Sudah satu bulan sejak kejadian di rumah Clara, 1 bulan itu juga Clara tidak masuk ke kampusnya, karena dia selalu belajar di rumah dan meminta semua materi dari dua sahabatnya.
Satu bulan itu pula hubungannya dengan sang suami masih sama, satu bulan ini tidak ada yang berbeda diantara mereka berdua.
Dan yang Clara rasakan adalah sikap Erland yang bertambah dingin dan acuh kepada dirinya, namun Clara mencoba untuk tidak ambil pusing dengan perubahan sikap sang suami yang menurutnya sangat berbeda dari sebelumnya.
Jika sebelumnya Erland masih perhatian kepada dirinya saat ini sungguh berbeda, laki-laki itu bahkan enggan untuk menatap sang istri. Ia selalu menghindar dan memalingkan wajah saat berbicara dengan Clara.
Dan satu bulan ini juga perkembangan kaki Clara sudah sangat bagus, ia sudah bisa berjalan dengan normal tanpa harus berpegangan kepada benda apa pun yang berada di sampingnya.
Tidak jarang juga Sarah dan Tara datang berkunjung ke rumahnya hanya sekedar mengobrol, berbincang, bermain dan juga makan cemilan yang Tara dan Sarah bawa.
Clara juga semakin dibuat bingung saat Erland yang tiba-tiba tidak pulang ke rumah, Clara baru tahu jika sang suami terkadang menginap di apartemen miliknya yang tidak jauh dari kantor.
Tok.
Tok.
Tok.
"Iya sebentar." Jawab Clara dengan cepat berjalan menuju pintu utama rumahnya. Clara mematung saat membuka pintu rumahnya yang ia lihat adalah Mama mertuanya yaitu Indah.
"Mah." Kata Clara yang dengan cepat menyalami tangan Indah. "Bagaimana kabar kamu nak?" Tanya Indah yang langsung masuk ke dalam rumah bersama Clara.
"Baik kok mah." Jawab Clara dengan sangat gugup. Kemudian gadis itu berpamitan kepada Mama mertuanya untuk mengambilkan minuman di dapur.
Tidak beberapa lama Clara sudah datang kembali dengan satu cangkir teh hangat di nampan yang ia bawa, dengan pelan ia meletakkan secangkir teh tersebut di hadapan Indah yang sedang menatapnya.
"Oh ya kemana Erland?" Tanya Indah yang tidak mendapati putranya berada di rumah. Padahal hari ini adalah hari Minggu di mana semua orang yang bekerja dan belajar akan libur terlebih dahulu selama 1 hari.
"Em-" Ucapan Clara terpotong saat mendengar ucapan salam dari seseorang yang membuka pintu rumahnya.
"Assalamualaikum!" Kedua wanita itu langsung menoleh ke arah pintu dan mendapati seorang laki-laki tinggi yang berdiri tegak di ambang pintu.
"Oh, mama dateng?" Tanya laki-laki itu yang berjalan cepat kearah sang mama kemudian mencium tangan Indah dengan sangat lembut.
"Kamu dari mana sih Erland!" Pekik Indah menatap kesal sang putra. "Erland habis dari kantor mah ngerjain pekerjaan yang belum selesai kemarin." Jawab Erland dengan jujur.
"Mama kangen sama kamu, kenapa kamu nggak nginep di rumah Mama aja sama Clara?" Tanya Indah menatap serius anak dan menantunya secara bergantian.
"Iya mah lain kali kalau ada waktu luang Erland bakal bawa Clara, ke rumah mama buat nginep berapa hari." Jawab Erland sambil tersenyum.
"Mama pegang janji kamu." Kata Indah dengan cepat. Erland menganggukkan kepalanya pelan sedangkan gadis itu hanya diam mendengarkan mama dan anak yang sedang berbincang.
"Sayang kok diem aja sih?" Tanya Indah yang sejak tadi memperhatikan sang menantu yang hanya diam tanpa berbicara.
"Ah, nggak kok mah. Soalnya Clara bingung mau bicara apa." Jawab Clara sambil tersenyum tulus ke arah Indah.
"Oh ya mama mau nginep disini beberapa hari boleh nggak?" Tanya Indah menatap bergantian sepasang suami istri itu.
"Boleh kok mah, nanti mama tidur di kamar atas aja." Jawab Erland dengan cepat.
"Nggak mau ah mama capek kalau harus naik turun tangga, Mama mau tidur di kamar yang itu yang dekat tangga." Tolak Indah, sedangkan Erland dan Clara menelan ludahnya secara bersamaan.
"Kamar bawah masih kotor mah soalnya kan Clara selama sakit tidurnya di kamar itu." Dengan terpaksa Clara harus pindah dari kamarnya ke kamar sang suami.
Sebetulnya di kamar atas ada beberapa kamar namun yang terisi oleh barang-barang dan ranjang hanya kamar yang ditempati oleh Erland saja, "Kenapa mama tiba-tiba pengen nginep sih?" Tanya Erland pada sang mama yang sedang duduk di atas ranjang.
Sedangkan Clara dan juga bik Siti sudah membereskan barang-barang Clara dari kamar bawah menuju kamar atas. Indah yang mendapatkan pertanyaan dari sang putra ingin sekali rasanya ia memukul laki-laki di hadapannya ini.
"Emang kenapa nggak boleh kalau mama nginep di rumah anak mama sendiri?" Tanya Indah balik kepada Erland.
"Ya boleh dong mah, tapi kan enggak sekarang juga mah. Kan Erland enggak ada di rumah, Erland harus ke kantor sama ke kampus kalau mama di sini nanti nggak ada temennya." Sedangkan Indah hanya memutar bola matanya malas kemudian beranjak dari ranjang untuk membereskan beberapa barang yang ia bawa seperti baju ganti.
"Kan ada Clara di rumah." Jawab Indah tersenyum sambil menaik turunkan alisnya ke arah Erland.
"Mama Clara kan harus kuliah juga." Indah tidak memperdulikan ucapan sang anak, ia lebih memilih kembali melanjutkan kegiatannya yaitu meletakkan barang barangnya di lemari.
"Jangan salahin aku ataupun Clara kalau mama bosen di sini." Kata Erland dengan suara datarnya. Sedangkan Indah hanya mengangguk-anggukan kepalanya pertanda ia setuju.
Setelah itu Erland bergegas keluar dari kamar tersebut untuk menuju ke ruang tamu, "Ada-ada aja deh." Gumam Erland memijat pelipisnya pelan.
Sejenak Erland memejamkan matanya kemudian kembali terbuka saat mendengar pintu yang terketuk oleh seseorang. "Siapa sih?" Gumam Erland pelan. Dengan sedikit malas Erland berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu untuk seseorang didepan.
Ceklek.
"Mama." Gumam Erland saat melihat mama mertuanya yang berdiri di depan pintu sambil membawa tas yang cukup besar seperti mamanya tadi.
"Apa Indah sudah kesini?" Tanya Nita yang langsung mendapatkan anggukan pelan dari Erland. Kemudian Nita sedikit mendorong Erland untuk menyingkirkan tubuhnya, kemudian wanita paruh baya itu masuk ke dalam rumah dan memanggil nama sahabatnya.
"Indah!!" Panggil Nita yang sudah duduk diruang tamu. Sedangkan Indah yang mendengar teriakan itu segera keluar dari kamar untuk melihat siapa yang memanggilnya.
Tidak hanya Indah yang datang namun juga bik Siti dan juga Clara. "Wah udah dateng." Kata Indah dengan tersenyum kearah Nita.
"Kita ke sini itu mau nginep." Kata Nita dengan tiba-tiba yang membuat pasangan suami istri itu melongo tidak percaya.
"Hah!!" Pekik Erland dan juga Clara secara bersamaan, kedua pasang suami istri itu menatap kedua orang tuanya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Boleh kan, lagian mama disini tidurnya sama Indah enggak bakal gangguin kalian." Jawab Nita sambil tersenyum.
"Iya boleh kok." Jawab Erland dengan gugup. Setelah itu Nita masuk ke dalam kamar yang akan ia tempati bersama dengan Indah.
Dua wanita paruh baya itu terus tersenyum menatap kearah anak dan juga menantunya. Sedangkan Clara hanya mampu terduduk di sofa sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.
Sedangkan Erland ia masih setia berdiri di samping sang istri sambil memandangi mama mertua dan mamanya yang sudah masuk ke dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)
RomanceBagaimana jadinya jika seorang dosen harus menikah dengan mahasiswa nya sendiri, itulah yang dialami oleh Erland yang harus menikahi Clara yang berstatus sebagai mahasiswa nya sendiri. Erland terpaksa menerima pernikahan dengan mahasiswa nya karena...