SLOWLY EDITING.
A Wattpad Fantasy Story
#1 in Werewolf
#1 in Vampire
#1 in Supernatural
#1 in beloved
#1 in Romansa
#2 in Manusia
#11 in romance
DON'T PLAGIARISM! I DON'T HAVE ANY RESPECT FOR SOMEONE WHO COPY MY WORK!
Di saat dunia telah dikuasai o...
Ayo semua merapat sekarang juga! siapa yang nunggu chapter ini? mana suaranya? Suprise update btw ya ini wkwkwk. harusnya ini jadwalku bertamasya di dunia manhwa
Oke deh langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁
Vote comment share
Follow Recommend
Love,
DyahUtamixx
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aeris POV
Keesokan harinya aku terbangun dari dalam tidur dengan badan yang terasa berat. Kepala terasa begitu pusing bahkan hanya untuk sekedar duduk di atas ranjang dan suhu tubuhku sepertinya lebih tinggi dibandingkan biasanya. Aku meringis saat menyadari bahwa ucapan Kaisar Killian kemarin ternyata benar terjadi dan sekarang aku terserang demam, tapi aku tidak bisa menunjukkan kalau ucapan pria itu benar dan aku terlalu keras kepala untuk mendengar. Aku sudah membayangkan ekspresi Sang Kaisar nanti saat tahu bahwa ucapannya benar, kalau aku akan terserang penyakit karena terlalu lama berada di dalam air.
Lagipula dia juga turut andil, dia tidak membiarkanku memakai pakaian kembali dan memilih membawaku yang hanya memakai pakaian dalam basah dengan jas yang berguna sebagai pembungkus tubuh untuk menutup diriku dari udara malam-yang jelas tidak berguna karena angin tetap berhembus mengenai tubuhku yang terekspos-ke sayap utama istana dimana letak kamarnya dan kamarku berada. Ditambah lagi, sesampainya di kamar, dia justru menghisap darahku hingga aku kepayahan sebelum meninggalkanku di kamar sendirian.
Sungguh brengsek!
Aku menghela keras dan menyibakkan selimut yang menutupi tubuh, seketika tubuhku menggigil karena hawa dingin yang langsung menyerangku begitu saja. Penghangat ruangan yang sempat kunyalakan sebelum tidur sama sekali tidak membantu membuat ruangan ini menjadi hangat.
Kepalaku menggeleng cepat, kenapa dari banyak kesempatan, aku justru terserang demam sekarang? Tanganku terangkat dan kemudian menepuk-nepuk pipi berharap kalau usaha itu cukup untuk membuatku merasa lebih baik dan segar. Setelah dirasa kuat, perlahan aku beranjak turun dari atas kasur dan memulai rutinitas pagiku sebelum pergi ke dapur untuk mempersiapkan sekaligus membawa sarapan untuk Sang Baginda Kaisar.
Tidak butuh waktu lama bagiku untuk bersiap dan berjalan menyusuri Lorong menuju tangga tersembunyi yang ada di sisi lain istana, tangga yang langsung terhubung dengan istana bagian staff yang dekat dengan dapur. Sesampainya di dapur, kesibukan dan hiru pikuk orang-orang sukses membuat kepalaku berputar, tapi kutahan diriku agar tidak limbung dan menjadi pusat perhatian para vampire yang ada disini, karena kuyakin mereka akan mengejek diriku yang lemah. Aku menarik napas dan menyenderkan tubuh sesaat di dinding yang dekat dengan pintu masuk dapur. Setelah pandanganku tidak lagi berputar dan napasku kembali normal, setelah itu langsung berjalan menghampiri Nyonya Sahara yang sibuk memberikan instruksi kepada beberapa pelayan yang akan melakukan tugas mereka hari ini.