_Pukul 00.30
Erland masih dengan posisi yang sama, duduk disofa sambil memangku laptop dan banyak kertas dihadapannya. sesekali laki-laki itu menguap pelan.
Sejenak Erland menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa sambil memejamkan matanya, kemudian ia kembali membuka matanya sangat merasakan pergerakan dari arah ranjang.
Dan benar saja seseorang yang berada di balik selimut itu sedikit bergerak-gerak kecil, tidak lama sebuah tangan menyingkap selimut itu menampilkan Clara yang sudah membuka matanya.
Dengan sedikit pelan gadis itu bangun dari tidurnya kemudian bersandar di kepala ranjang, tatapannya berkeliling untuk mencari seseorang, dan dia menemukan seseorang itu sedang duduk sambil menatapnya.
Clara yang ditatap oleh Erland menjadi sangat gugup, "Bapak ngapain?" Tanya Clara yang sudah menegakkan tubuhnya.
"Kamu enggak lihat saya sedang apa." Jawab Erland dengan suaranya yang sangat dingin. Clara gadis itu mengangguk anggukan kepalanya pelan kemudian matanya menatap kearah meja di mana lembaran-lembaran kertas berserakan di hadapan Erland.
"Kenapa bapak tidak tidur?" Tanya Clara yang masih sama duduk diatas ranjang. "Saya harus mengerjakan pekerjaan saya dengan segera." Jawab Erland.
Erland kembali fokus pada layar laptopnya sedangkan Clara terus memandang laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu. "Bapak ingin sesuatu?" Tanya Clara. Erland langsung saja mendongakkan kepalanya mendengarkan ucapan sang istri.
"Atau mau kopi?" Sambung Clara kembali namun dengan cepat Erland menggeleng pelan. "Tidak usah, nanti merepotkan kamu." Tolak Erland dengan lembut.
Clara menghembuskan nafasnya panjang, "Aku kan cuma pengen jadi istri yang baik." Gumam Clara. Namun masih bisa didengar jelas oleh Erland yang terus menatap sang istri.
"Cukup menurut apa kata saya kamu sudah menjadi istri yang baik." Jawab Erland, yang membuat Clara terlonjak kaget.
Namun Clara gadis itu segera beranjak dari tempat tidurnya, meninggalkan sang suami yang masih duduk di sofa. Clara sedikit berlari menuruni anak tangga untuk sampai ke dapur rumahnya.
Gadis itu mengambil cangkir, kopi serta gula untuk membuatkan sang suami kopi, "Nggak apa-apa aku bakal buatin." Kata Clara dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
Setelah selesai membuat kopi Clara segera kembali naik ke atas untuk memberikan kopi buatannya pada sang suami, "Ini pak." Kata Clara yang berdiri di hadapan Erland sambil menyodorkan kopi buatannya.
Sedangkan Erland hanya menatap Clara sekilas kemudian mengambil kopi dari tangan sang istri. "Terimakasih." Kata Erland dengan senyum tipis di bibirnya.
Laki-laki itu segera menyeruput kopinya namun sebelum itu ia terlebih dahulu meniup kopi itu. Erland tidak memperhatikan Clara yang sudah berjalan ke arah satu sofa di sebelah Erland.
"Enak nggak pak?" Tanya Clara dengan tiba-tiba membuat Erland langsung menoleh ke sampingnya dan mendapati Clara yang sudah duduk manis di sampingnya.
"Kenapa dia duduk disini?" Tanya Erland di dalam hatinya. Jantungnya seakan mau copot dari tempatnya karena kaget dengan suara Clara dan juga kehadiran Clara yang tiba-tiba di sampingnya.
Memang Clara tidak duduk di satu sofa yang sama dengan Erland namun tetap saja hal itu membuat Erland sangat terkejut. "Kenapa pak?" Tanya Clara yang terus menatap Erland.
"Tidak apa-apa, kopinya enak." Jawab Erland dengan senyum canggung. "Kenapa duduk disini?" Tanya Erland yang terus memperhatikan wajah cantik sang istri yang tengah menatapnya dengan senyum di bibirnya.
Erland terpaku beberapa saat, saat melihat senyum yang terukir jelas di bibir sang istri, senyum yang selama ini tidak pernah ia lihat sejak mereka berdua menikah. "Saya mau nemenin bapak." Jawab Clara dengan cepat.
Erland tidak menjawab ataupun tidak menolak ucapan sang istri, ia lebih memilih dengan cepat melanjutkan pekerjaannya supaya besok cepat selesai.
Pukul satu dini hari Erland sudah menyelesaikan pekerjaannya, senyum kembali terukir di bibir saat melihat sang istri yang tertidur disampingnya.
"Dia cantik." Gumam Erland yang mengagumi kecantikan sang istri. Kemudian Erland segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat menghilangkan perasaan di dalam hatinya.
"Kasian sekali." Erland memutuskan untuk membereskan semua barang-barangnya dan juga laptopnya, kemudian meletakkan kembali di dalam tas kerjanya.
Barulah Erland menggendong tubuh sang istri yang mungil itu, awalnya Erland ragu untuk memindahkan sang istri ke tempat tidur. Tapi melihat sang istri yang tidur sambil terduduk membuat ia melakukan hal itu.
"Semoga saja dia tidak marah." Gumam Erland dengan pelan. Kemudian Erland berjalan ke arah ranjang dengan Clara di dalam gendongannya.
Dalam perjalanan menuju ranjang Erland tidak henti-hentinya memuji kecantikan sang istri yang menurutnya sangat natural, Erland juga terus memperhatikan wajah sang istri sampai dia meletakkan tubuh itu di atas ranjang.
"Selamat tidur, mimpi indah." Kata Erland dengan mengelus rambut Clara dengan pelan. Kemudian laki-laki itu berjalan menuju walk in closet untuk mengambil selimut dan juga bantal.
Setelah kembali dari walk in closet Erland segera meletakkan selimut itu di lantai kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas selimut itu, sedangkan Clara gadis itu perlahan membuka matanya.
Gadis itu sebenarnya sudah terbangun saat Erland mengangkat tubuhnya dari sofa, seulas senyum terbit di wajah Clara saat melihat Erland yang membaringkan tubuhnya.
"Selamat malam pak." Jawab Clara sambil tersenyum. Kemudian Clara memilih memejamkan matanya untuk melanjutkan tidurnya karena di keesokan harinya dia harus kembali ke kampus.
Pukul 4.30 pagi Erland sudah terbangun dari tidurnya, laki-laki itu sejenak terduduk sebelum akhirnya berdiri untuk melipat selimut dan juga mengembalikan bantal yang ia pakai tidur malam tadi.
Kemudian Erland bergegas ke kamar mandi untuk buang air kecil serta mengambil wudhu, saat membuka pintu kamar mandi ia sudah dikejutkan dengan Clara yang berdiri di samping pintu kamar mandi.
"Kamu sudah bangun?" Tanya Erland yang mendapat anggukan cepat dari Clara. "Bapak mau sholat subuh kan?" Tanya Clara kembali yang mendapat anggukan cepat dari Erland.
"Saya boleh ikut sholat bareng bapak nggak?" Tanya Clara kembali. Setelah mendapat anggukan dari Erland Clara segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Saat Clara sudah keluar dari kamar mandi Clara dapat melihat Erland sudah siap dengan sarung dan Sajadahnya, sedangkan Erland ia terus memperhatikan sang istri yang berjalan mendekat sambil membawa mukenanya.
"Sudah?" Tanya Erland setelah melihat sang istri yang sudah selesai menggunakan mukenanya. "Sudah pak." Jawab Clara sambil tersenyum.
Kemudian pasangan suami istri itu segera melaksanakan sholat subuh bersama untuk yang pertama kalinya, ada sedikit rasa bahagia di hati Erland saat bisa menjadi imam untuk sang istri sholat.
Setelah selesai sholat Erland langsung memanjatkan doa untuk sang istri dirinya dan juga kedua orang tuanya. Begitupun dengan Clara gadis itu juga menyematkan nama sang suami di dalam doanya.
"Ya Allah beri kesehatan untuk pak Erland, berikan dia kesabaran yang lebih untuk menghadapi istri yang tidak tahu diri ini. Tolong berikan pak Erland wanita yang sempurna yang mampu membahagiakan pak Erland setelah kita berpisah." Kata Clara dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU MAHASISWAKU (Selesai✓)
RomanceBagaimana jadinya jika seorang dosen harus menikah dengan mahasiswa nya sendiri, itulah yang dialami oleh Erland yang harus menikahi Clara yang berstatus sebagai mahasiswa nya sendiri. Erland terpaksa menerima pernikahan dengan mahasiswa nya karena...