Hari ini adalah hari minggu, reano hanya berdiam diri di kamar nya. Menatap hujan yang membasahi bumi pagi-pagi seperti ini. Sudah satu Minggu dara dan reano saling mengenal. Dan niat reano hari ini dia ingin mengajak dara untuk jalan-jalan tapi karena hujan yang cukup deras reano membatalkan niat nya, mungkin lain kali bisa. Pikir reano
Mama papa tentu mareka tidak ada di rumah meski hari ini hari Minggu, tapi kesibukan mereka tidak bisa membuat nya selalu ada di rumah, apalagi rekan bisnis yang ada di mana-mana. Semalam saja mereka tidak pulang, dan menginap di hotel karena sudah menghadiri acara ulang tahun anak rekan bisnis nya.
"Bunda apa kabar?" Ujar reano menatap jendela kamar nya yang menampakkan ribuan atau bahkan jutaan air yang di jatuh kan dari langit.
"Bunda ga kangen sama reano, udah lama bunda ga mampir"
"Bunda satu Minggu ini papa cuman pukul reano, waktu itu aja waktu papa ngira aku yang mukul kak ren"
"Papa sibuk, dia jarang di rumah. Mama tari juga sibuk kaya papa, kalo ka ren dia aneh nda engga kaya biasa nya, dia selalu baik sama reano akhir-akhir ini"
"Iya nda kaya biasa aku selalu di bully di sekolah, mereka selalu jadiin aku bahan bully karena cuman alesan yang ga penting itu, padahal mereka kan ga tau apa-apa soal keluarga kita"
Setelah berkecamuk dengan pikiran nya, dan curhatan kecil pada bunda yang mungkin saja sekarang juga sedang mendengarkan keluh kesah putra nya itu, reano tersadar saat Renaldi tiba-tiba saja masuk dan duduk di kasur reano
"Kak ren" reano berbalik dan menetap renaldi yang kini sedang memainkan ponselnya
"Lo keganggu?"
"Hah engga kok"
"Ren masakin gue dong, gue laper, bi Nina belum Dateng karena hujan" keluh Renaldi "Lo bisa masak kan, ga usah yang ribet. Bikin mie instan aja" lajut nya
"Kak?"
"Apa?"
"Mama sama papa belum pulang?"
"Belum, kenapa emang?" Tanya ren
"Engga kok, ya udah aku masakin mie nya dulu" kata reano dan beranjak dari duduk nya
"Ren, sekalian buat Lo juga, walau pun masih pagi, ga papa makan mie, apalagi lagi hujan kaya gini tambah enak walau pun pagi-pagi" percaya tidak percaya memang benar kata ren, makan mie di saat hujan itu bisa menambah kan hangat di tubuh, ya walau pun masih pagi
Setelah mendapat anggukan dari reano, lantas Renaldi kembali merebahkan tubuh nya. Nyaman sekali kamar reano, walau pun ukuran nya tidak sebesar kamar milik nya, tapi ini sangat rapih dan wangi berbeda dengan kamar nya.
Suara dering ponsel mengalih kan perhatian Renaldi, lantas cowo itu beranjak dan melihat ada panggilan masuk dari ponsel reano.
"Dara" gumam Renaldi, "angkat jangan" pikirnya lagi "duh kalo gue angkat, gue takut dia kenal suara gue"
"Bego ren, tinggal kasih ke reano aja, Lo pake mikir segala" maki nya pada diri sendiri
"Ren nih ada telpon dari cewe Lo" ketus Renaldi pada reano yang tengah menuangkan mie ke dalam mangkuk.
"Aku ga punya pacar" reano masih acuh
"Dara" singkat ren dan saat itu juga reano mengambil ponsel nya
Tidak perduli dengan reano, renaldi beralih pada dia mangkuk mie instan yang sudah siap dia lahap, Renaldi pun mengambil satu mangkuk milik nya dan membiarkan reano sibuk pada dara nya itu.
"Hallo dara ada apa?" Tanya reano lembut
"Reano kita jadi buat jalan-jalan kan?" Tanya dara di sebrang sana.
"Sore aja ga papa kan, pagi ini masih hujan, walau pun sudah aga mereda. Tapi aku takut nanti turun hujan lagi, dan kita harus menunggu di halte lagi seperti waktu itu" reano berucap panjang lebar.
"Janji ya nanti sore, kamu jemput aku kan?"
"Iya aku jemput kamu, sekalian aku mau mengembalikan pakaian Kaka kamu waktu itu,"
"Kamu udah makan reano?"
"Baru aja mau, kalau kamu sudah makan?"
"Aku udah tadi, hemm ya udah kamu makan dulu aja, nanti sore kabarin aku ya kalau kamu udah mau jemput aku"
"Iya dara"
Melihat reano sudah selesai dengan aktivitas nya, Renaldi tersenyum diam, ini pertama kalinya reano akan pergi dengan seorang temen atau lebih tepatnya seorang gadis
"Rean," ujar renaldi berhenti memasukkan mie ke dalam mulutnya dan berfokus pada reano yang sudah duduk di meja makan.
"Apa ka?"
"Gue boleh nanya ga sama Lo?"
"Boleh, mau nanya apa ka?"
"Selama gue bully Lo di sekolah, Lo sakit hati ga?" Memang bodoh pertama Renaldi itu tapi bagai mana lagi pernyataan itu selalu berputar di otak, tapi baru kali ini dia berani menanyakan hal itu.
Reano menghentikan tangan nya, baru saja dia akan melahap mie instan nya, tapi pertanyaan Kaka nya itu membuat reano meletakan sendok nya lagi.
"Sakit hati ya ka?. Kalo sakit hati si engga karena aku juga udah biasa, udah bisa banget sama hal gitu, tapi aku cuman mikir aja kok bisa ya kalian bully aku kaya gitu, padahal kan aku ga pernah buat salah sama kalian"
"Tapi mungkin itu hal yang menyenangkan buat kalian, dan bahan buat kalian muasin nafsu, dengan cara memaki, dan mencaci bahkan sampe bermain fisik Sama aku, kadang sekujur tubuh aku suka ga bisa di gerakin apalagi kalo di tambah cambukan ikat pinggang papa, itu yang paling aku takutin, di banding tendangan kaki kalian ke perut aku"
"Buat gerak aja aku ga bisa. Kalo kalian udah mukulin aku, tapi gimna lagi aku harus pura-pura baik-baik aja di depan semua orang, aku selalu maksain diri buat bisa bangkit dan biar aku terlihat baik-baik aja setelah kalian bully aku"
"Reano jawab pertanyaan gue" sentak reano tersadar dari lamunannya
Jadi tadi dia hanya berucap dari dalam hatinya tidak dengan lisan nya.
Samar reano hanya bisa menggelengkan kepala nya, lalu menatap manik kembar Kaka nya itu.
"Reano Lo mungkin aneh sama sikap gue sekarang, tapi cepat atau lambat gue yakin lo bakal tau alesan kenapa gue bersifat kaya gitu, seolah-olah gue ga mau punya sodara kaya Lo, di sekolah"
"Dan mungkin ibu kita beda, tapi ayah kita sama rean, di tubuh kita sama-sama mengalir darah papa"
"Untuk itu Lo jangan pernah benci gue, dan gue harap Lo tetep ada di dunia ini, Sampai semua luka di tubuh dan di hati Lo itu hilang, dan untuk anak-anak sekolah mereka ga tau apa-apa soal kita, jadi gue harap Lo bertahan sebentar lagi, gue bakal tepati janji gue sama bunda, buat terus jaga dan lindungin Lo" semua tutur kata itu terlontar di hati Renaldi, laki-laki dengan segala rahasia nya itu.
.
.
.Oh ya untuk nama sekolah SMA nya maaf lupa aku ganti jadi sekolah SMA nagala yang asal nya SMA angkasa aku pikir nama itu kurang cocok untuk nama sekolah hhe jadi mohon maaf dan di maklumi atas keterledoran aku dalam mengetik🙏🙏🙏
Vote disini
⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
REANO ERLANGGA: and the wound
Altele"Pah... reano juga Pengen di banggain kaya ren." "Bunda Reano Rindu." "Dara reano mau ketemu sama bunda..." Kisah Reano Erlangga. Cowok berusia 18 tahun yang bermimpi mendapat kebahagiaan dari keluarga-nya namun semua itu hanya mimpi dan ilusi. hi...