21. Venndezan

365 69 7
                                    

Walaupun pada akhirnya aku tidak bisa memiliki mu, aku senang bisa mengenalmu, kamu adalah part terbaik dalam ceritaku.

Walaupun pada akhirnya aku tidak bisa memiliki mu, aku senang bisa mengenalmu, kamu adalah part terbaik dalam ceritaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌊🌊

Saat ini ketiga cowok itu tengah berenang dan bermain bersama, sementara ketiga gadis itu terutama Saffa tengah sibuk berfoto ria, Reyya yang sedaritadi sudah misuh-misuh karena di jadikan potografer oleh Saffa.
Dan Willona sedaritadi hanya menikmati pemandangan yang ada di sana saja.

"Woy sini lah! kita maen bareng!" Teriak Barra yang lumayan jauh kepada tiga gadis itu.
Yang langsung membuat Reyya dan Willona berjalan berniat menghampiri Barra, meninggalkan Saffa yang akan menyusul karena acara sesi fotonya yang belum juga selesai.

Baru saja sampai, Reyya sudah di serang oleh Barra dengan cara memainkan air kepada gadis itu sampai berujung Reyya yang mengejar Barra seperti di film India.
Jayden yang memang niat awal cowok itu adalah melihat bule, tentu saja saat ini ia sedang menggoda bule-bule yang seumuran dengannya di sana. Sedangkan Willona kali ini hanya ingin berjalan santai di pinggir pantai sembari memperhatikan kakinya yang terkena pasir lembut itu.
Tanpa Willona tahu, Gav melihatnya lalu berjalan mengikuti Willona.

"Sini gue fotoin" Celetuk seseorang tiba-tiba membuat Willona menoleh.
Cowok itu segera mengambil kamera milik Willona yang sedaritadi menganggur itu.

Willona dengan senang hati bersiap disana, "Tapi gue nya kaya candid gitu ye."

Saffa yang berada di kejauhan menggelengkan kepala, mengangkat ponselnya sejajar dengan wajah.

"Ini kenapa pada bucin gini"
Ujarnya pelan sembari membuka aplikasi kamera dan mengarahkannya kepada mereka berdua.

Willona mendudukkan diri dideket air di pinggir pantai, begitu pula dengan Gav yang juga ikut duduk sembari melihat sunset

Dengan santai, Willona menidurkan kepalanya di pundak Gav yang membuat jantung cowok itu tiba-tiba berdegup dengan kencang.

"Gav, suatu hari nanti gue bisa bahagia ga ya? Gue bisa seberuntung orang lain ga? Dunia bener bener tempat yang sulit di tebak, kadang hari ini bahagia bisa jadi besok sedih jadi penggantinya. Sampe gue bertanya tanya setiap kali bahagia, selanjutnya besok apa?" Tutur Willona bertanya dengan suara pelan kepada Gav.

"Pasti Will, suatu hari lo ga bakalan sakit kaya sekarang, suatu saat nanti hari-hari lo bakalan jadi lebih mudah, dan lo bakalan bahagia. Karna di dunia segalanya bersifat sementara" Jawab Gav menggulirkan matanya ke arah lain.

Willona senyum lalu mengangkat kepalanya dari pundak Gav. Gav memandang Willona yang tengah melihat sunset

"Iya gue sadar kalo dunia emang tempat penuh ke sementaraan yang sesekali ngebuat gue ketawa dan lebih sering ngebuat gue kecewa" Ujar Willona mengulum bibirnya setelah itu.

Gadis itu berdiri, kakinya memainkan pasir. Gav yang melihat Willona berdiri pun ikut bangkit dari duduknya.

"Gue tau kalo lo lagi kecewa. Dan ya .... lo ga pernah bisa bohong sama semesta. Gue rasa semesta lagi nyusun hal indah setelah ini. Everything is gonna be okay" Tutur Gav meyakinkan Willona, senyuman tipis mengembang di wajah Gav.

Just Feeling || { Winter - Jake } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang