Heyoooooww
Seperti janjiku kemaren, nyampe target aku langsung up.
Btw, kalo ada yang nanyain, emang kalo pengantin baru hidupnya gitu ya, dan dengan bangga aku jawab kebanyakkan IYA. Tapi inget, PENGANTIN BARU YAA (eh pengantin lama juga iya sih) BUKAN BARU PACARAN!!!! NGERTI KAN? NGERTI DONG MASA' GAK NGERTI.
Ya udah nih, langsung baca aja, gas ngeeeeenng
Hepi membaca🖤
__________________________________________
"Sudah gak sabar, pretty mine?" Alkha tersenyum tipis, lalu menatap Alesha lama.
Alesha yang di tatap seperti itu jelas salah tingkah, tapi sebisa mungkin ia menutupinya.
"Kelihatannya?" Alesha membalas tatapan Alkha dengan tatapan menggoda, sambil membuka seluruh pakaiannya, lalu berjalan menuju ranjang, dan langsung merebahkan diri dengan gaya yang sensual.
Alkha menelusuri lekuk tubuh Alesha dengan tatapan elangnya, membuat Alesha merinding bahagia. Dengan tatapan tidak lepas dari tubuh Alesha, Alkha menarik kerah bajunya dengan satu tangan, lalu meloloskan melalui kepalanya. Masih dengan menatap tubuh Alesha, Alkha kemudian membuka kancing celana jeansnya, dan seketika benda itu tergeletak di bawah kakinya.
Tanpa aba-aba, Alkha langsung merangkak naik ke atas ranjang mendekati Alesha. Begitu Alkha cukup dekat, Alesha langsung meletakkan kaki kanannya di atas pundak Alkha membuat Alkha tersenyum dan langsung menciumi betis mulus Alesha penuh damba. Ciuman itu terus naik hingga sampai pada pangkal paha Alesha membuat Alesha semakin mendesah.
Saat Alkha sudah berada tepat di depan surga dunianya, Alesha tiba-tiba menarik Alkha dengan kasar.
"Kiss me,"pinta Alesha dengan manja.
Langsung saja Alkha menuruti permintaan istrinya itu. Ia mencium Alesha ganas tanpa ampun. Tangan Alkha pun tidak tinggal diam, ia menggerayangi setiap inchi tubuh Alesha. Meremas dada Alesha, lalu membelai perut, pinggang, hingga sampailah tangannya pada pusat tubuh istrinya.
Tanpa menunggu lama, jari Alkha langsung menyerobot masuk, membuat Alesha tersentak dan mendesah di sela ciuman intens mereka.
"Hangat,"gumam Alkha di atas bibir Alesha.
Gerakan jari Alkha yang semula pelan, lama-lama menjadi semakin cepat dan brutal membuat Alesha mendesah tidak karuan dan tanpa sadar semakin melebarkan pahanya.
Alkha melepaskan ciumannya, sementara jarinya masih bekerja dengan aktif. Merasa Alesha semakin bergerak tidak menentu, Alkha mengangkat sedikit kepalanya, melihat ekspresi indah sang istri membuat darah Alkha semakin berdesir hebat.
Ia langsung kembali bermain pada tubuh istrinya, mencium leher Alesha dengan rakus, lalu bibirnya turun dan beralih mempermainkan dua benda kenyal dan padat milik istrinya. Membelai, meremas, menghisap, dan menggoda dengan menggunakan lidah pengecapnya membuat Alesha semakin menggelinjang.
"Abaaaang..........."
Menulikan pendengarannya, ciuman Alkha dengan perlahan turun, menciumi perut, pinggang, hingga kini wajahnya kembali berada tepat di depan pusat tubuh Alesha. Menggantikan jarinya, dengan cepat indera pengecapnya menelusup masuk membelah inti diri Alesha, menusuk, membelai dengan brutal.
"Gilaaaaaaaaakkk," Alesha meremas rambut Alkha dengan kuat, lalu pandangannya teralih melihat bayangan posisi mereka pada cermin besar yang ada di dalam kamar. Benar-benar posisi yang sangat tidak senonoh.
Semakin tidak tahan dengan serangan beruntun dari Alkha, akhirnya tubuh Alesha menegang, ia menjepit kepala Alkha dengan pahanya, sementara kedua tangannya menjambak kasar rambut Alkha. Alesha mendapatkan pelepasan pertamanya membuat Alkha menyeringai di bawah sana.