Heyoow
Alkhasha update yaa.
Masih ada yang nungguin? Terima kasih buat yang masih setia❤️
Baca ulang part 45 buat pemanasan sabi kaliiii
MOHON DIBACA dulu yaa!!
Sayang-sayangku, darling, aku mohon banget sama kalian, jangan bawa-bawa issue di luar sana ke dalam cerita ini yaa. Kalian pasti paham "issue" mana yang aku maksud. Plis banget, cinta, di sini tuh kita spread love and gaul aja, darling. Dan ada beberapa komen yang aku hapus yaa cinta, karena udah menyebut nama orang yang gak bersangkutan di cerita ini, darling. Think smart yaa beb, mohon kerjasamanya, darling🌻🪷🌺🌹🌼🌷🌺🪷🌺🪹💐🪸Hepi membaca
Jangan lupa vo-men
______________________________________
Alesha berbaring miring sembari menopang dagu memperhatikan wajah lelap suaminya. Alkha terlihat tetap tampan walaupun sedang tertidur dengan mulut sedikit terbuka. Sembari mengeratkan selimut pada tubuh polosnya, Alesha beringsut perlahan mengikis jarak dengan Alkha, sehingga kini wajah Alesha berada tepat di depan wajah Alkha.
Alesha menoel noel pipi Alkha dengan jari telunjuknya "Gantengnya siapa iniiii?? Gantengnya aku dong."
"Suaminya siapa iniiii?? Suaminya aku dong."
Alesha terkekeh geli kemudian melanjutkan kegiatannya menjamah seluruh wajah Alkha.
"Ini matanya punya aku. Hidungnya punya aku. Bibirnya punya aku. Alisnya juga punya aku. Rahangnya jugaa—- auw tajem banget, pantesan ganteng, dan ini juga punya aku. Semua-muanya punya aku."
Alesha berceloteh sendiri— setengah berbisik mengungkapkan isi hatinya yang sangat bersyukur mempunyai suami sesempurna Alkha. Alesha "sedikit" menyesal sempat menyangkal pernikahan mereka. Bayangan Alkha di miliki wanita lain membuat Alesha kesal sendiri.
Cup!!
Alesha mengecup bibir Alkha sontak membuat suaminya itu terganggu. Dengan mata sedikit terbuka Alkha menunduk menatap Alesha yang sedang memamerkan cengirannya. Jam dinding sudah menunjukkan waktu dini hari tapi istrinya itu malah terjaga dan cengar-cengir sendiri.
"Kenapa gak tidur?" Suara Alkha terdengar lebih seksi ketika bangun tidur seperti ini.
"Kebangun. Matanya susah mau pejam lagi,"jawab Alesha.
Alkha kemudian menarik Alesha ke dalam pelukannya. "Tidur lagi sini." Alkha menepuk-nepuk bokong istrinya sembari kembali memejamkan matanya karena dia benar-benar lelah dan masih sangat mengantuk.
Alesha yang semula berkata susah memejamkan mata, malah mulai mengantuk. Pelukan dan tepukan Alkha di bokongnya memang kombinasi yang baik untuk pengantar tidur Alesha. Belum lagi suara detak jantung Alkha sudah seperti lullaby baginya.
Beberapa jam kemudian, saat matahari sudah menunjukkan eksistensinya, Alkha terbangun lebih dahulu daripada Alesha. Alkha menyampirkan helaian rambut Alesha yang menutupi wajahnya, lalu mengecup sayang pucuk kepala istrinya itu sebelum beranjak perlahan dari tempat tidur. Alkha membersihkan diri dengan singkat dan langsung menuju dapur untuk membuat kopi dan makanan untuknya dan sang istri.
Alkha yang sedang menyiapkan air untuk merebus spaghetti, sedikit tersentak ketika sebuah lengan cantik milik istrinya melingkari perutnya yang tidak di tutupi sehelai benang pun.