Utamakan vote
Jam istirahat berbunyi, seluruh murid SMA nagala berhamburan keluar kelas mereka dan bersiap mengisi perut kosong Masing-masing. Begitu juga dengan dara kirana dia keluar bersama temen nya melda
"Dar, lo masih temenan sama si reano?"
"Emang kenapa kalo gue masih temenan sama reano, lo ga mau jadi teken gue lagi?" Tanya dara sambil berjalan di koridor sekolah.
"Ya ga gitu juga sih, gue cuman takut lo kena bully juga gara-gara temenan sama anak itu" ujar melda
"Lo kira gue lemah apa, gue berteman sama reano bukan karena apa-apa, gue nyaman sama dia, gue seneng Deket sama dia, toh walau pun gue ga punya temen sama sekali pun, gue ga papa asal reano sama gue" jawab dara panjang lebar yang membuat mulut melda bungkam.
"Gitu ya hhe" cengengesan melda Seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Iya"
Tepat sekali, saat dara dan melda melewati kelas jurusan MIPA saat itu juga reano keluar dari salah satu pintu, dan membuat senyum data mengembang.
"Reano" dara berlari kecil untuk mencapai posisi reano, dan melda gadis itu mengikuti nya dari belakang.
"Dara" ungkap reano saat dara sudah sampai di hadapan nya.
"Mau ke kantin?" Tanya dara yang langsung di jawab anggukan oleh reano.
"Ya udah bareng aku aja ayo" dara menggandeng tangan reano di sebelah kanan.
"Mel ayo" ajak nya lagi pada melda yang hanya diam terpaku di belakang. "Dugong ayo" sentak dara
"Sama si cupu aja manggil aku kamu, giliran sama gue yang nemenin dia dari orok manggil nya dugong Mulu" maki Melda dalam hati
Sesampainya di kantin, yang tadinya suasana nya ribut karena berebut tempat duduk dan mengantri makanan mendadak sunyi karena kehadiran dara dan reano.
Begitu juga dengan sang penguasa sekolah renaldi dan ke3 sahabat nya, langsung menatap sinis dan serangan senyum mematikan.
"Reano ren" ucap farrell menyenggol siku renaldi.
"Terus?" Ketus nya menatap farrell dengan satu alis yang terangkat.
"Ya tumben aja lo acuh sama tuh anak, biasa nya lo gercep buat bully dia"
"Ya udah kalo mau bully sana, gue lagi males buat main fisik hari ini"
Sementara firman cowo itu tau yang di alami renaldi saat ini, dia tau kenapa cowo itu diam dan tidak melakukan apapun pada reano.
"Gue ngerti ren, tapi kali ini gue setuju sama lo" ujar nya dalam hati, menatap renaldi sembari menyedot es teh manis nya.
Sementara alik cowo itu tersenyum sinis, menatap reano yang duduk di bangku kosong tidak jauh dengan kursi milik nya dan ke 3 Sahabat nya.
Menatap reano yang duduk sendiri, dengan pandangan yang menatap ke antrian di mana dara tengah memesan makanan siang mereka.
Alik berdiri dengan jus jeruk di tangan nya, dia berjalan ke arah reano dan detik itu juga dia berpura-pura tersandung, dan menumpahkan jus jeruk itu pada tubuh reano.
Sementara beberapa orang yang menyaksikan itu langsung terbahak, dan puas melihat aksi Alik tersebut. Renaldi cowo itu menatap tajam ke arah Alik dan reano. Tangan nya terkepal di bawah meja sampai urat-urat putih itu terlihat.
"Anjing" maki nya dalam hati.
"Yah basah" ejek Alik
Reano menunduk dalam, ingin melawan tapi dia terlalu takut, ingin ikut menyiram Alik pasti tidak akan ada ujungnya, lantas dia harus apa?...
KAMU SEDANG MEMBACA
REANO ERLANGGA: and the wound
Random"Pah... reano juga Pengen di banggain kaya ren." "Bunda Reano Rindu." "Dara reano mau ketemu sama bunda..." Kisah Reano Erlangga. Cowok berusia 18 tahun yang bermimpi mendapat kebahagiaan dari keluarga-nya namun semua itu hanya mimpi dan ilusi. hi...