"Kalau suasana hati kita lagi nggak baik, sesuatu hal yang manis bisa buat mood kita jadi baik lagi." Perempuan itu melemparkan senyuman manisnya pada Fairel.
"Gue nggak suka yang manis."
"Dunia ini terlalu pahit, kak. Sesekali cobain rasa manis ya...
Keramaian yang ada disekitar kita seolah berhenti seketika. Sejenak, aku terpaku melihatmu hingga tanpa disadari tercipta garis lengkung yang nyatanya dapat meluruskan segalanya. Manis. Membuatku seperti orang paling tolol yang pernah ada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DI MALAM harinya, The Stealer dan Galaksi, Elegi, dan Gery sebagai sukarelawan yang membantu perlengkapan mereka, ditambah dengan Fairel yang diminta untuk menggantikan Keano sebagai gitaris busking malam ini.
Segala macam kabel jack gitar, dan perlengkapan band lainnya sudah dibawa ke taman kota. Suasana taman kota malam ini lumayan ramai, ditambah lagi dengan banyaknya pejalan kaki dan ramainya kendaraan berlalu lalang yang berada tidak begitu jauh dari taman.
Kelima pemuda itu tengah menyiapkan diri juga alat musiknya masing-masing. Seperti hal nya Fairel, pemuda itu sudah menyiapkan gitarnya sejak di rumah tadi. Sehingga saat ini ia sedang memainkan ponselnya, lebih tepatnya menghubungi seseorang lewat aplikasi chat online.
Lily
Malam ini pergilah ke taman kota.
Itu pun kalau lo mau lihat gue main gitar.
Tidak berapa lama, pesan itu terbalas.
Lo mau ngapain di taman kota?
Busking?
Gue bakal dateng
Semangat kak
Fairel tersenyum tipis saat melihat jawaban dari Lily. Ia dapat membayangkan bagaimana gadis itu saat mendapat pesan kalau ia akan bermain gitar. Ya, gadis itu benar-benar menginginkan Fairel bermain alat musik lagi dihadapannya, terutama gitar.
"Woi, Rel!" panggil Galaksi.
Pemuda itu memang masih di taman kota karena ingin melihat penampilan sahabatnya itu. Terlebih lagi sekarang taman kota sudah lumayan ramai karena merasa penasaran dengan keramaian yang diperbuat oleh The Stealer.
