"Kalau suasana hati kita lagi nggak baik, sesuatu hal yang manis bisa buat mood kita jadi baik lagi." Perempuan itu melemparkan senyuman manisnya pada Fairel.
"Gue nggak suka yang manis."
"Dunia ini terlalu pahit, kak. Sesekali cobain rasa manis ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BEBERAPA hari kemudian, Fairel sudah berani kembali ke apart Ravel. Jadwal bekerja Fairel pun berubah karena pengajuannya sendiri, dengan alasan bahwa ia akan mulai sibuk dengan kegiatan kelas dua belas nya. Dan beruntungnya, pemilik cafe tempatnya bekerja itu mengerti keadaan Fairel dan memperbolehkannya untuk bekerja dari sekitar pukul empat sore sampai jam tujuh malam.
Ia memasuki apartemen Fairel, lalu melepas sepatu dan menaruhnya di rak. Di rak itu terdapat beberapa pasang sepatu, membuat Fairel mengernyit, 'Sepertinya ada tamu' pikirnya.
Lalu Fairel memasuki ruang tamu dan melihat sekitar tiga orang teman Ravel beserta kakak nya itu seperti sedang membahas sesuatu.
"Nah, itu dia anaknya!" seru salah satu teman Ravel dengan heboh.
Salah satu teman Ravel mendekatinya dan merangkulnya, mengajak Fairel untuk bergabung dengan keempat orang yang sedang lesehan di atas karpet di ruang tamu.
"Maksudnya?" tanya Ravel tidak mengerti.
"Anak yang dari tadi kita bahas itu dia!"
"Adek gue?" heran Ravel.
Sedangkan Fairel menatap keempat orang itu dengan bingung.
"DIA ADEK, LO?!!"
Ravel dan Fairel mengangguk bersamaan dengan wajah polos.
"Kok lo enggak bilang-bilang, sih?!"
"Ya, kan, kalian enggak nanya."
Sweetness Piece
Ketiga sahabat Ravel yang sore hari ini sudah berada di unit apartemennya itu memang sengaja datang. Mereka ingin membahas tentang band mereka.
Sebenarnya jumlah anggota band mereka itu adalah lima orang. Berisikan seorang vokalis, bassist, gitaris, drummer, dan juga keyboardist. Tetapi ada suatu masalah yang menimpa salah satu anggota band mereka, sebenarnya bukan masalah besar, hanya saja peran salah satu anggota itu sangat penting bagi band mereka.
Lima hari yang akan datang, mereka akan tampil di sebuah cafe, kebetulan cafe itu adalah cabang dari cafe yang terkenal dan cabang itu akan mengadakan grand opening. Bayarannya pun lumayan untuk kantong mahasiswa dan pelajar seperti mereka, jadi tentu saja tidak akan mereka tolak.