17. Disèt

432 80 5
                                    

Jangan menganggap dirimu tidak berguna, mustahil tuhan menciptakanmu hanya untuk menjadi makhluk sia-sia.

Jangan menganggap dirimu tidak berguna, mustahil tuhan menciptakanmu hanya untuk menjadi makhluk sia-sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄❄


Willona sampai di rooftop, ia berdiri tepat dibelakang pembatas dinding tebal itu membiarkan angin menerpa wajah cantiknya dan membuat rambut panjang itu berterbangan.
"Kalau mau ngakhirin hidup jangan disini, bikin repot banyak orang yang ada." Celetuk seseorang di belakang sana.
Willona yang mendengar itu pun langsung menoleh cepat, ia takut yang berbicara itu adalah hantu.

Setelah mengetahui siapa orang itu Willona kembali melihat ke arah depan. "Bukan urusan lo" Jawab Willona.
Gav berdiri lalu berjalan mendekat ke arah cewek itu, lalu duduk tepat di sebelahnya.

Willona melunak, ia menghela nafas panjang kemudian menoleh ke arah Gav yang juga sedang memperhatikannya.
"Gav, kaya nya lo beruntung kalau lo bisa nemuin seseorang yang ga pernah bosen memahami sikap lo yang terkadang ga masuk akal" Ucap cewek itu yang sekarang sudah melihat ke arah depan lagi dengan tatapan kosong.

"Karena pada akhirnya yang akan tetap memilih untuk bertahan dengan segala sikap gila lo, sikap sikap aneh lo itu adalah orang yang memahami bahwa bersama bukan hanya tentang bagaimana ia menerima lebihnya, namun juga tentang bagaimana cara ia mensyukuri segala yang ada pada diri lo" Balas cowok yang bermata indah dengan memandangi objek di sebelahnya yang masih saja melamun.

"Cape ya tiap hari bohongin diri sendiri terus? tiap hari pura pura baik-baik aja?" tanya gav lagi tiba-tiba dari arah samping.

Sang gadis yang mendengar itu menghela nafas panjang memandang lurus ke arah depan.

"Kalau di bilang cape ya cape banget, mereka terus menerus bilang ke gue kalau hidup bakalan terus berjalan dan hidup bakal nyembuhin segalanya. Tapi nyatanya, sekalipun gue ga pernah ngerasain sembuh, malahan gue ngerasa kalo hidup gue ga berguna kaya ini tuh sia-sia" jawab Willona tanpa mengalihkan pandangannya dari depan.

Gav melihat wajah Willona dari samping sebentar sebelum ia berujar, "Will ... gue ga tau sebenernya apa yang lo hadapin, apa yang lo takutin, apa yang buat lo kecewa dan cape tapi jangan beranggapan kalau lo ga berguna, karena mustahil Tuhan nyiptain lo jadi makhluk yang sia-sia. I trust you, lo pasti bisa lewatin semuanya. Ga ada orang yang sekuat lo bahkan orang lain ga akan mampu kalau ada di posisi lo, gapapa kalau cape istirahat dulu tapi jangan sampe lupa kalau lo harus terus semangat lewatin hari-hari lo, don't ever give up dan yakin hari terbaik bakalan dateng buat lo." Terang Gav membuat Willona terdiam memperhatikan pria itu dengan seksama, bersamaan dengan angin yang berhembus menerpa wajah keduanya.

Sepersekian detik Willona tersenyum tipis memainkan jari jemarinya di atas pembatas dinding.
"Gav, gue ga tau apa rencana tuhan ngirim lo ke kehidupan gue. Tapi gue cuman bilang makasih, makasih atas semuanya. Mungkin kata makasih juga ga cukup buat bales semua yang udah lo lakuin dan kasih ke gue, dan semoga hari itu cepet datengnya ya Gav."

Just Feeling || { Winter - Jake } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang