Sweetness Piece - 25

21 10 13
                                    

SWEETNESS PIECE

Salam manis dari Disfylan

Semoga harimu menyenangkan

And

Happy Reading

MALAM ini Fairel sudah rapih dengan setelan kaus pendek berwarna hitam dilapisi dengan kemeja kotak dan celana jeans hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MALAM ini Fairel sudah rapih dengan setelan kaus pendek berwarna hitam dilapisi dengan kemeja kotak dan celana jeans hitam. Pemuda itu melangkahkan kakinya menuruni anak tangga dengan santai. Jarinya memutar kunci motor merah kesayangannya, sedangkan sebelah tangannya menenteng sebuah goody bag berisi novel. Akhirnya setelah sekian lama ia bisa memegang kembali kunci motor kesayangannya ini.

"Mau ke mana kamu?"

Seorang pria paruh baya yang duduk di atas sofa itu mengalihkan atensinya dari televisi yang menampilkan berita di depannya.

"Ke rumah teman." jawab Fairel sekenanya.

"Kamu tidak lupa dengan perjanjian kita, bukan?"

Rahang Fairel mengeras. Sangat tidak menyukai akan pertanyaan yang lebih mengarah kepada pernyataan itu. Ia mencoba untuk tidak tersulut emosi, dan menahan diri agar tidak berteriak langsung di depan sang ayah.

"Saya masih memiliki waktu beberapa bulan sebelum kelulusan. Setelah itu, saya akan menepati janji saya."

"Well, lagipula tidak ada yang menarik lagi kecuali sahabat kecilmu itu dan gadis yang sering bersamamu."

Tanpa mengindahkan perkataan sang ayah, Fairel segera pergi meninggalkan kediaman Gentala itu.

Saat ini, Fairel memang sudah kembali ke rumahnya seperti semula. Dan ia tidak akan menginap di apartemen Galaksi atau Ravel lagi. Pemuda itu tidak mempermasalahkan hal tersebut, asalkan sang ayah tidak akan pernah mengusik hidup orang-orang yang disayanginya.

Pemuda itu memanaskan motornya, dan memakai helm full face nya. Entah kenapa setiap mood nya sedang buruk, jalanan merupakan salah satu cara menetralkan kondisi hatinya itu. Beruntungnya, pemuda itu tidak pernah balapan liar, tapi hanya kebut di jalanan yang sepi. Oleh karena itu, Ravel jarang sekali meminjamkan motornya kepada sang adik, karena rasanya sangat mengerikan melihat Fairel membawa motor dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sweetness Piece

Dan di sinilah Fairel sekarang, pemuda itu berada di rumah Lily. Tentunya ia tidak sendirian. Karena di rumah Lily saat ini ada sang mama, adik, dan juga Dhira.

"Tumben lo sendirian aja kak?" tanya Dhira ketika Fairel datang seorang diri.

"Kalau lo nanyain Galaksi, gue baru mau ke apart dia setelah ini."

𝑺𝒘𝒆𝒆𝒕𝒏𝒆𝒔𝒔 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang