34. Dia suami saya

5.4K 228 0
                                    

"Clara kita pulang yuk." Kata Erland yang sudah menutup laptopnya. Clara yang sedang duduk di sofa sambil meluruskan kakinya diatas sofa segera berdiri kemudian memasukkan ponselnya ke dalam tas miliknya.

"Iya pak." Jawab Clara cepat. Kemudian Erland dan Clara berjalan secara berdampingan keluar dari kantor milik Erland.

Sesampainya dimobil Clara langsung masuk tanpa berbicara apapun kepada Erland. Erland juga langsung masuk dan menyalakan mesin mobilnya.

"Pak nanti tolong berhenti di Alfamidi sebentar ya, saya mau beli keperluan saya." Kata Clara dengan pelan. Erland hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan permintaan sang istri.

Sekitar 5 menit berjalan kemudian Erland membelokkan mobilnya ke sebuah Alfamidi, "Ayo." Kata Erland setelah mematikan mesin mobilnya.

"Biar saya sendiri saja pak." Tolak Clara dengan tersenyum. Dengan cepat gadis itu keluar dari mobilnya dan segera masuk ke Alfamidi.

Bukan Erland namanya kalau tidak keras kepala, meskipun sudah dilarang Erland tetap saja turun dari mobil dan mengikuti kemana istrinya pergi.

Saat masuk ke dalam Alfamidi itu Erland menjadi tatapan semua orang yang menatapnya secara kagum, "Eh ganteng banget." Gumam salah satu wanita yang tengah mengambil minuman kaleng.

Banyak pasang mata yang memperhatikan Erland dan juga membicarakan tentang ketampanan laki-laki itu. Hingga Clara menoleh ke arah Erland, "Ih kok pak Erland ikut turun sih!" Gerutu Clara dengan kesal kemudian Clara segera menghampiri sang suami yang berdiri di hadapan cemilan.

Dengan cepat Clara menarik tangan Erland untuk mengikutinya, sedangkan Erland ia bingung kenapa sang istri menariknya untuk mengikutinya dari belakang.

"Wah itu pacarnya ya." Kata seorang wanita yang berdiri didekat peralatan mandi. Clara terus memegangi tangan Erland kemanapun ia pergi.

Clara hanya membeli seperti sabun cuci mukanya, tissue dan printilan printilan kecil yang ia butuhkan saat kuliah. "Clara sebentar saya ingin membeli krim cukur." Clara langsung menghentikan langkah kakinya kemudian berbalik dan menarik tangan Erland untuk memilih krim cukur yang diinginkan oleh suaminya itu.

"Mau apa lagi pak?" Tanya Clara sedikit berbisik di telinga Erland. Butuh perjuangan keras untuk Clara bisa membisiki Erland tepat di telinganya. Karena Clara harus berjinjit supaya bisa menjangkau telinga sang suami.

"Saya mau itu." Jawab Erland sambil menunjuk kulkas yang berisi dengan banyak es krim dengan matanya. Clara langsung mengikuti arah pandang Erland dan gadis itu membulatkan matanya saat melihat apa yang ditunjuk oleh suaminya itu.

"Bapak ingin es krim?" Erland langsung saja mengangguk-anggukan kepalanya kemudian berjalan terlebih dahulu meninggalkan Clara yang masih berada di rak krim cukur.

"Ternyata Pak Erland kayak anak kecil juga ya." Gumam Clara sambil tersenyum. Kemudian dengan cepat Clara mengikuti kemana sang suami pergi karena Clara sangat tidak nyaman dengan orang-orang yang menatap suaminya dengan tatapan yang kagum.

Clara kembali membulatkan matanya saat melihat Erland yang mengambil 3 cup es krim dari dalam kulkas, kemudian meletakkan 3 cup es krim itu kedalam keranjang yang dibawa oleh Clara.

Setelah meletakkan es krim itu Erland mengambil keranjang yang dibawa oleh sang istri kemudian membawanya ke kasir. "Ini mbak." Kata Erland menyerahkan keranjang yang ia bawa kepada kasir perempuan yang menatap dengan tatapan kagum.

"Iya tunggu sebentar mas." Jawab kasir itu dengan senyum yang sangat ramah kepada Erland. Clara yang melihat itu merasa ingin menjambak kasir di hadapan sang suami.

"Adiknya cantik banget ya mas." Kata kasir itu sambil menatap Clara yang juga menatap kasir itu dengan tatapan tidak suka.

"Em-" Ucapan Erland langsung terpotong oleh jawaban sang istri yang sangat menusuk hati kasir tersebut. "Dia suami saya mbak." Kasir itu langsung merubah senyum manisnya menjadi senyum tipis di bibirnya. Erland tersenyum di dalam hatinya saat mendengar bahwa Clara mengakuinya sebagai suami.

"Oh maaf mbak saya kira mbak adiknya mas ini." Kata kasir itu dengan sangat canggung. Clara memutar bola matanya malas mendengarkan alibi dari kasir yang yang melayani dirinya dan juga Erland.

"Aduh mbak cepetan dong ditungguin sama orang nih." Kasir itu langsung menatap Clara yang sedang berbicara. Kasir itu tersenyum canggung dan dengan segera men-scan barang belanjaan Clara dan juga Erland.

Sedangkan Erland menjadi bingung dengan sikap Clara yang menurutnya sangat aneh dari sebelumnya, "Dia kenapa?" Tanya Erland di dalam hatinya.

"Ini mas, semuanya 345.000." Kata kasir itu memberikan barang belanjaan Erland dan juga total harga belanjaan Erland.

Dengan segera Erland membuka dompetnya dan mengeluarkan uang 4 lembar berwarna merah yang langsung diberikan kepada kasir itu.

Setelah mendapat kembalian Clara langsung saja menarik Erland dari Alfamidi itu untuk segera ke mobil.

Brakk.

Erland menatap Clara yang sudah masuk ke dalam mobil dengan menutup pintu yang sangat keras membuat Erland kaget.

"Dia kenapa sih?" Sejak tadi Erland terus bertanya pada dirinya sendiri atas perubahan pada diri sang istri dan juga sikap istrinya itu.

Tidak mau membuat sang istri marah ataupun kesal Erland langsung masuk ke dalam mobil bersama satu kantong belanjaan nya. "Cepetan pak!!" Kata Clara yang sudah mengerucutkan bibirnya ke arah Erland.

Erland langsung saja melajukan mobilnya keluar dari parkiran Alfamidi itu, sepanjang perjalanan Erland terus saja melirik kantong belanjaan nya terus menerus.

Hal itu tentu saja tidak luput dari perhatian Clara yang sejak tadi memperhatikan tingkah Erland yang menurutnya sangat lucu, "Bapak mau apa?" Tanya Clara yang sudah sangat penasaran dengan apa yang dilihat oleh sang suami.

"Es krim!" Jawaban Erland membuat Clara langsung tertawa terbahak-bahak. Jadi sejak tadi Erland memperhatikan kantung belanjaan itu karena menginginkan es krim yang tadi ia beli.

"Boleh tolong ambilkan tidak, saya ingin memakannya sekarang, kalau nunggu sampai rumah nanti pasti udah mencair setengah." Sambung Erland yang langsung mendapat anggukan kecil dari Clara.

Kemudian gadis itu mengambil satu cup es krim beserta dengan sendoknya kemudian memberikan kepada Erland yang duduk disampingnya.

"Boleh tolong bukain juga." Clara langsung menatap Erland yang fokus pada kemudinya. "Kok nyuruh-nyuruh sih." Kata Clara di dalam hatinya yang mulai kesal dengan Erland.

Namun tetap saja Clara mengangguk dan membukakan es krim tersebut, "Terimakasih." Kata Erland setelah melihat es krimnya terbuka dengan sempurna.

Erland menggunakan satu tangannya untuk menyendok es krim dari cup yang ia letakkan di samping kemudi. "Gimana sih." Gumam Erland yang tidak bisa menyendok es krim tersebut.

Clara yang melihat itu menjadi kasian terhadap Erland, kemudian mengambil es krim dan juga sendok yang dipegang oleh Erland. Tanpa terduga Clara menyuapkan es krim tersebut ke dalam mulut Erland.

"Biar saya aja pak, bapak kan lagi nyetir." Seulas senyum terbit di wajah Erland saat mendengar ucapan sang istri yang menurutnya sangat lembut dan juga sangat membahagiakan hatinya.

"Sekali lagi terimakasih." Kata Erland sambil tersenyum menatap Clara yang menyuapkan es krim ke dalam mulutnya.

"Perasaan dari tadi Bapak terima kasih mulu deh." Jawab Clara yang diiringi dengan kakehan kecil di akhir ucapannya.

"Ya kan memang harus begitu, kamu sudah membantu saya jadi saya harus mengucapkan terima kasih." Clara langsung mengangguk-anggukan kepalanya mengiyakan ucapan sang suami yang menurutnya sangat benar.

ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang