9

123 22 0
                                    

Utamakan vote sebelum membaca😘

Reano menggerejap kan matanya, dia mulai sadar di tidur nya tadi. Saat matanya terbuka dia sudah mendapat seseorang yang sangat dia kenal, siapa lagi kalau bukan renaldi

"Kak ren" ujar reano membenarkan posisi nya menjadi duduk.

"Are you okeey?" Tanya renaldi seraya membantu reano.

"Aku ga papa ka, cuman perut aku yang kebentur meja masih aga sakit"

"Boleh gue liat?" Tanya renaldi

Reano mengangguk dan membuka baju seragam sekolah nya, dan menampakkan perut bagian kanan reano yang memburu.

"Sialan" umpat renaldi.

"Mau gue beliin obat?" Tanya nya, seraya menatap wajah adik nya itu lekat

"Ga usah ka, oh ya ka ren ga belajar?"

"Engga gue sengaja pura-pura bolos, biar bisa temenin lo, soal dara dia udah di kelas nya lagi belajar" jawab nya, membuat sang empu kembali mengangguk

Keheningan pun datang, reano maupun renaldi sama-sama diam

"Kak ren kalo mau belajar, belajar aja aku ga papa sendirian juga" ucap reano

"Ga, gua juga lagi males belajar, udah lo istirahat aja gue temenin" ucap renaldi melipat kedua tangan nya di depan dada, dengan kaki yang menyilang, dan mata yang dia pejam kan

"Temen-temen Kaka, kalo mereka tau Kaka di sini gimna?" Reano yang khawatir takut-takut jika ada yang tau soal ini.

"Gampang gue tinggal bilang aja lo adik gue" serkas nya masih setia menutup matanya

"Ka kamu bercanda kan?, Aku ga mau nama Kaka jadi jelek gara-gara aku"

"Reano Erlangga, itu nama lo kan?" Tanya ren membuka matanya dan menatap adik nya yang lebih muda 1 tahun dari nya

"Reano, nama aku reano kak. Bukan reano erlangga" jawab reano menggeleng kan kepala nya.

"Gue tau semua orang tau nama Lo itu reano, tapi erlangga, itu nama kita." Jawab nya

Reano semakin bingung dengan Kaka nya ini, ada apa dengan Kaka nya? Kenapa tiba-tiba dia jadi mengakui kalau dia itu adik nya, apa renaldi tidak salah makan atau dia sedang kerasukan, dia Kenapa?... Itu yang terlintas di otak reano dia bingung dengan Kaka nya ini

"Kak ren kamu ga papa kan?"

"Lo kira gue Kenapa" tanya ren sinis sambil kenjitak Kepala adik nya itu pelan

"Aneh aja kenapa kak ren tiba-tiba kaya gini"

"Ya emang biasa nya gue kaya gimna?"

"Engga kaya biasa nya aja"

"Mau peluk?" Tanya renaldi tiba-tiba

Reano semakin tersentak dengan kata-kata Kaka nya itu, dia ingin mengangguk tapi dia juga takut

"Kak ren" ujar nya pelan

"Sini" ren merentangkan tangan nya di samping reano.

Reano menatap renaldi lekat, tidak terasa matanya terasa panas, namun sebisa mungkin dia menahan nya agar air mata nya itu tidak jatuh

Renaldi tersenyum dan mengangguk, lalu reano pun berhamburan memeluk tubuh sang Kaka.

"Bunda maaf ren ga bisa jadi Kaka yang baik buat rean, tapi sebisa mungkin ren akan jaga reano, buat bunda" ucap nya seraya mengelus Surai hitam milik reano.

REANO ERLANGGA: and the wound Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang