🌨🌨
"Willona bangun ini udah jam 6 lebih"Yang di panggil menggeliat pelan sebelum membuka matanya, "Hngg?"
Willona meregangkan otot-otot tangannya mengumpulkan nyawa diatas ranjangnya, "Loh Abang udah pulang?""Iya tadi subuh, soalnya sekarang Abang harus berangkat pagi, ayo cepet mandi terus sarapan"
Setelah memakai seragam sekolahnya, Willona turun ke bawah untuk sarapan bersama Daf. Dilihatnya Daf sudah duduk manis di kursi meja makan menunggu Willona bergabung dengannya.
Willona menampilkan senyum manisnya lalu menyapa Daf senang "Pagi Abang, lupa nyapa tadi""Pagi"
"Gimana sekolah kamu?"
Tanya Daf menyendokkan nasi ke dalam piring untuk di berikan pada Willona.
Willona mengulum bibirnya mengendikkan bahu singkat, "Ya gimana emangnya? gitu-gitu aja sih.""Gak ada yang nyakitin kamu kan?"
Willona berseru di dalam hatinya menyebutkan nama Narendra lantang.
"Kamu punya temen deket kan? siapa itu namanya?"
"Narendra"
"Loh Naren temen deket? Abang kira kalian pacaran"
Willona belum ingin memberitahu hubungannya denga naren, karena willona rasa belum tepat saja. Maaf abang monolognya dalam hati.
❄❄
Sesampainya di sekolah, Willona di antar oleh Daf.
Berpamitan pada sang Kaka untuk masuk ke dalam, karena mungkin Safara dan Reyya sudah menunggunya."Pagi epribadihhh"
Sapa Willona lesu pada kedua temannya."Widih ga telat lo Will"
Safara terkekeh melihat Willona yang datang lebih pagi dari biasanya.
Reyya yang penasaran dengan acara nonton Willona dan Narendra pun segera mendekat ke arah gadis itu, "Gimana semalem? jadi?"Willona menghela nafasnya berat, "Entahlah" mengangkat bahunya singkat menaruh tas di atas meja.
"Kan kan kaga jadi kata gua juga ape"
"Fix lo utang cerita ke kita"
Kata Reyya menunjuk Willona sesekali menjentikkan tangannya disana.Mereka mengobrol membahas hal lain, karena Willona bilang akan menceritakan bagaimana Willona dengan Narendra tidak jadi menonton semalam nanti. Mungkin saat di jam istirahat.
Ketika sedang asik mengobrol, Razgav dan teman-temannya datang dengan tidak santai masuk ke dalam kelas."Buset dah, mau sekolah apa tawuran lo pada"
Celetuk Reyya, berdecak melihat mereka menggelengkan kepalanya."Susu gue lah, masalah buat lo hah?!"
Sewot Barra lagi memancing emosi Reyya, tidak ada habisnya mereka terus beradu mulut ketika bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Feeling || { Winter - Jake }
Roman pour AdolescentsSebuah catatan kehilangan: Untuk mereka yang tak pernah sampai ketujuan.