"Kalau suasana hati kita lagi nggak baik, sesuatu hal yang manis bisa buat mood kita jadi baik lagi." Perempuan itu melemparkan senyuman manisnya pada Fairel.
"Gue nggak suka yang manis."
"Dunia ini terlalu pahit, kak. Sesekali cobain rasa manis ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MALAM Minggu, ah, bukan. Malam jalan-jalan, kata Fairel, bukan malam Minggu. Mengapa begitu? Kata Fairel, "Kalau malam Minggu itu udah kayak tradisinya orang pacaran buat ngapel. Kalau gue, kan, masih jomblo. Jadi namanya malam jalan-jalan."
"Yah.. kecuali, sih, kalau lo mau jadi pacar gue." Celetuk Fairel.
Lily menoleh dengan terkejut, "bercanda, Ly."
"Lagipula gue enggak mau pacaran."
"Kenapa?" tanya Lily bingung.
"Lo akan tahu alasannya suatu saat nanti." Balas Fairel dengan terseyum.
"Lo nyebelin banget, sih, kak." Gerutu Lily.
"Kenapa?"
'Terlalu misterius bagi gue.' – batin Lily.
"Nyebelin enggak perlu alasan, ya." Jawab Lily dengan kesal.
"Lo kesel sama gue kenapa?"
"Karena lo gantungin gue." celetuk Lily asal.
"Lo, kan, bukan jemuran." balas Fairel dengan terkekeh pelan.
Gadis di samping Fairel hanya mencibir kesal karena jawaban Fairel.
'Maaf, ya, Ly. Gue enggak ada maksud buat bikin lo bimbang. Tapi gue rasa, gue bukan orang yang tepat buat lo.' batin Fairel.
Kedua iris coklat ke abu-abuan itu menatap sendu ke arah gadis di sebelahnya. Namun sayangnya, Lily tidak melihat semua itu.
Gadis itu terlampau kesal hingga ia sibuk mencibir Fairel yang tepat berada di sebelahnya itu. Biarkan Lily tidak mengetahui perasaan Fairel malam ini. Biarkan Lily mencibirnya hingga puas, sampai pada akhirnya ia akan membencinya hingga seumur hidupnya.
Sweetness Piece
"Bengong mulu, lo." Sentak Galaksi.
"Hah?"
Galaksi heran dengan tingkat Fairel hari ini. Ini sudah berulang kali ia memergoki sahabatnya itu melamun, dan berulang kali pula ia menyadarkan Fairel dari lamunannya.
"Lagi mikirin apaan, sih, lo?" tanya Galaksi sambil mengaduk kuah bakso nya yang sudah dituangi kecap dan juga beberapa sendok sambal.
Pikiran Fairel berkelana jauh pada beberapa hari yang lalu. Dusta, jika ia mengaku tidak memikirkan kejadian malam di hari sabtu saat ia sedang menjemput Lily, meminta izin kepada kedua orang tua gadis itu, juga tidak sengaja mengobrol jauh bersama ayah dari gadis itu.