SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA SAYANG-SAYANGKUU❤️
____________________________________
Tepat pukul delapan malam Alkha dan tim-nya baru kembali ke kantor setelah melakukan pengembangan kasus penimbunan BBM subsidi. Begitu sampai di kantor, Alkha langsung menemui Krisna— KASAT-nya. Mereka duduk santai sembari mengobrol di gazebo di depan ruangan mereka.
"Alan ada nelpon lo gak, Al?"tanya Krisna. Sebelumnya IPTU Alan yang merupakan Kanit Tipidter sudah terlebih dulu menghubungi Krisna untuk meminta izin agar Alkha dan tim-nya di perbolehkan membantu unit mereka.
Alkha hanya mengangguk mengiyakan. "Resmob udah kekurangan orang, Ndan. Kalo di tarik lagi buat bantu di Tipidter, kerjaan yang lain bisa keteteran,"imbuhnya.
"Itu tandanya kerjaan lo bagus, Al. Good job,"kekeh Krisna. Memberikan komentar tanpa solusi.
Alkha mendengus "Semuanya juga bagus kalo kerjanya serius."
"Siapa aja bisa masuk opsnal, tapi bakat alami kayak lo itu gak semuanya punya. Sayang banget lo mau keluar dari Reskrim. Kapan lo pindah?"
"Nunggu TR turun."
"Ck, gue bakalan kangen banget sama lo nanti."
"Jangan berlebihan."
Krisna tertawa "Gue serius, Al. Soalnya di sini gue belum nemu orang lain yang bentukannya kayak lo. Memorable."
Lagi-lagi Alkha mendengus, kali ini sembari bangkit dari duduknya hendak meninggalkan Krisna.
"Eh, mau ke mana? Gak sopan lo, gak pamit gak apa sama gue,"seloroh Krisna.
Alkha menatap Krisna dengan dAtar, kemudian kepalanya menunduk hormat "Izin, Ndan. Saya pulang duluan, kangen istri."
Tanpa peduli lagi reaksi dari Krisna, Alkha langsung saja nyelonong pergi. Lagipula Alkha sudah hafal kelakuan senior sekaligus atasannya itu. Selalu jahil dan suka menggoda anggotanya, kalau di ladeni terus, tidak akan ada habisnya.
Sampai di depan pintu rumahnya, Alkha berhenti sejenak sembari menghela nafas dalam sebelum membuka pintu. Sudah seminggu ini saat-saat akan bertemu Alesha adalah hal yang cukup berat untuk Alkha.
Alkha masuk ke dalam rumah, langsung membersihkan diri dan berpakaian, baru menemui Alesha di dalam kamar. Saat Alkha masuk ke kamar, Alkha mendapati Alesha sudah tertidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya, hanya sedikit dari bagian kepalanya yg terlihat.
Karena tubuh dan pikirannya sudah lelah, Alkha langsung membaringkan dirinya dengan posisi memunggungi Alesha. Baru saja Alkha hendak masuk ke alam mimpi, pelan-pelan terdengar suara isak lirih dari balik punggungnya. Dengan cepat Alkha berbalik dan terlihat lah bahu Alesha yang bergetar. Alesha menangis terisak-isak.
"Kenapa? Ada yang sakit?" Alkha memegang bahu Alesha dan langsung di tepis begitu saja oleh wanita hamil tersebut.
Tidak menyerah, Alkha langsung duduk, dan mencoba membalikkan tubuh Alesha walaupun istrinya itu terus meronta dengan tangisannya yang mengiris hati. Saat itu pula Alkha kaget melihat wajah Alesha yang basah oleh airmata, terlihat kacau dan menyedihkan.
"Kenapa nangis sampai kayak gini?"tanya Alkha khawatir.
Kamuuu, nanyeeaaakk?? Anjay, gak gitu.
"Aku kenapa? Abang yang kenapa? Seminggu ini Abang ngejauhin aku kan. Pergi kerja pagi banget sebelum aku bangun tidur. Pulang juga selalu telat, hampir selalu pas aku mau tidur. Kenapa, sih? Aku salah apa?" Alesha semakin terisak membuat Alkha semakin khawatir dan hendak memeluk Alesha, namun langsung di tolak dengan tonjokan yang mengenai wajah Alkha.