"Eh, Clara kemana sih. Kok gak masuk?" Tanya Tara pada Sarah.
"Gue gak tau." Jawab Sarah pelan, jika ketahuan dosen yang mengajar didepan bisa-bisa dia dihukum.
"Kok sekarang jadi sering gak masuk tu anak ya." Kata Tara kembali, Sarah tetap diam memperhatikan dosen yang sedang menerangkan didepan.
"Coba lo telfon aja." Jawab Sarah. Tara sudah mencoba 3 kali menelfon Clara namun tak ada jawaban dari gadis itu membuat kedua sahabatnya bingung.
"Tara!!" Bentak dosen didepan, Tara langsung meletakkan kembali ponselnya dan menatap sang dosen.
"Maaf pak." Jawab Tara pelan, dosen tersebut kembali melanjutkan materinya didepan.
.
.
.Hari ini Erland hanya mengajar setengah hari saja, karena hanya 2 kelas yang ada mata kuliahnya.
Seperti janjinya pada Clara tadi pagi, sekarang Erland sudah berada ditoko ponsel didalam mall.
Ia memilih ponsel yang sama dengan ponsel miliknya, yaitu ponsel keluaran terbaru hanya berbeda warna saja.
Jika milik Erland berwarna hitam sedangkan milik Clara berwarna merah, "Terimakasih pak." Kata wanita yang melayani Erland.
Sebelum sampai dirumah sakit dia memutuskan untuk mampir diwarung makan, untuk membeli makan siang karena sejak pagi dia juga belum makan apapun.
Ceklek.
Dilihatnya Clara yang masih berbaring diatas ranjang rumah sakit dengan mata yang terpejam.
Erland melapas jas dan sepatunya setelah itu membuka makanan yang tadi dia beli. Tanpa sepengetahuan Erland ternyata Clara tidak tidur, dia hanya menajamkan matanya saja sejenak.
Hati Clara berdenyut nyeri saat melihat Erland yang makan dengan lahap, "Apa pak Erland belum makan sama sekali?" Gumam Clara dalam hati.
Setelah menyelesaikan makan siangnya, Erland masuk kedalam kamar mandi untuk melaksanakan sholat dhuhur.
Hati Clara menghangat melihat Erland, "Kamu sudah bangun?" Tanya Erland saat menoleh kesamping. Yang ternyata Clara sedang memperhatikan nya, "Udah pak." Jawab Clara pelan.
Erland bangkit dari duduknya dan mengambil sebuah paper bag yang berisi ponsel. "Ini." Kata Erland memberikan paper bag itu.
Awalnya Clara ragu untuk menerima pemberian Erland tapi akhirnya Clara menerimanya, "Terimakasih pak." Jawab Clara tersenyum.
"Oh ini." Kata Erland kembali memberikan kartu ATM nya.
"Untuk apa pak?" Tanya Clara Kembali, ia masih memperhatikan kartu itu dengan seksama.
"Ini nafkah untuk kamu dari saya. Selama ini saya lupa untuk memberimu nafkah." Jawab Erland, Clara sangat tidak habis fikir dengan kebaikan yang diberikan Erland padanya.
"Tidak usah pak, saya masih ada kok." Tolak Clara pelan. "Itu uangmu, kamu bisa membelikan apa saja yang kamu inginkan dengan ini." Jawab Erland.
"Terimakasih pak." Jawab Clara tersenyum, lagi-lagi jantung Erland berdetak dengan cepat seiring dengan senyum Clara yang sangat indah.
"Apa sudah minum obat?" Tanya Erland kembali, Clara mengangguk kecil menjawab pertanyaan Erland.
.
.
."Pak!" Panggil Clara pelan, Erland yang sedang fokus pada laptop nya segera mendongok menatap Clara yang sedang duduk bersandar.
"Ada apa?" Tanya Erland berjalan mendekati Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)
RomanceBagaimana jadinya jika seorang dosen harus menikah dengan mahasiswa nya sendiri, itulah yang dialami oleh Erland yang harus menikahi Clara yang berstatus sebagai mahasiswa nya sendiri. Erland terpaksa menerima pernikahan dengan mahasiswa nya karena...