Part 11. Pemberontak ✔️

5.4K 778 17
                                    

UPDATE!

Ayo semua merapat sekarang juga! Siapa yang menunggu chapter ini? mana suaranya??

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow Recommend

Love,

DyahUtamixx

DyahUtamixx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeris POV

Mataku menatap dengan begitu kagum ketika memasuki restoran untuk pertama kalinya dan suasana nostalgia langsung datang menyerangku begitu saja. Ini semua terasa seperti jaman dahulu ketika dunia masih baik-baik saja. Meja-meja yang diletakkan dengan rapih dan terstruktur, bangku-bangku yang nyaman, dekorasi restoran yang menyempurnakan keindahan restoran, lagu klasik yang diputar samar di speaker restoran, jendela-jendela besar yang dipasang agar cahaya matahari masuk untuk menghangatkan dan menyinari restoran di siang hari, para pelayan yang berjalan kesana kemari untuk melayani pelanggan. Melihat itu semua, rasanya seperti tidak ada yang berubah dengan dunia ini. Walaupun hari masih pagi, restoran sudah cukup ramai didatangi oleh pelanggan yang ingin sarapan atau sekedar duduk bersantai.

Aku yakin semua yang ada di restoran ini adalah makhluk supernatural. Aku berani menyimpulkan hal seperti itu karena para makhluk supernatural dapat diidentifikasi dengan mudah. Mereka berbeda dengan manusia. Tidak seperti manusia, mereke memiliki aura superior, warna manik mata yang unik, bertubuh besar atau justru bertubuh kecil yang bukan standar manusia pada umumnya, berkulit sangat putih atau justru sangat gelap, berwajah cantik atau tampan yang begitu sempurna. Namun intinya dari semua yang berada di restoran ini, hanya aku yang tidak memiliki kriteria apapun sebagai makhluk supernatural yang tandanya aku hanyalah manusia biasa.

Ketika Kaisar Killian memasuki restoran, semua berubah menjadi hening dan seluruh mata tertuju ke arah pria tinggi dan tegap yang memiliki kekuasaan mutlak akan dunia ini, Kaisar mereka. Semua orang berdiri dan memberikan bungkukan hormat mereka pada Sang Kaisar, tidak sekalipun dari mereka mengangkat kepala untuk menatap mata Kaisar Killian, pemandangan yang sama yang sering kulihat di dalam istana, dan itu membuatku berkesimpulan bahwa mereka takut pada Sang Kaisar, namun disaat bersamaan mereka juga menghormati pria yang menjadi pemimpin mereka itu. Terutama bagi para kaum vampire.

Aku mendengar Kaisar Killian memberikan beberapa kata titah sebelum menarikku ke salah satu meja yang letaknya sedikit tertutup dan tersembunyi dari pandangan mata pengunjung restoran. "Duduklah." Tentu aku menurut dan tidak protes sedikitpun.

Kesempatan langka bagiku untuk makan di restoran yang ada di Capital. Belum tentu aku dapat melakukan hal ini lagi di masa depan nanti. Kaisar Killian menarik kursi di sampingku dan meletakkan satu tangannya di senderan kursiku, lalu seketika aroma maskulin tubuhnya yang bercampur wewangian parfum khas berupa pinus serta aroma musk, woody dan sedikit ada sentuhan aroma citrus mengelilingiku bagaikan sebuah kepompong, dan itu sukses membuat jantungku berdegup cepat. Aromanya adalah aroma yang tidak dapat ditemui dengan mudah pada sembarangan orang. Diam-diam tanganku bergerak mengusap area dimana jantungku berada. Aku tidak mau dia tahu bahwa kedekatannya membuatku tidak karuan. Aku berharap dia tidak dapat mendengar suara degup jantungku, tapi itu sangatlah tidak mungkin untuk seorang makhluk supernatural sepertinya.

AN RÍ FÍOR BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang