Disini lah Clara berada di deretan banyak makanan cepat saji, Clara mengambil beberapa mie instan dengan berbagai rasa, kemudian ia mengambil kopi, gula dan teh.
Setelah itu ia kembali mendorong troli nya ke arah beras dan minyak. Sesekali Clara melihat buku kecil yang ia bawa beserta dengan pulpennya.
Clara sengaja mencatat semua bahan-bahan yang tidak ada di rumahnya, jadi ia akan membeli semua bahan-bahan makanan dan perlengkapan lainnya di swalayan hari ini.
Setelah selesai dengan urusan beras dan minyak Clara segera mendorong troli nya kembali ke arah beberapa daging, di situ Clara membeli 1 kilo daging sapi, 1 kilo ayam dan juga setengah kilo cumi kering.
Barulah Clara ke tempat deretan sayuran, pertama Clara mengambil buncis, wortel, kentang, bawang bombay, kubis, sawi, pakcoy, bayam, kangkung dan sayur sayur lainnya yang ingin dia beli.
Setelah itu ia kembali berjalan ke arah buah-buahan, Clara membeli 1 kilo jeruk, 1 kilo anggur, 1 buah nanas, 1 buah melon. Dan tatapannya beralih kepada durian yang sangat besar di sebelah rambutan.
"Sepertinya aku menginginkan kamu." Gumam Clara yang langsung mengambil 2 buah durian yang berukuran cukup besar.
Setelah itu barulah Clara mendorong troli nya kembali untuk pergi ke kasir. Setelah mengantri 3 orang Clara langsung meletakkan semua belanjaan nya di meja kasir.
Kemudian kasir itu segera menghitung semua belanjaan Clara dan memasukkannya ke dalam kantong belanjaan yang sudah tersedia di swalayan tersebut.
"Aduh mana nih taksi?" Gumam Clara yang sejak tadi berdiri didepan swalayan.
"Nah itu dia." Gumam Clara setelah melihat ada sebuah taksi berwarna biru yang berhenti di depannya. Kemudian tidak lama ada seorang perempuan yang turun dari taksi tersebut.
"Pak, tolong anterin saya dong." Kata Clara yang berada di dekat kaca mobil pengemudi taksi tersebut.
Pengemudi taksi tersebut langsung turun dan membantu memasukkan barang belanjaan Clara ke dalam taksi, "Ayo pak jalan." Kata Clara yang sudah duduk manis dibelakang supir taksi.
"Iya mbak." Jawab supir itu dengan ramah. Mobil taksi berwarna biru itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan menuju rumah Clara. Lebih tepatnya itu adalah rumah Erland karena yang membeli adalah Erland sendiri.
"Stop dirumah depan itu pak." Kata Clara yang menunjuk rumah berlantai dua dengan pagar berwarna hitam yang menjulang tinggi.
Clara segera turun dan membawa barang belanjaan nya yang dibantu oleh supir taksi tersebut, "Ini pak makasih." Kata Clara yang memberikan uang kepada supir taksi tersebut.
Clara segera mengeluarkan kunci rumahnya dari dalam tas miliknya, pintu terbuka kemudian ia memasukkan barang belanjaannya satu persatu.
Dan yang terakhir yang di masukan adalah 2 buah durian yang ia beli tadi, sebelum Clara membereskan barang belanjaannya ia terlebih dahulu mengganti pakaiannya yang lebih nyaman untuk beraktivitas di rumah.
Clara memilih memakai kaos pendek dan juga hot span, "Nggak papa kali ya pakai hot span kan nggak ada mas Erland juga." Gumam Clara yang melihat dirinya sendiri di depan cermin meja riasnya.
Setelah itu barulah Clara turun ke bawah untuk memasukkan semua bahan-bahan makanan yang ia beli ke dalam kulkas, setelah itu ia memasukkan beberapa makanan instan seperti mie ke dalam lemari penyimpanan.
"Hem, baunya harum banget nih durian." Gumam Clara yang mengangkat satu durian kemudian sedikit mencium aroma khas dari durian tersebut.
"Tapi bagaimana cara membukanya, aku pernah makan sih tapi aku nggak pernah buka sendiri." Sambung Clara yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ih gak asik banget sih, masa nggak jadi makan durian cuma gara-gara nggak bisa bukanya." Akhirnya Clara memutuskan untuk mengambil air dingin di dalam kulkas kemudian meneguknya.
Clara langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya, "Siapa ya?" Tanya Clara tanpa menoleh ke belakang.
"Kamu sedang apa?" Tanya laki-laki yang berdiri tepat di belakang Clara. Sontak saja Clara langsung menoleh kebelakang dan mendapati Erland yang berdiri menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Begitu juga dengan Clara ia menatap tidak berkedip ke arah Erland, "Eh udah pulang, tadi kirain masih di kampus kalau nggak pergi ke kantor." Jawab Clara sambil tersenyum canggung.
"Sebentar ya mas!!" Pekik Clara yang langsung berlari menaiki anak tangga. Dengan cepat Clara mengambil baju daster yang berada di lemarinya kemudian memakainya dengan cepat.
Setelah itu ia bergegas turun ke bawah untuk menemui sang suami yang masih berdiri di dekat meja makan, "Kok udah pulang sih." Kata Clara yang menatap Erland.
Erland langsung menoleh ke belakang kemudian berjalan ke arah kursi di meja makan kemudian menariknya dan duduk di sana dengan tenang.
Setelah kepergian Clara tadi Erland terus aja mengatur nafasnya secara perlahan dan mencoba menenangkan hati dan fikirannya. "Sepertinya saya tidak enak badan makanya saya pulang, tadinya sih ingin pergi ke kantor." Jawab Erland dengan suara yang sedikit lesuh.
Clara dapat melihat wajah Erland yang sangat pucat, "Siapa yang membeli durian?" Tanya Erland yang melihat dua buah durian di atas meja makan.
"Oh, tadi aku belanja di swalayan terus nggak sengaja lihat durian ini jadi aku beli kelihatannya enak." Jawab Clara dengan sangat jujur.
"Mas, boleh tolong bukain durian nya nggak soalnya Clara nggak bisa." Sambung Clara sambil tersenyum manis kearah Erland.
Erland menganggukkan kepalanya pelan, "Ambil pisaunya." Kata Erland yang langsung mendapatkan anggukan dari Clara.
Kemudian dengan cepat gadis itu pergi untuk mengambil pisau yang cukup besar. Setelah itu memberikannya kepada Erland.
Clara melongo tidak percaya karena Erland yang sangat mudah membuka durian tersebut, "Wah kok bisa?" Tanya Clara yang sangat kagum melihat duriannya sudah terbuka.
Kemudian Clara menarik kursi di samping Erland dan mendudukinya. "Em, enak." Gumam Clara saat sudah mencicipi rasa durian tersebut.
"Apa Mas mau?" Tanya Clara yang menyodorkan durian ke arah Erland. "Tidak terima kasih kamu saja yang makan, saya ingin istirahat di kamar." Jawab Erland.
Setelah mengatakan itu Erland segera berdiri dari duduknya kemudian secara perlahan menaiki anak tangga untuk sampai di kamarnya.
Sedangkan Clara hanya menganggukkan kepalanya pelan kemudian melanjutkan acara makan duriannya di siang hari ini, "Kenapa ini sangat enak." Sejak tadi Clara terus aja memuji rasa durian yang sedang ia makan.
Dalam waktu beberapa menit saja Clara sudah menghabiskan setengah dari durian tersebut, "Udah ah, enek banget." Gumam Clara yang merasakan enek di perutnya saat kembali memakan durian.
Kemudian setelah itu Clara menyimpan durian tersebut di samping kompor, "Eh tadi kan mas Erland bilang kalau dia nggak enak badan." Gumam Clara yang baru saja sadar.
Kemudian Clara segera mencuci tangan dan mulut nya di wastafel, setelah itu barulah ia mengeringkan tangannya menggunakan tissue yang tersedia di atas meja.
"Kira-kira mas Erland sakit apa ya?" Tanya Clara di dalam hatinya. Kemudian dengan cepat gadis itu melangkahkan kakinya pergi dari dapur untuk menemui sang suami yang sedang berada di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)
RomansaBagaimana jadinya jika seorang dosen harus menikah dengan mahasiswa nya sendiri, itulah yang dialami oleh Erland yang harus menikahi Clara yang berstatus sebagai mahasiswa nya sendiri. Erland terpaksa menerima pernikahan dengan mahasiswa nya karena...