Heyoooww.
Alkhasha update nih.
Langsung baca ajaa yuuk, jangan lupa vo-men.
______________________________________
Alkha memeluk Alesha dari belakang. Saat ini mereka sedang berbaring di atas tempat tidur. Alkha telah selesai memeriksa laporan keuangan bisnisnya dan sekarang sedang menikmati kebersamaan dengan sang istri sebelum nanti harus kembali bertugas.
"Abang, aku tiba-tiba kepikiran deh,"ucap Alesha sembari memiringkan kepalanya sehingga pipinya tersentuh hidung mancung Alkha.
"Tumben banget punya pikiran,"sahut Alkha membuat Alesha sontak menepak lengan Alkha dengan kesal.
Alkha terkekeh sembari menarik Alesha sehingga kini mereka saling berhadapan. "Kamu kepikiran apa?"
"Sebenarnya dari kemaren aku tuh terganggu sama kelakuan Syifa. Dia itu kenapa sih segitunya sama Abang? Kayak nekat banget gitu loh ngedekatin Abang. Gatelnya tuh udah kronis banget, sampe rasanya pengen ku garuk pake trisula tau gak. Abang sama dia beneran gak punya cerita di masa lalu?"tanya Alesha sembari mengernyitkan dahinya.
"Gak ada,"jawab Alkha santai sembari menelusuri tulang selangka Alesha dengan jari telunjuknya.
"Beneran gak ada?" Alesha masih butuh di yakinkan.
"Kamu maunya ada?"
Alesha menggeleng cepat lalu memeluk Alkha dengan erat "Gak mau lah!"
"Makanya gak usah mikirin yang aneh-aneh,"tukas Alkha sembari menggesek-gesekkan dagunya di kepala Alesha dengan gemas.
"Abang."
"Hmm."
"Ada gak sifat aku yang Abang gak suka?"
"Keras kepala."
Alesha mencibir "Cepet banget jawabnya gak pake mikir. Kalo hal yang Abang sukai?"
Alkha tampak mengernyitkan dahinya sembari menggaruk dagunya yang tidak gatal. "Bentar, saya mikir dulu."
"Iih, tadi aja soal yang gak di sukai Abang gak pake mikir."
Alkha terkekeh "Ok, saya suka ketika kamu lagi marah. Bibir kamu manyun, kayak anak bebek."
"Enak aja ngatain aku kayak bebek. Gak pernah ya aku kayak gitu."
"Kamu baru aja ngelakuin itu, Alesha. Itu menggemaskan, dan saya suka."
Pipi Alesha merona malu, salah tingkah sebenarnya. Cuma karena gengsi yang cukup tinggi, dia berusaha biasa saja, padahal aslinya pengen split sambil kayang.
"Cuman itu? Ngapain deh tadi sok mikir padahal cuman gitu doang,"dengkus Alesha.
Alkha terkekeh pelan lalu kembali menarik Alesha masuk ke dalam pelukannya dengan erat. "Saya perlu mikir karena bingung mau memilih hal apa dari kamu yang saya sukai. Karena pada kenyataannya, semua hal di diri kamu saya suka, bahkan keras kepalamu. All of you, Alesha."
Alesha mendongak menatap Alkha dengan mata berbinar "Kenapa omongannya ganteng banget, sih. Bikin salting aja." Alesha kemudian mengecup ringan leher Alkha membuat Alkha tertawa pelan lalu membalas dengan memberikan ciuman bahkan sesapan di leher Alesha.
"Ehm, Abang." Suara Alesha terdengar ragu.
"Hmm?" Alkha menyahut namun masih sibuk menciumi Alesha.
"Kalo misalnya nanti pas udah balik ke Jakarta aku pengen kerja gimana?" Alesha bertanya sembari menggigit bibirnya.