21+ area ⚠️⚠️⚠️🚫🚫🚫
Please banget yang masih di bawah umur skip aja. Yang gak suka scene beginian skip aja. Bijak memilih bacaan yaa!!
Udah ku peringatin banget nih.
Jadi,aku lanjutin yaa~~⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
Sayup-sayup Alesha mendengar suara gemericik air dari kamar mandi,dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul,ia meraih ponselnya di atas nakas.
"Jam dua pagi," gumamnya.
Sesaat kemudian keluar lah Alkha dari kamar mandi dengan wajah setengah basah sambil menyugar rambutnya yang masih ada sedikit bulir-bulir air menetes dari sana.
"Kamu baru balik?"tanya Alesha dengan suara serak.
Alkha menatap Alesha yang sedang bersila di atas kasur dengan mata setengah tertutup. "Temen-temen saya baru pergi setengah jam yang lalu," jawabnya.
Alesha menganggukkan kepala lalu mencari posisi nyaman untuk kembali tidur. Namun sepertinya sia-sia,karena seketika matanya melotot karena merasa tangan dingin Alkha menyentuh bahunya. Karena Alesha memakai piyama pendek tanpa lengan, otomatis sentuhan Alkha langsung mengenai kulit mulusnya menciptakan sengatan yang tidak pernah Alesha rasakan sebelumnya.
Alkha menarik pelan bahu Alesha membuat Alesha yang hendak memunggunginya berbalik dan kini mereka berhadapan dengan jarak yang cukup minim.
"Gak baik munggungi suami," ujar Alkha
Dengan dada yang berdegup kencang Alesha menurut saja, namun memilih berbaring telentang untuk mengamankan jantungnya yang tidak karuan karena Alkha terus saja menatapnya dengan tatapan—entahlah Alesha tidak paham arti tatapan Alkha.
"Mau ke mana?" Alkha tiba-tiba mencekal tangan Alesha yang hendak bangun dari tempat tidur membuat dara cantik itu tersentak kaget.
"Ma-mau minum bentar," jawab Alesha gugup.
Alkha menarik tangan Alesha sehingga kini Alesha jatuh di atasnya, hingga mata mereka beradu saling mengagumi satu sama lain. Entah dorongan darimana Alkha membelai wajah Alesha dengan jari telunjuknya, mulai dari dahi, hidung, hingga berenti di bibir Alesha.
"Kamu emang biasa pake baju begini di rumah?"tanya Alkha lebih terdengar seperti bisikan oleh Alesha.
Alesha mengangguk saja seperti terhipnotis dengan deep voice milik Alkha. Tapi di dalam hati Alesha bertanya-tanya,memang ada yang salah dengan cara berpakaiannya? Ini adalah cara dia berpakaian sehari-hari di rumah. Dan jangan lupakan Alesha bukan gadis yang ribet, walaupun mereka di jodohkan bukan berarti Alesha harus memakai jas hujan kan ketika harus tidur dengan Alkha.
Alesha merasa gugup tidak karuan karena Alkha terus memandangnya dan dengan jarak yang sangat tidak aman. Gadis itu meletakkan tangannya di dada Alkha untuk membuat jarak, namun sia-sia ketika secara tiba-tiba pria yang baru beberapa jam yang lalu menjadi suaminya itu mendekap erat tubuhnya dengan kedua tangannya yang kekar.
Secara impulsif Alkha mengecup dagu istrinya yang sukses menyalurkan gelanyar aneh untuk mereka berdua. Entah karena malu atau menikmati rasa yang ada,Alesha memejamkan matanya,membuat naluri Alkha sebagai pria dewasa yang normal terdorong untuk melakukan sesuatu yang lebih.
Alkha menyentuh bibir Alesha dengan bibirnya,hanya menyentuh hingga beberapa saat merasa tidak ada penolakan,sentuhan itu berubah menjadi kecupan kecil. Namun semakin lama Alkha memberanikan diri untuk melumat bibir bawah Alesha,gadis itu hanya bisa memejamkan mata dengan tangan yang meremat erat kaos Alkha. Alkha terus menggoda dengan gigitan kecil dan lembut dengan perlahan sehingga Alesha terpancing dan membuka mulutnya membuat Alkha semakin memperdalam ciuman mereka,saling menyesap dan melumat.