Akhirnya mereka sampai juga di kediaman mereka sendiri, Erland langsung memasukkan mobilnya ke garasi kemudian membawa kantung belanjaan nya ke dalam rumah yang diikuti oleh Clara di sampingnya.
"Oh ya besok bik Siti nggak bisa datang ke sini, tadi saya udah telepon dia katanya dia lagi sakit." Mendengar itu Clara segera mendongakkan kepalanya menatap Erland yang juga menatapnya.
"Tenang saja kamu tidak perlu memasak atau membersihkan rumah, nanti saya akan suruh karyawan saya untuk membersihkan rumah ini dan kita akan memesan makanan jika ingin makan." Sambung Erland dengan sangat cepat.
"Apa pak Erland menganggap saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah?" Tanya Clara menatap tajam kearah Erland.
Erland yang mendapat tatapan tajam dari sang istri menjadi gugup dan juga grogi, baru kali ini ia melihat tatapan yang sangat tajam dari sang istri.
"Buk- bukan begitu maksud saya. Kamu pasti kan capek pulang kuliah, dan harus masak untuk kita. Belum lagi beberapa cucian kotor di keranjang juga belum dicuci, itu pasti akan sangat melelahkan jika kamu kerjakan." Jawab Erland.
"Pak dengarkan saya. Semua hal yang bapak sebutkan tadi itu adalah tugas seorang istri yang harus dilaksanakan. Saya ingin melakukan itu meskipun cuma besok ataupun lusa sampai bik Siti kembali bekerja. Saya ingin merasakan bagaimana menjadi seorang istri yang berbakti kepada suaminya"
"Yang mencuci pakaian suaminya, menyetrika pakaian suaminya, memasak untuk suaminya dan juga menyiapkan baju untuk suaminya!" Erland yang mendengar ucapan sang istri membuat hatinya menghangat dan juga terenyuh.
"Apa kamu tidak keberatan melakukan itu semua, pekerjaan itu sangat berat nanti kalau kamu capek terus sakit akan mengganggu kuliah kamu." Kata Erland yang berusaha membujuk sang istri untuk tidak melakukan pekerjaan rumah sama sekali.
"Saya hanya takut kamu kenapa-kenapa." Sambung Erland menatap wajah istrinya yang juga menatapnya.
"Oke kita buktikan saja apakah saya bisa melakukan pekerjaan rumah itu atau tidak." Jawab Clara sambil tersenyum tipis ke arah Erland. Kemudian Gadis itu segera merebut barang belanjaannya dan membawa barang belanjaan tersebut naik ke atas.
Setelah di dalam kamar Clara segera membongkar barang belanjaannya dan juga menata ke tempat yang seharusnya.
Ceklek.
"Bapak mau mandi?" Tanya Clara yang melihat pintu terbuka oleh Erland yang berdiri di ambang pintu.
"Iya." Jawab Erland dengan cepat. Kemudian laki-laki itu melangkah masuk kedalam kamar untuk mengambil baju gantinya.
"Eh, jangan!!" Teriak Clara yang membuat Erland langsung memberhentikan tangannya yang ingin menyentuh pintu wall-in closet.
"Kenapa?" Tanya Erland menaikkan satu alisnya. Kemudian dengan cepat Clara berjalan ke arah Erland kemudian masuk ke dalam walk in closet tersebut dan menguncinya dari dalam.
Dan hal itu membuat Erland sangat bingung dengan sikap dan juga tingkah Clara, "Apa dia salah minum obat?" Erland mulai menerka-nerka apa yang terjadi pada istrinya.
Sedangkan di dalam walk in closet Clara segera membuka lemari pakaian sang suami, pertama-tama ia mengambil kaos polos berwarna putih dilanjut juga dengan mengambil celana pendek diatas lutut.
Clara meringis pelan saat melihat pakaian dalam sang suami yang tertata rapi di paling bawah, "Apa aku harus mengambil itu juga?" Tanya Clara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Dengan rona merah di pipinya Clara sedikit menunduk agar bisa menjangkau tempat celana dalam sang suami. Kemudian sambil memejamkan matanya Clara mengambil satu celana dalam tersebut dan meletakkannya di atas kaos putih yang tadi ia bawa.
"Huh!!" Clara menghembuskan nafasnya pelan saat sudah bisa mengambil celana dalam tersebut. Clara segera menuju pintu kemudian membuka pintu tersebut dan mendapati Erland yang masih berdiri di depan pintu walk in closet.
"Ini!!" Kata Clara sambil menyodorkan pakaian ganti untuk suaminya. Clara berjalan ke arah pintu kamar dan membuka pintu tersebut kemudian keluar entah pergi kemana Erland sendiri tidak tahu.
Sedangkan Erland terus menatap pakaian yang baru saja diberikan oleh sang istri di tangannya. "Haduh aku benar-benar bingung dengan sikapnya." Setelah mengatakan itu Erland langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyur seluruh tubuhnya di bawah shower.
Erland memang lebih suka mandi di bawah shower daripada berendam di bathtub. Setelah itu Erland keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah melekat di tubuhnya.
Namun saat keluar dari kamar mandi sama sekali tidak mendapati keberadaan sang istri di dalam kamar itu. Akhirnya Erland memutuskan untuk mencari keberadaan sang istri.
Saat menuruni anak tangga Erland mendengar suara nyanyian seseorang dari arah dapur. Dengan cepat langkah kaki Erland berjalan menuju dapur dan mendapati sang istri yang tengah memasak sesuatu di dapur dengan bernyanyi kecil.
"Kamu sedang apa?" Tanya Erland yang menautkan kedua alisnya saat melihat Clara sedang mengaduk sesuatu di dalam panci.
"Oh, Bapak bikin kaget saya aja." Jawab Clara yang berbalik melihat Erland dengan baju yang tadi ia ambilkan di walk in closet.
"Kamu masak apa?" Tanya Erland lagi saat tidak mendapat jawaban dari sang istri dari pertanyan sebelumnya.
"Oh ini Pak saya lagi masak sup daging sama tempe goreng." Jawab Clara dengan tangan yang sibuk mengaduk sayur yang ia sebut kan tadi di dalam panci.
Sedangkan disebelah panci itu ada penggorengan dan di dalamnya terdapat minyak yang cukup banyak dan juga beberapa tempe yang berenang indah di dalam minyak.
"Apa kamu tidak capek setelah pulang kuliah harus ikut saya ke kantor setelah itu masak?" Tanya Erland yang terus menatap sang istri yang fokus pada masakannya.
Sedangkan Erland yang hanya pulang mengajar dan juga mengerjakan pekerjaan kantor nya sangat lelah dan ingin cepat sekali istirahat. "Tidak pak." Jawab Clara dengan cepat.
Kemudian gadis itu mengangkat tempe goreng yang tadi ia goreng setelah itu meletakkannya di dalam piring yang sudah dilapisi oleh tissue dapur.
"Kalau gitu saya mau mandi dulu ya Pak tolong ini di jagain tapi jangan diapa-apain biarin sampai saya selesai mandi." Kata Clara yang menunjuk pada sup daging buatannya.
Erland hanya mengangguk-anggukan kepalanya, Clara memang sengaja mengecilkan kompor tersebut supaya saat ia selesai mandi sup tersebut sudah matang.
"Jadi aku harus menunggu masakan ini sampai dia turun?" Tanya Erland di dalam hatinya. Namun laki-laki itu tetap menurut ia memilih menarik kursi di meja makan kemudian duduk di kursi tersebut dengan tenang sambil memainkan ponselnya.
Erland terus berselancar di sosial medianya sampai suara langkah kaki seseorang membuat ia menoleh ke belakang.
Ternyata orang yang sedang berjalan itu adalah Clara, Clara terlihat dengan tubuhnya yang sudah segar dengan baju daster di atas lutut.
Hal itu membuat Erland langsung menelan ludahnya kasar saat melihat penampilan sang istri, "Kenapa baju itu terlihat sangat terbuka." Kata Erland di dalam hatinya.
Erland langsung saja menundukkan kepalanya menatap ponselnya yang menyala. Sedangkan Clara ia berjalan menuju kompor kemudian sekali lagi mengaduk masakannya. Setelah Clara mencicipi masakan nya dan dirasa pas Clara langsung mematikan kompornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)
RomanceBagaimana jadinya jika seorang dosen harus menikah dengan mahasiswa nya sendiri, itulah yang dialami oleh Erland yang harus menikahi Clara yang berstatus sebagai mahasiswa nya sendiri. Erland terpaksa menerima pernikahan dengan mahasiswa nya karena...