Karena takdir itu tak seindah rencana,
Itulah kenapa disetiap do'a selalu ada kata semoga.🌨🌨
Sebenarnya hari ini Willona sangat malas sekali pergi sekolah, tetapi daripada di rumah dan Kakaknya pun kuliah jadi ia memutuskan untuk pergi sekolah. Willona di antar oleh Daf lagi, awalnya memang Willona ingin membawa motor ke sekolah. Namun Kakaknya itu melarang Willona, terlebih lagi keadaan Wi6llona sedang tidak baik-baik saja saat ini.Di mobil seakan tidak terjadi apa-apa, kemarin mereka ngobroly seperti biasa walau raut wajah Willona sangat tidak bersahabat saat itu.
"Gimana kalo weekend sekarang kita jalan ke puncak?"
Tanya Daf tiba-tiba membuka suaranya, melirik sekilas ke arah Willona yang hanya diam memperhatikan jalan diluar jendela mobil.
Willona menoleh, mengangkat kedua alisnya sampai terlihat beberapa garis di keningnya.
"Serius? emang Abang ga ada kuliah?""Serius, apasih sih yang engga buat adek Abang"
Daf mengelus rambut panjang Willona sayang, tersenyum ke arah adiknya lembut.
"Asik! Kangen juga ya Bang, udah lama ga kesana" Jingkrak Willona senang, lihat bagaimana Kakaknya ini yang selalu membuat Willona tersenyum kembali.Sesampainya di kelas 11 Ips 2, Willona langsung bergabung bersama Safara dan Reyya. Mengobrol dan bercerita seperti biasanya.
Willona kembali mengingat kejadian kemarin di rumahnya, dimana Willona bertengkar dengan Mamanya. Dadanya tiba-tiba sesak mengingat itu.
Willona sengaja tidak memberitahu kedua temannya karena Willona pikir ini masalahnya, cukup Daf dan Willona saja yang mengetahuinya. Willona yakin, ia bisa mengatasi ini semua.Jam pelajaran kedua sudah dimulai, saat ini mereka berada di ruang ganti pakaian.
Sedaritadi Willona hanya diam, tanpa membuka suaranya. Alasannya adalah, Willona merasa tubuhnya tidak enak saat ini. Entah ada apa, rasanya seperti Willona hanya ingin diam dan berbaring saja. Dikarenakan pelajaran saat ini olahraga, jadi ia paksakan untuk bergerak.Materi pelajaran olahraga hari ini adalah Badminton, untuk murid cewek. Sedangkan materi Basket untuk murid cowok.
Guru olahraga pun sudah membagi tim, sedang asik bermain tiba-tiba tubuh Willona ambruk. Membuat semuanya berjerit histeris melihat Willona yang pingsan. Reyya dan Safara berlari mendekat ke arah Willona, melihat wajah gadis itu yang sangat pucat. Tanpa mereka duga, Razgav datang menggendong Willona untuk di bawa ke UKS, berjalan dengan langkah lebar di ikuti guru olahraga serta kedua temannya-Reyya dan Safara.
Membuat seluruh murid yang berada di SMA Praga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Razgav menggendong Willona dengan raut wajah paniknya disana.
Sungguh, tidak dapat di percaya.Selama pelajaran olahraga Willona berada di UKS, saat ini Willona baru saja membuka kedua matanya. Melihat sekitar, ternyata ia berada di UKS. Dan betapa terkejutnya Narendra berada di sana, diam memperhatikan Willona dengan tatapan datarnya.
"Kak?""Udah puas?"
"Maksud Kakak puas apa?"
"Bikin saya khawatir"
Jawab Narendra santai, membuat pipi Willona memerah mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Feeling || { Winter - Jake }
Ficção AdolescenteSebuah catatan kehilangan: Untuk mereka yang tak pernah sampai ketujuan.