Sudah sore hari ini reano ingin menepati janji nya pada dara untuk mengajak gadis itu jalan-jalan, ke taman atau jajan di pinggir jalan, reano sudah mengenakan baju kemeja berwarna hitam dan kaos putih di dalam nya.
Membawa paper bag di tangan nya, itu jaket Gilang milik Kaka dara, katanya hari ini ka Gilang pulang jadi sekalian saja reano ingin berterima kasih pada Kaka nya dara itu. Oh ya reano juga sudah memberi tahu dara kalau dia sebentar lagi sampai akan ke rumah dara, jadi gadis itu bisa bersiap-siap.
Ada Renaldi di bawah cowo itu sedang memainkan game nya di layar vs, dia hanya melirik reano sekilas lalu kembali melanjutkan permainan nya, toh dia sudah tau kalau reano akan pergi
"No Lo jangan pulang malem-malem, papa sama Mama malem ini pulang, tapi belum tau jam berapa, jadi gue harap sebelum jam tujuh malem Lo udah ada di rumah" kaya Renaldi pada reano yang baru saja akan melangkah kan kaki nya keluar.
"Iya kak" jawab reano singkat, lalu dia berlalu untuk mengambil sepeda nya di garasi.
Mengayuh sepeda berwarna hitam nya itu menuju rumah dara. Reano sesekali tersenyum sambil terus fokus pada jalanan yang masih sedikit basah karena hujan pagi tadi yang tidak berhenti.
Setelah sampai di depan pagar rumah mewah milik dara, reano masih menahan sepeda nya dengan dua kaki yang turun, dan dia mengetikan sesuatu di layar ponsel nya, mungkin dia memberi tahu dara kalau dia sudah ada di rumah dara
Satu menit berlalu, keluar seorang gadis menggunakan baju kebesaran dengan celana jeans berwarna hitam menghampiri reano
"Reano" kata dara menghampiri reano yang kini sudah berdiri di hadapan nya.
"Masuk dulu yu, ka Gilang ada di dalem." Ajak dara meraih tangan reano dan mengajak nya masuk.
"Dara tunggu" langkah keduanya terhenti, dara menatap reano seolah bertanya, kenapa?
"Sepeda aku masih di sana" tunjuk reano pada sepeda hitam nya
"Oh iya, ya udah kamu bawa masuk ke sini" kata dara setelah itu reano kembali ke luar dan memasukkan sepeda hitam nya ke dalam halaman luas rumah dara
Reano berada di belakang dara dengan tangan yang gadis itu genggam.
"Ka Gilang temen dara udah Dateng" teriak dara dari lantai satu,
Sosok bertubuh tinggi, dan berkulit putih seperti dara, turun dari lantai dua menuju lantai satu tepat di mana dara berteriak.
"Apa sih de teriak-teriak" omel Kaka laki-laki dara itu.
"Ka gilang aku mau pergi dulu sama reano, bilang sama mama ayah ya kalo mereka udah pulang nanti" ucap dara bersemangat
"Iya nanti Kaka bilangin" ucap Gilang
"Oh ya reano ini Kaka aku, ka Gilang" ujar dara menoleh ke arah reano dan di angguki oleh sang empu
"Gilang" ucap Gilang menyondorkan tangan berurat nya ke arah reano, dengan sigap reano menyalimi tangan Gilang.
"Reano kak" ucap reano sopan "oh ya ka ini jaket Kaka, waktu itu aku mampir ke sini dan kehujanan, jadi dara pinjemin baju Kaka" reano menyondorkan paper bag di tangan nya pada Gilang
"Tapi kan kata mama Waktu itu ga usah di kembaliin, aku kira tadi kamu bercanda mau balikin jaket nya ka Gilang"
"Oh gitu ya udah buat kamu aja ga papa, gue masih banyak jaket modelan gitu mah" ucap Gilang, namun reano menggeleng dan kekeh ingin mengembalikan jaket itu
"Ga usah ka, ini kan barang Kaka, dan waktu itu juga aku minjem kak" paksa reano
Gilang menatap dara, begitu juga dara seolah mereka sedang bertukar pikiran ambil atau jangan, namun setelah Gilang mendapat anggukan dari dara Gilang pun mengambil nya
KAMU SEDANG MEMBACA
REANO ERLANGGA: and the wound
Разное"Pah... reano juga Pengen di banggain kaya ren." "Bunda Reano Rindu." "Dara reano mau ketemu sama bunda..." Kisah Reano Erlangga. Cowok berusia 18 tahun yang bermimpi mendapat kebahagiaan dari keluarga-nya namun semua itu hanya mimpi dan ilusi. hi...