"Jadi mau lo apain tuh cewek?" tanya Tsamara— sahabat Alesha. Setelah tadi menyelesaikan pekerjaan rumahnya Alesha memang langsung menghubungi Tsamara untuk berbagi cerita.
"Gue datengin ke ruangannya seru kali yaa,"
"Pengen viral lo?"
Alesha mengerutkan dahinya "Tumben banget lo gak ikutan ngegas,"
"Hadeeeh,yaa beda dong,Le. Kemaren-kemaren sih fine aja kalo lo mau ngelabrak orang yang ngusik lo. Tapi sekarang ini posisinya lo udah nikah,,"
" Emang gue peduli?"
"Ya harus peduli lah,bego. Laki lo abdi negara noh,jadi secara gak langsung lo punya tanggung jawab moral juga. Lo mau laki lo di gibahin orang gara-gara punya bini bar-bar gak ada akhlak?!"
"Sialan lo. Lo lebih gak ada akhlak yaa,Ra di banding gue,"
Tsamara tertawa mendengar kalimat ketus Alesha. "Gue mah bebas. Lagian siapa suruh lo mau nikah sama polisi? Ngikutin trend pemuja abdi negara?"
"Gue kirimin kuyang dari kalimantan sini baru tau rasa lo yaa. Udah tau gue di jodohin. Untung aja Alkha ganteng, kalo gak,gue juga males kali,"
"Hilih padahal gue tau banget lo juga ngebet sama Alkha,"
Alesha menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. "Ya gimana dong,gimana caranya gue nolak husband material kayak dia coba,"
Tsamara tertawa lagi "at least lo akuin lah,Le. Lo akuin that you have feeling for Alkha,"
Alesha berdecak kesal "Jadi ini gimana,Ra. Gue apain nih ulet pucuk enaknya? Gue cek ig nya nih ulet sering banget nge tag laki gue. Gatel banget,"
"Mending lo hubungin aja deh tu ulet. Ngomong berdua. Serah deh mau lo maki-maki juga terserah,yang penting jangan aja lo labrak dia di kantor. Yang ada playing victim tu dia. Percaya sama gue,"
Alesha mengakhiri obrolannya dengan Tsamara saat mendengar salam dari Alkha.
Alkha masuk ke kamar dan di sambut wajah datar Alesha yang sedang mengutak atik ponselnya.
"Happy valentine's day,komandan. Emot malu-malu ANJING. Dari Asyifa Putri leting 40 unit PPA. Ada hubungan apa kamu sama dia?" cecar Alesha.
Alkha dengan tenang menjatuhkan dirinya di ranjang— berdekatan dengan Alesha yang sedang bersandar di kepala ranjang.
Alesha yang kesal dengan raut tenang Alkha langsung saja melempar ponsel Alkha dan hampir mengenai kepala sang suami. Alesha refleks menutup mulutnya,dia sendiri kaget karena tidak bermaksud melempari Alkha,hanya saja dia terlalu kesal karena emosinya di tanggapi tenang oleh Alkha.
Bukannya marah Alkha malah menarik Alesha hingga Alesha terjatuh di atas tubuhnya.
"Lagi cemburu?"goda Alkha
Alesha yang kesal coba bangkit dari atas tubuh suaminya tapi Alkha malah mengeratkan pelukannya sehingga Alesha pasrah saja.
Alesha berdecak kesal "Aku gak cemburu yaa,aku cuman kesel aja,"
"Yaudah telepon aja,"
"Hah?"
"Telepon aja orang yang bikin kamu kesel itu. Saya juga penasaran maksud dia apa,"
Alesha bergegas melepaskan diri dari suaminya,kali ini tidak di cegah oleh Alkha. Alesha langsung meraih ponsel Alkha dan men dial kontak Asyifa dan tidak lupa men loudspeaker.
"Assalamualaikum,"
Alesha hampir muntah mendengar suara Asyifa yang sengaja di buat-buat lembut.
"Waalaikumsalam. Ngapain lo ngucapin happy valentine buat suami gue? Siapa lo emangnya?"
"Maaf ini dengan siapa ya?"
"Gue istrinya Alkha. Jawab pertanyaan gue,cepet,"
Terdengar hembusan nafas kasar dari Asyifa di sebrang sana.
"Maaf,mba bisa sopan dikit gak yaa? Lagian mba juga baru jadi istrinya Mas Alkha, lebih duluan saya kenal sama dia ketimbang mba.""Mas Alkha, Mas Alkha! Mas Alkha otak lo di makan rayap!! Itu atasan lo di kantor, gak etis kalo lo manggil-manggil mas gitu, apalagi sengaja suara di lembut-lembutin. JIJIK!! Segala pake ngucapin valentine, anak SMP lo? Lagian bodoamat lo yang duluan kenal sama suami gue, toh yang jadi istrinya gue ini!"
"Harusnya mba itu bersyukur banyak yang sayang sama suami mba."
"Wooaahhh, thanks.............. God kalo gitu. Mulut lo busuk banget, btw. Eh,dengerin yaa, kalo sampe gue tau lo masih hubungin suami gue di luar masalah kerjaan, liat aja apa yang bakal gue lakuin ke lo. Sayang-sayang your ass!"
Alesha segera mengakhiri teleponnya sebelum semakin banyak kata mutiara yang keluar dari bibir tipisnya.
Tawa Alkha yang sedari tadi dia tahan akhirnya meledak juga,dia sangat menikmati wajah galak sang istri saat mengomel yang menurutnya malah manis dan cute secara bersamaan.
"Kamu gak marah aku ngomong kasar ke si ulet pucuk itu? Sedih tuh dia kayaknya," sindir Alesha dengan raut wajah polos.
Alkha terkekeh. " Kenapa saya harus memikirkan perasaan orang lain yang sudah bikin perasaan istri saya terluka?"
Alesha memutar bola matanya malas "Terus kalo emang kamu peduli sama perasaan aku kenapa tadi pas awal aku tanyain kamunya malah tenang-tenang aja? "
"Istri ngomel itu cukup di peluk aja gak perlu di sahuti dulu. Nanti kalo sudah tenang baru di ajak ngomong baik-baik. It's all about listening,compromise,and communication. Lagian kalo kamu ngomel terus saya sahutin lagi,gak akan nemu titik terangnya. Jadi daripada sahut-sahut'an kata mending sahut-sahutan bibir kayak gini,"
Cup
Alkha mengecup bibir Alesha kemudian mendorong Alesha berbaring sehingga Alesha kini berada di bawah kukungannya.
Alesha terpekik kaget "Alkha, iisshh"
"Stop call me Alkha"
"Ya terus manggil apa?" tanya Alesha dengan posisi tangannya di dada Alkha,menahan agar suaminya tidak terlalu dekat.
"Mas maybe?"
"Dih jijik banget. Udah kayak si ulet pucuk dong,iuuwwhh gak mauu. Abang aja deh,gimana?"
"Up to you"
Alkha kembali menyerang bibir Alesha,kali ini bukan hanya kecupan,melainkan penyaluran rasa yang belum bisa bibir untuk mengucapkan. Alesha pun tak mau kalah,ia mengimbangi sang suami sehingga terjadilah silahturahmi tubuh yang sensual di siang hari.
🦁🦁🦁🦁