"Kalau suasana hati kita lagi nggak baik, sesuatu hal yang manis bisa buat mood kita jadi baik lagi." Perempuan itu melemparkan senyuman manisnya pada Fairel.
"Gue nggak suka yang manis."
"Dunia ini terlalu pahit, kak. Sesekali cobain rasa manis ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GALAKSI terlihat celingukan mencari Fairel di depan pintu kelas nya. Biasanya Fairel tidak akan setelat ini masuk ke sekolah. Tetapi hari ini, ia belum melihat Fairel. Awalnya Galaksi pikir Fairel akan datang saat detik-detik bel masuk berbunyi, tapi hingga bel tanda istirahat ini berbunyi, Fairel belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Lo ngapain, sih, Gal!" sentak William, salah satu teman sekelasnya.
"Gue lagi nunggu Fairel, dia sampe jam segini belum dateng juga." Balas Galaksi.
"Ya, tapi jangan ngalangin pintu juga kali."cibir William.
Galaksi menekuk wajahnya, lalu menggeser tubuhnya dari depan pintu.
"Emang dia enggak ngabarin lo gitu?" tanya William.
Galaksi menggeleng pelan. Ia juga bingung dengan Fairel, biasanya kan Fairel akan minta nebeng atau sekadar merengek untuk menginap di apart nya. Tetapi sudah dua hari ini, Fairel tidak menunjukkan batang hidungnya di sekolah maupun di apart nya.
"Udah lo chat?" tanya William lagi.
"Udah, tapi enggak ada balesan, bahkan dibaca pun enggak."
Ia juga sudah pergi ke apart Ravel setiap pulang sekolah, tetapi tidak ada seorang pun yang membukakan pintu. Bahkan ia sempat ke rumah Fairel dan menanyakan Fairel kepada tukang kebun rumah Fairel, tetapi ia mengatakan bahwa terakhir Fairel pulang ke rumah adalah saat ia menjemputnya itu, dan itu sudah berlalu beberapa hari.
"Mungkin ada acara keluarga." Ucap William.
Galaksi mengernyitkan dahinya. Tidak mungkin sekali kalau Fairel sampai ada acara keluarga. Untuk bertemu keluarganya sendiri saja Fairel enggan.
"Mustahil." Gumam Galaksi.
"Lo ngomong sesuatu, Gal?"
"A-ah.. enggak kok, mungkin aja bener apa kata lo." Balas Galaksi.
Kemudian Galaksi pergi meninggalkan William yang menatap kepergiannya dengan aneh.
"Gue curiga kalau Fairel sama Galaksi itu sebenarnya kembar." Monolog William sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sedangkan Galaksi pergi ke kantin untuk membeli es teh. Siang ini pikirannya dipenuhi oleh Fairel. Sebenarnya kemana sahabatnya itu pergi dua hari ini? Dan di sinilah ia berada, di kantin sekolah untuk memesan es teh yang siapa tahu bisa membuat otaknya menjadi dingin kembali.