ALKHASHA - 38

38.1K 2.5K 185
                                    

Heyooow

Alkhasha up nih, masih ada yang nungguin??

Hepi membaca yaa

Jangan lupa vo-men

_____________________________________

Saat memasuki rumahnya, Alesha mendapati Tsamara duduk manis di meja makan keluarganya, sedang menikmati brownies panggang yang sudah pasti buatan sang Mama.

Alesha melirik sekilas "Wah, udah berasa rumah sendiri banget, nih,"sindir Alesha sembari melangkah menuju kamarnya meninggalkan Tsamara yang bersikap bodo amat dengan ucapan sang sahabat.

"Dari mana lo?"tanya Tsamara yang sudah masuk ke kamar Alesha setelah menyelesaikan urusan perutnya.

"Dari makam anak gue,"jawab Alesha sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Sama siapa?"

"Awalnya sendirian, tapi sampai sana gak sengaja ketemu Alkha."

"Alkha laki lo?"

Alesha berdecak "Bukaaan, Alkha tukang gali kubur."

Tsamara tertawa membuat Alesha mencebik kesal.

"Jadi gimana hubungan kalian berdua? Ada kemajuan gak?"tanya Tsamara dan Alesha hanya menggedikkan bahu sebagai jawaban.

"Alkha besok mau pergi, Ra. Dia harus balik ke tempat tugasnya."

"Hah? Gak salah denger? Setau gue, Alkha udah gak mau balik ke sana, Le. Bahkan waktu lo sakit dia pengen berhenti jadi polisi, pengen fokus jagain lo yang lagi sakit. Tapi kok—tunggu, tunggu, pasti ada sesuatu yang bikin dia berubah pikiran secepat ini."

Alesha terpaku mendengar ucapan Tsamara, apa benar Alkha sampai ingin keluar dari kepolisian demi dirinya? Sebegitu penting dirinya buat seorang Alkha? Sembari menghela nafas panjang, Alesha naik ke tempat tidur dan duduk bersila menghadap Tsamara.

"Kayaknya kemaren gue keterlaluan deh, Ra. Makanya dia memilih menjauh dari gue dan balik ke tempat tugasnya."

"Lo-nya juga, sih, rumit banget. Kayak gak ada banget usahanya buat memperbaiki keadaan."

"Sok tau banget. Lo pikir, hampir tiap hari mata gue sembab gara-gara apa, hah? Tiap malem gue tontonin video nikahan gue, video prewedding gue. Foto-foto nikah gue, gue pelototin satu-satu, tapi gak ada hasil, Ra. Ujung-ujungnya gue cuman bisa nangis saking frustasinya."

"Kok lo gak ngasih tau gue? Tau gitu kan gue bisa nemenin lo, Le."

"Lo pikir gue awkeren yang apa-apa seluruh dunia harus tau? Mohon maaf aja, nih, tapi gue spek Maudya Ayundi, yang diem-diem, sat-set, sat-set."

"Heleeh, spek Maudya Ayundi pala lo lembek. Otak lo dulu di benerin, Le. Suami sendiri aja masih di lupain." Seketika emot lampu muncul di atas kepala Tsamara tanda sebuah ide muncul di benaknya, membuat matanya membola "Apa gue jedotin aja kepala lo di tembok yaa? Siapa tau habis itu ingetan lo bisa pulih."

Alesha mendelik tajam "Enteng banget mulut lo ngebacot." Tsamara hanya terkekeh saja menanggapi kesewotan Alesha.

"Sekarang, setelah tau Alkha mau pergi apa yang lo rasain?"

Alesha menggeleng "Gue gak tau pasti, tapi kayak ada setitik rasa gak nyaman pas denger dia bilang mau pergi."

Tsamara mendengus kasar "Hidup ini terlalu singkat untuk terus menerka-nerka perasaan lo, Le. Kalo lo ngerasa gak nyaman saat Alkha menjauh, itu berarti ada setitik rasa kehilangan yang tanpa sadar lo rasain. Go get him, lah, Le. Kita gak tau apa yang akan terjadi di masa depan. Don't waste your time being childish."

ALKHASHA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang