Heyooow
Alkhasha up nih, masih ada yang nungguin??
Hepi membaca yaa
Jangan lupa vo-men
____________________________________
"Apa peringatan dari saya waktu itu hanya angin lalu bagi anda?"
Zian yang sedang melangkah menuju tempat mobilnya terparkir sontak berhenti dan menoleh ke sumber suara. Sosok Alkha dengan tubuh tegapnya berdiri dengan tatapan menyorot tajam pada Zyan.
Zyan berbalik hingga kini sepenuhnya berhadapan dengan Alkha dengan jarak beberapa langkah.
Zyan mengerutkan dahinya "Peringatan yang mana? Menjauhi Alesha?" Zyan terkekeh pelan—kekehan yang lebih terdengar seperti ejekan "Alesha sudah cerita semuanya. Katanya kalian menikah karena di jodohkan. Dan sepertinya, anda terlalu mendalami peran sebagai suaminya."
Alkha maju ke depan mengikis jarak di antara mereka "Kalo saya terlalu mendalami peran sebagai suami, lantas apa sebutan yang pas buat anda? Seorang pecundang yang gagal move on?"
Rahang Zyan mengetat, ia mengepalkan kedua tangannya dengan geram "Anda terlalu sombong. Laki-laki arogan dan kaku seperti anda jelas bukan tipe Alesha."
"Lalu laki-laki seperti apa tipe Alesha? Apa laki-laki brengsek penikmat one night stand?" Lagi-lagi Alkha membalas Zyan dengan tenang tanpa ekspresi berlebihan.
Zyan terdiam, memandang Alkha dengan penuh amarah. Tentu saja ia sadar kalau Alkha sedang menyindirnya. Satu kesalahan yang pernah ia buat sehingga mengakibatkan ia harus kehilangan perempuan yang ia cintai—yang sekarang sudah berstatus istri dari laki-laki di hadapannya.
"Saya gak menyangka kalau anda mencari tau tentang saya sebegitu dalamnya,"sahut Zyan dengan tatapan menusuk.
"Jangan terlalu menganggap diri anda tinggi. Saya hanya mencari tau parasit seperti apa yang ingin menempel pada istri saya."
Zyan menyeringai "Sayang sekali, ISTRI yang anda cintai gak mengingat anda sama sekali. Justru malah kenangan bersama saya yang masih dia ingat dengan jelas. Saya jadi semakin semangat untuk memperjua—"
"BRENGSEK!!!" Alkha mencengkram kuat leher Zyan dengan tangan kanannya, lalu mendorong mundur hingga punggung Zian menubruk mobil yang terparkir dengan bunyi dentuman yang keras "Saya sudah bilang jangan pernah mengusik milik saya, bagian mana yang gak anda pahami, SIALAN!!"
Zian memegang tangan Alkha yang mencengkram lehernya, wajahnya memerah karena cengkraman Alkha begitu kuat membuat Zian kesulitan bernafas namun masih menatap Alkha dengan tatapan menantang. Alkha melonggarkan cengkramannya lalu memberikan satu pukulan di wajah Zian hingga tubuh Zian hampir terjatuh namun dengan cepat Alkha menarik kerah kemeja Zian, kemudian kembali memberikan satu pukulan telak hingga sudut bibirnya sobek dan mengeluarkan darah.
Alkha mundur, mengambil jarak dengan tangan masih mengepal dan nafas yang memburu karena emosi yang masih menguasai. Zian mencoba berdiri dengan tegap, memegang bibirnya yang mengeluarkan darah kemudian menyorot Alkha dengan tajam.
"BANGSAT LO!!"maki Zian dengan emosi.
Alkha kembali maju ingin menyerang Zian, namun dengan cepat Zian menendang dada Alkha membuat Alkha terdorong mundur.
Aura mencekam semakin menguar di antara keduanya. Sama-sama di kuasai amarah dan emosi yang bergejolak. Tidak ada satupun yang ingin mengakhiri. Beruntung parkiran rumah sakit sedang sepi sehingga perkelahian mereka tidak menjadi tontonan publik.
Mereka kembali saling serang, saling balas pukul dan tendang. Jelas Zyan bukan lawan yang remeh, ia menguasai beladiri namun tetap belum bisa sepenuhnya mengimbangi Alkha yang sudah sangat terlatih dan menguasai beberapa macam beladiri sebagai bekal dalam bertugas.