Part 48. Kerja Sama

2.9K 553 14
                                    

UPDATE!


Ayo semua merapat sekarang juga! Siapa yang udha nunggu chapter ini? mana suaranya?? pasti udah pada nunggu kan ya?


Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁


Vote comment share

Follow recommend


Love,

DyahUtamixx



BELUM DIEDIT




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aeris POV


Ugh ... erangku dalam hati saat merasakan kepalaku yang berat dan karena terbangun di tempat asing. Semula aku tidak ingat apa yang terjadi padaku dan dimana diriku berada. Seluruh tubuhku terasa begitu sakit hingga rasanya ingin remuk saat ini juga, belum lagi dengan rasa kosong yang ada di dalam relung jiwaku. Apa yang terjadi padaku?  tanyaku di dalam hati dengan bingung. Aku menoleh ke kanan dan kiri layaknya orang yang linglung, tapi aku tidak peduli akan hal tersebut. Fakta bahwa tidak ada apapun yang dapat dijadikan sebagai tanda keberadaan diriku, membuat jantungku berdegup cepat. Di sekeliling diriku hanya ada kegelapan, kegelapan yang begitu pekat dan mengerikan, yang sukses membuat seluruh tubuhku menggigil takut.

Aku membuka mulut hendak berteriak minta tolong, tapi rasa sakit mendera leherku dan suara yang coba kukeluarkan, tidak keluar sama sekali, hanya ada erangan dan suara serak yang bagaikan sebuah bisikan. Seketika diriku bertambah panik, panik akan suaraku yang tiba-tiba menghilang. Dengan otomatis aku bangkit dari posisi berbaringku yang susah payah kulakukan kemudian menyentuh leherku, menemukan bahwa seputar area tersebut terdapat kain perban yang begitu tipis, bahkan saat kutarik tanganku dari area leherku, aku bisa merasakan cairan pekat yang dapat dengan mudah kutebak sebagai darah, terbukti dari aromanya. 

Tidak terasa air mata mengalir di pipiku akan ketakutan yang saat ini kurasakan. Aku berharap semua yang sedang kualami saat ini adalah mimpi dan bukan kenyataan, karena rasanya begitu mengerikan. Apa yang terjadi? Ada apa dengan suaraku? Kenapa aku—namun sesaat kemudian, seperti petir yang menyambar, satu persatu ingatan akan kejadian yang terjadi silih berganti kembali datang ke dalam benakku.

Mengingat akan hal itu semua, membuatku sesak di dada, bahkan aku tidak dapat meneriakkan kesedihan yang kurasakan saat ini. Suaraku, ikatanku dengan Carden ... apa benar Lilith telah memutuskan ikatan jiwa kami? Apa aku tidak lagi memiliki hubungan ikatan dengan Carden? Tidak! Aku tidak akan percaya akan hal itu begitu saja! Bukankah ikatanku dengan pria itu didasari oleh blood bond? Ikatan yang mengikatku bersamanya adalah sekali seumur hidup dan tidak bisa diputus. Ya! aku harus optimis akan hal tersebut! tapi darimana rasa kekosongan di hatiku ini? seperti ada sesuatu yang hilang? Jangan pikirkan! aku tidka boleh memikirkan apapun sekarang, apapun yang terjadi, aku harus menyelesaikan apa yang harus kulakukan. 

AN RÍ FÍOR BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang