata Clara dengan mata yang berkaca-kaca.

"Emang aku salah apa sama kamu Zahra? Kayaknya aku nggak buat salah sama kamu. Iya memang aku suka sama Kenzie pacar kamu, tapi aku hanya suka aku nggak berharap dia jadi pacar aku ataupun jadi milik aku"

"Apa kamu sakit hati sama aku karena aku udah suka sama Kenzie?" Tanya Clara menatap Zahra yang terus menunduk.

"Kamu enggak tahu kan seberapa senangnya aku saat orang yang dari dulu aku sayang nembak aku di depan umum?" Clara ingat betul bagaimana bahagianya dia saat pertama kali ia ditembak oleh Kenzie di depan semua anak-anak.

"Apa kalian fikir hati aku itu nggak sakit, dengan seenaknya kalian pergi liburan berduaan sedangkan aku harus terbaring beberapa hari di rumah sakit karena kalian!!" Kenzie langsung mendongakkan kepalanya menatap Clara yang sudah berkaca-kaca.

"Sekali lagi aku minta maaf sama kamu Zahra, karena aku udah lancang suka sama pacar kamu." Clara berbicara dengan sangat tenang.

Namun sangat terlihat jelas jika suaranya sangat bergetar, namun sebisa mungkin dirinya menahan agar air matanya tidak jatuh dari pelupuk matanya.

"Udah kan kalian cuma mau bilang itu aja kan?" Tanya Clara, sejak tadi gadis itu terus berdiri di hadapan Kenzie dan juga Zahra yang sedang duduk.

"Aku beneran minta maaf Clara, aku nggak ada maksud buat nyakitin hati kamu." Jawab Kenzie berdiri.

"Iya memang kamu nggak bermaksud nyakitin hati aku, tapi perilaku kalian berdua yang udah nyakitin hati aku." Clara memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan pikiran dan juga hatinya.

"Sekarang kalian keluar, aku udah punya kehidupan baru di sini jangan pernah ganggu aku lagi." Kata Clara penuh penekanan.

Saat Clara akan melangkahkan kakinya untuk pergi dari ruang tamu, tangannya sudah digenggam oleh Kenzie yang berlutut dihadapan Clara.

"Aku minta maaf sama kamu Clara." Kata Kenzie dengan terus memohon. Clara menghembuskan nafasnya pelan sebelum akhirnya menghempaskan tangan Kenzie dari tangannya.

Hatinya sangat sakit mengetahui fakta baru tentang kekasihnya, "Oh ya jangan lupa kalau udah nikah jangan kayak gitu lagi ya. Kasihan sama orang-orang yang kalian sakitin hatinya!" Ucapan Clara mampu menusuk hati Kenzie dan juga Zahra secara bersamaan.

Zahra wanita itu berdiri dari duduknya kemudian menarik Kenzie dari hadapan Clara. Namun Kenzie enggan untuk melepaskan kaki Clara, laki-laki itu terus memohon kepada mantan kekasihnya untuk memaafkan dirinya.

ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang