🌨🌨
Willona ketiduran dan bangun jam 5 sore, sebelumnya dia sudah makan dan minum obat yang dikasih oleh Bibi. Abangnya masih belum pulang, sementara Ibunya? entahlah, sudah berapa kali Willona bilang dia tidak peduli dengan itu. Badannya sudah agak mendingan, jadi memutuskan untuk membeli cemilan karena Bibinya belum belanja. Fyi, Bibinya itu tidak selalu berada di rumah Willona 24 jam, hanya dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore saja.
Willona mengeluarkan motor vespa kesayangannya, ah udah lama juga dia ga mengendarai motornya. Willona sebenarnya punya mobil yang diberikan Papanya, tapi Willona lebih menyukai motornya ini yang dibelikan oleh Kakaknya sewaktu Willona ulang tahun, karna dia sangat menginginkan motor impiannya. Memang awalnya orang tua Willona melarang keras, tetapi Willona tetap lah Willona.
Mata Willona tertuju pada salah satu snack yang hanya tersisa satu di rak, tangannya terulur hendak mengambil snack itu namun sebuah tangan sudah mendahuluinya.
Willona menoleh, "Gav?"
Kenapa selalu cowok ini yang Willona temui, seperti dunia ini hanya ada Razgav saja. "Gue duluan"
Ujar cowok itu santai memegang snacknya, karena Willona tidak ingin mengalah. Gadis itu pun memegang snacknya, "Engga! Gue duluan""Gue"
"Gue, bukan lo!"
"Gue yang pegang ini duluan"
"Tapi kan gue yang liat duluan, lo tuh ga bisa ngalah ya sama cewek?!"
"Engga, kenapa? ga terima lo?"
Willona kesal, menghentakkan kakinya sebal menatap Razgav tajam "Kalau lo ga mau ngalah gue bakal teriak, kasih tau orang-orang kalau lo udah hamilin gue tapi ga mau tanggung jawab. Gimana?"
Ancam Willona yang membuat Razgav kelimpungan sendiri disana, dengan cepat memberikan snack itu pada Willona.
Sebenarnya Razgav tidak berniat membeli snack itu, Razgav kesana hanya untuk membeli rokok dan minuman dingin saja.Di kasir hendak membayar belanjaan mereka, Willona panik. Merogoh saku celananya, ia tidak menemukan dompetnya disana. Razgav yang melihat itu menampilkan smirknya, diam pura-pura tidak tahu sampai Willona yang meminta bantuan pada cowok itu.
"Gav"
Willona menarik ujung baju Razgav pelan, cowok tampan itu menoleh menaikkan sebelah alisnya menatap Willona yang berada di belakang tubuhnya. "Eung itu, gue ga bawa dompet. M-maksudnya ketinggalan, bukan ga bawa"Razgav ngangguk, "Kalau sengaja ga di bawa lo bodoh berarti."
"Yaudah, belanjaan lo gue yang bayarin"Ketika diluar supermarket, Willona berjalan berdampingan dengan Razgav. Membawa kantung plastik masing-masing ditangan mereka.
"Gav thanks ya, pasti gue bayar kok "
Ujar Willona malu, melirik Razgav sembari mengulum senyumnya."Sans aja uang gue masih banyak"
Beberapa detik setelah itu Willona mengubah raut wajahnya menjadi sebal, menaikkan ujung bibir atasnya mencibir Razgav yang sudah mengeluarkan sifat sombongnya itu.
"Btw, ngapain lo dikomplek ini emang rumah lo disini?"
Tanya Willona melihat jalanan sekitar, "Kaga. Gue lagi ada kumpulan sama temen SMP gue."Willona manggut-manggut, "Oh yaudah kalau gitu gue duluan ya. Bye Gav~"
Sepeninggalannya Willona, Razgav masih diam ditempatnya memperhatikan punggung sempit gadis itu. Tersenyum simpul mengangguk mengiyakan ucapan Willona walaupun gadis itu sudah berlalu jauh disana.
──────────
" Sans, duit gue masih banyak "
- Razgav -❝Just feeling❞
───To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Feeling || { Winter - Jake }
Novela JuvenilSebuah catatan kehilangan: Untuk mereka yang tak pernah sampai ketujuan.