HeyooowAlkhasha up nih, masih ada yang nungguin??
Baca narasinya baik-baik yaa biar lebih eunnghh~~Jangan lupa vo-men nya yaaa
Hepi membaca
____________________________________
Alkha dan Alesha saling berpelukan di tempat tidur, dengan Alkha yang terus memijat pelan kepala Alesha karena semenjak mereka turun dari pesawat, Alesha mengeluh kepalanya pusing.
Ya, mereka kini sudah berada di Jakarta, tepatnya di apartemen Alkha. Alkha yang mempunyai urusan di kantor pusat, otomatis membawa Alesha juga, bertepatan dengan jadwal check up Alesha yang kini kehamilannya memasuki trimester kedua.
"Masih pusing?"tanya Alkha sembari tangannya masih memijat kepala Alesha.
Alesha mengangguk lalu tiba-tiba ia melepaskan diri dari pelukan Alkha karena merasakan perutnya bergejolak. Belum sempat Alesha menjauh, tanpa di duga ia malah memuntahkan isi perutnya hingga mengenai tubuh Alkha. Dan untungnya, muntah Alesha hanya berupa cairan, karena sedari tadi tidak ada makanan yang bisa masuk ke perutnya.
"Maaf,"gumam Alesha menatap Alkha dengan sendu.
Alkha menghela nafas panjang, turun dari tempat tidur lalu membuka kaosnya yang terkena muntahan Alesha dan memasukkannya ke dalam keranjang baju kotor. Lalu Alkha masuk ke kamar mandi, mengisi bathub dengan air hangat lalu menuangkan body wash aromaterapi ke dalamnya. Ia kemudian melangkah mendekati Alesha, mengangkat tubuh istrinya itu membuat Alesha terpekik kaget dan reflek mengalungkan tangannya di leher Alkha.
"Bersihin diri kamu,"ucapnya sembari melangkah menuju kamar mandi dengan Alesha di gendongannya.
"Abang gak marah aku muntahin?"tanya Alesha setelah Alkha mendudukkannya di atas kabinet kamar mandi.
"Itu gak ada apa-apanya di banding sakit yang kamu rasain,"jawab Alkha sembari tangannya sibuk melepaskan pakaian Alesha yang terkena sedikit cipratan muntahan.
Alesha tersenyum lebar, kenapa sih si penggaris kayu ini semakin lama semakin manis tingkah lakunya.
"Gemes banget sih Papanya Mas bayik,"goda Alesha sembari mencubit dada Alkha gemas.
Alkha tersenyum tipis lalu kembali menggendong Alesha dan menurunkan Alesha perlahan ke dalam bathub. Alesha memejamkan matanya sembari tersenyum meresapi kenyamanan yang ia dapatkan dari berendam air hangat.
Alkha keluar dari kamar mandi, mengganti sprei yang terkena muntah Alesha dengan seprai berwarna hitam yang bersih. Setelah membersihkan kamar, ia kembali masuk ke kamar mandi.
"Udahan, gak bagus kalo kelamaan,"ujar Alkha sembari menuntun Alesha menuju shower untuk membilas sisa-sisa sabun.
Dengan memegang bathrobe di tangannya, ia bersedekap dada menunggu hingga Alesha selesai.