"Pak ada nomor yang bisa saya hubungi?" Tanya laki-laki yang membawa Erland kerumah sakit.
"Tidak usah, keluarga saya nanti khawatir jika tau saya masuk rumah sakit." Jawab Erland dengan pelan.
"Baik pak kalau begitu, saya keluar dulu." Sambung laki-laki yang menjadi orang kepercayaan Erland.
Erland menghela nafasnya pelan, dia sedikit lega saat dia jatuh sakit di Surabaya. Setidaknya orang tuanya tidak mengetahui tentang kondisinya saat ini.
_Ditempat lain.
Sudah berulang kali Clara menguap, matanya sudah sangat mengantuk. Tapi dia ingin sekali melihat suaminya itu pulang.
"Pak Erland sebenarnya kemana sih?" Pekik Clara dengan wajah kesalnya. Clara terus saja bergumam tidak jelas, terkadang juga memekik kesal.
Tanpa terasa Clara merebahkan tubuhnya disofa, pukul 5 pagi Clara dikejutkan dengan keberadaan bik Siti yang sudah berada dirumahnya.
"Mbak kenapa tidur disini?" Tanya bik Siti heran.
"Hah!!" Pekik Clara kaget, dia baru ingat semalam dia menunggu Erland pulang sampai tertidur disofa.
"Loh mbak kenapa?" Tanya bik Siti bingung, setelah degup jantungnya sedikit pelan Clara menjawab pertanyaan bik Siti dengan pelan.
"Yaudah bik, Clara mau mandi dulu." Sambung Clara.
Bik Siti sudah datang untuk melakukan pekerjaan nya pukul 5 pagi, karena dia harus masak terlebih dahulu.
"Mbak ini sarapannya." Kata Bik Siti yang melihat Clara menuruni anak tangga.
"Iya bik." Jawab Clara, dengan tenang Clara duduk dikursi dan menyantap sarapan nya hari ini.
_Kampus.
"Kamu kenapa sih?" Tanya Tara yang memandangi wajah muram Clara.
"Hah, gak kok." Jawab Clara dengan gugup.
"Kenapa berantem sama Kenzie?" Tanya Sarah yang mendapat gelengan kepala dari Clara.
"Terus kenapa dong, jadi bingung." Gumam Tara pelan.
"Permisi ini makanannya." Kata pengantar makanan pesanan mereka.
"Makasih Bu." Jawab Sarah dengan ramah.
"Cepetan deh makan." Sambung Tara yang diangguki oleh Sarah.
Pandangan Clara yang semula fokus pada mie di depannya kini beralih ke ponselnya, ternyata itu pesan dari Kenzie kekasihnya.
"Clara nanti kita pergi yuk, aku bosen dirumah." Begitulah pesan diterima Clara dadi Kenzie.
Tangan Clara bergerak lincah diatas layar ponsel, "Maaf Ken, aku gak bisa mama mau ajak aku pergi nanti." balas Clara berbohong.
"Siapa?" Tanya Tara yang penasaran.
"Gak siapa siapa." Jawab Clara dengan suara pelan.
"Jadi orang jangan kepo." Sambung Sarah menepuk pundak Tara pelan.
"Kan aku cuma tanya." Jawab Tara dengan mengerucutkan bibirnya.
"Kok aku jadi kepikiran sama pak Erland ya." Kata Clara dalam hati.
Kehadirannya satu bulan ini memberikan kesan tersendiri terhadap Clara, meskipun tidak ada tegur sapa diantara mereka. Terkadang hanya Erland lah yang menegur Clara, "Kenapa sih, kok diem aja." Kata Tara kesal melihat Clara menjadi pendiam.
"Sakit?" Tanya Sarah pelan, lagi-lagi Clara menggeleng pelan.
.
.
.1 Minggu kemudian
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)
RomansaBagaimana jadinya jika seorang dosen harus menikah dengan mahasiswa nya sendiri, itulah yang dialami oleh Erland yang harus menikahi Clara yang berstatus sebagai mahasiswa nya sendiri. Erland terpaksa menerima pernikahan dengan mahasiswa nya karena...