Sweetness Piece - 3

137 105 130
                                    

SWEETNESS PIECE

Salam manis dari Disfylan

Semoga harimu menyenangkan

And

Happy Reading

PEMANDANGAN sosok pemuda yang tengah berjalan dengan gitar case di punggungnya itu menjadi pusat perhatian semua murid baru, lagipula siapa murid yang berani membawa gitar saat masih masa MPLS kecuali panitia atau senior

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PEMANDANGAN sosok pemuda yang tengah berjalan dengan gitar case di punggungnya itu menjadi pusat perhatian semua murid baru, lagipula siapa murid yang berani membawa gitar saat masih masa MPLS kecuali panitia atau senior.

Visualisasi dari pemuda dengan gitar case di punggungnya itu memang tidak bisa dielakkan lagi, padahal biasanya pemuda itu akan lebih menyeramkan ketika mengenakan slayer merah di lehernya dan membawa note kecil di tangannya, meskipun ia hanya berdiri di belakang barisan peserta MPLS lainnya.

Galaksi yang merasa bahwa sahabatnya itu tengah menjadi pusat perhatian hanya terkekeh pelan, mereka belum tahu saja kalau sahabatnya itu sudah bermain gitarnya-akan lebih mengagumkan tiga kali lipat dari biasanya. Bahkan ia sangat suka melihat sahabatnya yang sedang bermain alat musik itu, ia akan terlihat lebih ekspresif dan berseri saat memainkannya, seolah-olah ia telah kecanduan oleh hal tersebut.

"Gue mau ke ruang panitia, panggil aja kalau udah waktunya tampil." Galaksi menganggukkan kepalanya-paham. Kemudian kedua sejoli itu berpisah di pertigaan koridor, Galaksi yang pergi menuju lapangan dan Fairel yang menuju ke ruang panitia.

Pemuda itu kini sudah berada di dalam ruang panitia yang ternyata sudah ada Arsen di dalamnya.

"Lo mau ganti sekarang, Rel?" Fairel mengangguk samar, pemuda itu sedang sibuk mengeluarkan gitarnya dan beberapa pakaian yang akan dikenakannya saat penampilan nanti.

"Lo pegang kunci nggak?" Arsen memberikan sepaket kunci kepada Fairel.

"Sepuluh menit sebelum gue tampil suruh Galaksi kesini." Arsen mengangguk pelan sebelum benar-benar meninggalkan ruangan itu.

Fairel yang sudah memegang sepaket kunci itu pun mengunci pintu ruangan tersebut dan menutup semua gordennya, lalu mulai mengganti seragam putih abu-abu nya dengan pakaian yang sudah disiapkannya untuk tampil nanti.

Kaos putih dan celana jeans itu sudah melekat di tubuh Fairel, menganggurkan jaket denim hitam yang akan dikenakannya saat Galaksi sudah tiba nanti, jika ia pakai sekarang akan sangat gerah dan panas.

Pemuda itu kembali membuka kunci pintu, membiarkan tidak terkunci-biar tidak merepotkannya untuk membuka kunci pintu terlebih dahulu jika ada panitia yang ingin masuk.

Kemudian ia memangku gitar dengan posisi duduk bersila di atas lantai yang dingin, fokus mengatur tuner dan senar gitar akustik nya. Lalu merogoh airpods dan ponselnya yang berada di dalam tas, menyambungkan airpods nya pada ponselnya dan mulai menyetel lagu yang akan dimainkannya nanti.

𝑺𝒘𝒆𝒆𝒕𝒏𝒆𝒔𝒔 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang