Hari ini Indah dan Nita sudah pulang kerumah masing-masing karena suatu hal, baru saja mereka menginap semalam dan harus segera pulang.
"Aduh nggak asik banget sih nih." Gumam Indah yang terus menggerutu tidak jelas sejak tadi.
Rencananya mereka berdua akan menginap selama satu minggu di sini namun harapan mereka harus pupus, "Yaudah lah kita pulang sekarang." Kata Nita dengan cepat.
Ini semua karena Faisal yang mengetahui jika sang istri dan besannya menginap di rumah anak dan menantunya, Faisal meminta Indah untuk tidak ikut campur di dalam hubungan rumah tangga anaknya.
"Kenapa segala ketauan sama mas Faisal sih ah." Nita memutar bola matanya malas saat mendengar ocehan Indah yang terus-menerus.
"Mama beneran mau pulang?" Tanya Erland yang melihat sang mama dan mama mertuanya membawa tas mereka.
"Iya." Jawab mereka berdua secara bersamaan. "Yaudah kalau gitu kita pergi dulu. Bilangin sama Clara." Sambung Nita.
Erland mengantar mama dan mertuanya sampai didepan, setelah itu ia kembali masuk kedalam rumah. Ia langsung duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
"Kira-kira kemana perginya Clara sama Sarah dan Tara, tadi Clara cuma izin pergi sama mereka." Gumam Erland yang menghawatirkan kondisi sang istri.
Pasalnya sekarang sudah jam setengah lima sore, "Mungkin masih dijalan." Gumam Erland mencoba berfikir positif.
Namun sampai adzan maghrib berkumandang pun Clara belum juga pulang yang membuat Erland semakin khawatir, setelah sholat magrib Erland memutuskan untuk mencari sang istri.
"Kemana perginya mereka." Gumam Erland yang melihat jalan di sekitarnya. Sedangkan di tempat lain Clara sedang duduk bersama seorang laki-laki yang terus menatapnya.
"Kenzie aku mau pulang." Kata Clara dengan cepat. Namun laki-laki itu tidak mengizinkan Clara untuk pergi dari hadapannya.
"Tadi kan kamu ngomongnya cuma sebentar kenapa lama banget?" Tanya Clara yang sudah terbakar emosi. "Aku udah bohong sama pak Erland, aku izinnya pergi sama Tara dan Sarah. Tapi nyatanya aku ketemuan sama Kenzie." Kata Clara didalam hatinya.
Di dalam lubuk hatinya ia merasa bersalah kepada sang suami karena sudah berbohong, "Aku mohon izinin aku buat balikan sama kamu. Aku beneran cinta sama kamu." Kata Kenzie yang memegang tangan Clara dengan lembut.
Clara gadis itu segera berdiri dari duduknya kemudian keluar dari kafe tersebut untuk pulang ke rumah. Namun lagi-lagi Kenzie mengejar dirinya dan menarik tangannya dengan sangat kuat membuat Clara langsung menubruk tubuh Kenzie.
"Tatap aku baik-baik Clara, Aku tahu kamu masih cinta sama aku." Sedangkan Clara ia menundukkan wajahnya tidak berani melihat kearah Kenzie.
Kemudian Kenzie menarik dagu Clara dengan lembut untuk bisa menatap wajah sang mantan kekasih, Clara mencoba melepaskan tangan Kenzie dari dagunya namun usahanya sia-sia karena Kenzie menahan kepalanya menggunakan satu tangannya.
"Kenzie lapas!!" Teriak Clara dengan sedikit keras. Namun bukannya melepas Kenzie semakin mendekatkan wajahnya ke arah Clara.
Kemudian mendaratkan sebuah ciuman dipipi Clara, hal itu sontak saja membuat Clara membulatkan matanya tidak percaya menatap Kenzie.
Sedangkan seseorang yang di dalam mobil memukul kemudinya dengan sangat keras, "Dia berani ciuman dengan laki-laki itu." Gumam Erland yang sangat marah kepada Clara sang istri.
"Bahkan aku saja belum pernah mencium dirinya, Kenapa dia tidak menolak saat laki-laki itu mencium bibirnya." Gumam Erland dengan pelan.
Yang terlihat saat itu adalah Kenzie sedang mencium bibir sang istri namun yang sebenarnya adalah Kenzie mencium pipi Clara.
Dengan langkah yang sangat cepat Erland turun dari mobil kemudian menghampiri sang istri dan juga mantannya. "Pulang!!" Kata Erland yang langsung menarik tangan Clara dengan sangat kuat.
"Ah pak sakit!!" Pekik Clara saat merasakan sakit dipergelangan tangannya. Sedangkan Kenzie ia mengejar sang kekasih dan juga dosennya itu.
"Pak lepasin Clara, Clara itu nggak bahagia sama bapak. Clara itu bahagianya cuma sama saya, karena cuma saya orang yang dicintai sama Clara!!" Teriak Kenzie dengan sangat keras membuat Erland langsung menghentikan langkahnya.
Erland menatap tajam kearah Kenzie kemudian segera melangkahkan kakinya ke arah mobil dan memasukkan Clara secara paksa ke dalam mobil.
Erland melajukan mobilnya dengan sangat kencang membelah jalanan menuju rumahnya, sedangkan Clara ia terus menangis di samping Erland karena sangat takut pada kemarahan Erland.
"Pak." Panggil Clara dengan suaranya yang pelan. Namun Erland tidak memperdulikan panggilan sang istri ia terus mengemudikan mobilnya sampai berhenti di depan rumah miliknya.
Erland segera turun dari mobil dan menarik kembali pergelangan Clara dengan sangat kuat, sedangkan gadis itu hanya mampu terisak kecil sambil memegangi tangan Erland.
"Pak tangan saya sakit." Gumam Clara yang merasa perih dipergelangan tangannya. "Diam!!" Bentak Erland dengan sangat keras membuat Clara langsung terdiam.
Erland membawa sang istri menuju lantai atas kemudian membuka pintunya dengan kasar dan mengunci pintu tersebut, sedangkan Clara ia menatap takut ke arah Erland yang juga menatapnya dengan tajam.
Kemudian dengan cepat Erland menghempaskan tubuh Clara di atas ranjang king size miliknya, "Bapak mau ngapain?" Tanya Clara takut saat melihat Erland yang berjalan ke arahnya.
"Saya mau ngambil hak saya sebagai suami." Jawab Erland dengan seringai licik diwajahnya.
"Bapak nggak bisa ngambil hak bapak secara paksa Bapak udah janji sama saya!!" Teriak Clara dengan sangat keras.
Teriakan yang terlontar dari bibir Clara membuat emosi Erland semakin meledak dan tidak terkontrol. "Apa kamu juga sudah menepati janjimu untuk menjadi istri yang baik? Saya rasa tidak, istri yang baik tidak akan berciuman dengan laki-laki lain yang bukan suaminya." Jawab Erland dengan suara yang berat.
Clara mencoba bangkit dari ranjang milik sang suami namun lagi-lagi Erland menghempaskannya kembali, kemudian mengungkung tubuh kecil itu di atas ranjang.
"Pak saya mohon!" Kata Clara yang menatap mata Erland yang sangat tajam seperti seekor elang yang siap menerkam mangsanya.
"Kamu membiarkan laki-laki lain menyentuh dirimu tapi kenapa kamu menangis saat suamimu sendiri ingin menyentuhmu?" Tanya Erland dengan membelai pipi kanan Clara.
Clara sudah tidak bisa berontak lagi karena kedua tangannya yang sudah dicengkeram kuat oleh tangan Erland di atas kepalanya, "Sepertinya memang benar apa yang diucapkan oleh mantan kekasih mu itu, bahwa kamu tidak bahagia dengan saya karena kamu masih mencintai mantan kekasihmu itu." Clara semakin meneteskan air matanya saat mendengar ucapan sang suami yang begitu menusuk hatinya.
"Pak saya mohon." Clara terus aja memohon kepada Erland, namun laki-laki itu seakan tuli ia terus menelusuri wajah cantik sang istri dengan tangannya.
"Disini bukan laki-laki brengsek itu mencium mu?" Tanya Erland sambil mengusap bibir sang istri. Clara segera menggeleng kuat, matanya masih terpejam tidak berani menatap Erland yang menatapnya.
"Istri yang baik tidak akan berbohong kepada suaminya untuk bertemu mantan kekasih, menggunakan nama kedua sahabatnya untuk bisa bertemu dengan cintanya." Clara semakin meneteskan air matanya mendengar ucapan yang sangat menusuk hatinya.
Ia dia memang salah karena sudah berbohong kepada Erland suaminya, "Pak saya mohon maafkan saya, saya tidak bermaksud untuk berbohong kepada bapak." Jawab Clara membuka matanya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)
RomansaBagaimana jadinya jika seorang dosen harus menikah dengan mahasiswa nya sendiri, itulah yang dialami oleh Erland yang harus menikahi Clara yang berstatus sebagai mahasiswa nya sendiri. Erland terpaksa menerima pernikahan dengan mahasiswa nya karena...