Diberi dua ruang hati dan pikiran, tapi isinya kamu semua. Ini kamu yang egois atau aku yang serakah?
🌨🌨
Karena papa dan mama nya sudah kembali tinggal di rumah itu, pagi-pagi Willona sudah bangun dengan wajah yang berseri, sudah mandi dan siap untuk pergi ke sekolah.
Ia turun ke ruang makan, melihat pemandangan yang membuat Willona ingin menangis.Abang, abang liat kan keluarga kita kembali semoga kebahagian ini ga sementara ya bang maaf abang ga bisa rasain, tapi willona yakin abang pasti bahagia juga kan di atas.
Mama nya memanggil Willona untuk sarapan bersama mereka, Willona bergegas menghampiri mereka di meja makan.
"Gimana kalau weekend ini kita jalan-jalan?"
Tanya papa nya mengusulkan kepada mereka berdua."Wah setuju banget!" Sahut mama nya dengan senang, begitupun Willona yang sudah pasti menganggukkan kepalanya menerima ajakan sang papa.
"Boleh"
"Willona mau kemana?"
Tanya papa nya lagi kepada Willona."Kemana aja yang penting sama kalian."
Mereka berdua tertawa pelan, menganggukkan kepala.
"Oke siap tuan putri!"Willona yang mendengar itu tersenyum senang melihat mereka berdua.
Di sekolah, jam sudah menunjukkan waktu istirahat.
Sedari tadi Barra sudah gatal ingin keluar kelas, "Yu cabut kantin!" Ajak Barra kepada mereka."Gue males ke kantin masa, pengen nyantai aja gitu di taman sambil makan snack. Kayanya enak," Balas Saffa dengan senyuman yang mengembang menatap mereka.
"Boljug tuh, lagian katanya pelajaran abis ini pak Rendi ga masuk." Sahut Willona.
Akhirnya mereka setuju untuk pergi ke taman sekolah, tetapi Barra dan Reyya bilang mereka akan membeli snack terlebih dahulu.
Gav dengan spontan mengeluarkan dompet dan mengambil uang berwarna merah 4 lembar, "Nih kalau kurang pake duit lo dulu. Tar gue ganti." Ujarnya memberikan uang itu kepada Barra."Wah bos peka amat" Kata Barra yang langsung mengambil uangnya.
"Malu-maluin banget sih"
"Gapapa, ini namanya rezeki. Ga boleh di tolak."
"Yaudah buruan beliin aja pake uang Gav, lumayan itu bisa dapet banyak snack kalau 400 ribu." Titah Saffa melambaikan tangan kepada Barra untuk segera pergi ke kantin.
Setelah membeli snack, akhirnya mereka sampai di taman sekolah. Mereka duduk di rerumputan dekat pohon, Saffa tiba-tiba bertanya kepada Willona.
"Will, lo belum jadian sama Gav?"
Willona yang sedang meneguk minumnya pun langsung tersedak, Gav dengan cepat menepuk-nepuk punggung Willona.
"Alah, mereka paling jadian diem-diem. Lo ga liat apa, hampir tiap hari si Gav bucin banget ke Willona" Sahut Jayden melirik Gav dan Willona secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Feeling || { Winter - Jake }
Fiksi RemajaSebuah catatan kehilangan: Untuk mereka yang tak pernah sampai ketujuan.