Tetaplah kuat walau semesta tidak memihak. Karena sebesar apapun masalah, tetap kamulah penyelesaiannya.
🌨🌨Karena jam sudah menunjukkan pukul 8, akhirnya Willona dan yang lain berpamitan pulang. Sebelum pulang ke rumahnya, Willona tentu saja mengantarkan Reyya dan Saffa terlebih dahulu karena mereka tidak membawa kendaraan.
Sesampainya Willona di rumah, ia melihat Daf berada di dapur. Willona pun berinisiatif untuk menghampiri sang kakak, ternyata Daf sedang memasak mie instan.
"Loh Will baru pulang? mau mie ga? biar abang masakin buat kamu juga" Tanya Daf menoleh menatap Willona sebentar sebelum kembali melihat mie nya.
Willona tersenyum lalu menggeleng, "Engga bang makasih. Tadi Willona udah makan di rumahnya gav"
"Tumbenan bikin mie, kan biasanya abang makan makanan yang sehat terus," Lanjut Willona melihat Daf dan mie nya secara bergantian.
Daf menoleh, "Siapa tau abang ga bisa makan lagi."
Kernyitan alis terlihat jelas di wajah Willona, menatap Daf dengan tatapan bertanya.
"Apa sih bang? jangan aneh-aneh ah kalau ngomong"Daf terkekeh kecil melirik adiknya gemas.
Tidak lama mereka mengobrol di dapur, akhirnya Willona memutuskan untuk pergi ke lantai dua ─lebih tepatnya ke kamar.
❄❄
Willona hari ini terlambat, sekarang sudah jam setengah 7. Willona sedaritadi menggerutu sebal karena Daf tidak membangunkannya.
Ia membuka ponselnya melihat pesan yang belum di buka oleh Willona, ternyata pesan itu dari Kakaknya.Dan akhirnya Willona terpaksa berangkat ke sekolah menggunakan motornya. Sesampainya disekolah, Willona menengok ke kanan dan ke kiri melihat Pak satpam yang tidak ada di pos. Untung saja para anggota osis pun tidak sedang berjaga di gerbang, jadi Willona membuka gerbangnya sendiri. Baru saja Willona berhasil masuk ke dalam gerbang, Willona di panggil oleh osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Feeling || { Winter - Jake }
Teen FictionSebuah catatan kehilangan: Untuk mereka yang tak pernah sampai ketujuan.