UPDATE!
Ayo merapat sekarang juga! siapa yang sudah menunggu chapter ini? Mana suaranya?
btw, aku ngetik ini sambil dengerin lagu LeeHi-My Love sama LeeHi-Only 😂😂
Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
Follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Aeris POV
Tubuhku terasa begitu lemas dan mataku terasa berat ketika mobil melewati gerbang istana dan memasuki area istana utama, karena selama perjalanan aku hanya bisa menangis dalam diam dan tidak sekalipun mengutarakan sepatahpun kata bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Setelah Kaisar Killian puas meminum darahku, aku berpikir dia akan melepaskanku dan membiarkan diriku sendiri, namun pria itu justru mendorong kepalaku agar bersandar di dadanya dengan kedua tangannya yang mengelilingi tubuhku begitu protektif serta posesif. Tidak sedetikpun dia melepaskanku, dan jika aku bergerak sedikit saja dia akan langsung mengeratkan kedua tangannya, seolah dia tidak mau aku pergi, bahkan hanya sekedar duduk di sisinya. Jadi aku memilih menangis di dalam pelukannya dan membenamkan wajahku di dadanya, walaupun dia memiliki sentuhan yang dingin, tapi entah kenapa terasa penuh akan kehangatan bagiku. Bahkan dia membiarkan kemejanya basah oleh air mataku. Well, setidaknya yang merasa pegal disini bukanlah diriku, melainkan pria yang sedang memangku diriku saat ini.
Suara helaan pelan terdengar lolos dari bibir Kaisar Killian dan tubuhku menegang ketika tangannya mengusap punggungku pelan. Dia tahu sejak awal aku menangis, tapi sama sekali tidak berkomentar apapun, dan aku bersyukur akan hal itu. Aku tidak bisa membendung kesedihan dan emosi yang berkecamuk di dalam hatiku, rasanya begitu menyesakkan. Ditambah dengan bayangan akan kejadian yang beberapa waktu terjadi serta ancaman yang Kaisar Killian berikan membuat perasaanku semakin kalut. Aku tidak peduli jika sesuatu terjadi pada diriku sendiri, bahkan jika aku mati kehabisan darah karena dihisap oleh pria yang saat ini mendekapku erat, tapi jika keluargaku yang merasakan semua akibatnya dan menderita karena kesalahanku, aku tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku merasakan laju mobil perlahan mulai melambat dan akhirnya berhenti, dan bertepatan dengan itu Kaisar Killian menunduk dan mengecup pundakku singkat sebelum berbisik, "kita sudah sampai. Hentikan tangismu, dan hapus air matamu itu, Aeris." Aku menahan napas saat merasakan hembusan napas Kaisar Killian menerpa sisi wajahku. Buru-buru aku menganggukkan kepala dan sedikit menjauhkan diri darinya. Kedua tanganku bergerak menghapus air mata dengan kasar dan perlahan manik abuku terangkat, menatap manik biru yang sedang memperhatikanku dengan begitu dingin, intens serta sarat akan emosi. "Sudah selesai?" tanyanya dengan nada yang terdengar sangat menyebalkan, seolah dia sedang mengejekku karena menangis, kemudian satu tangannya terangkat dan mengusap sisa air mata yang belum terhapus olehku dengan sapuan jemarinya seraya berkomentar, "kau cengeng sekali, untuk seorang manusia, kau terlalu banyak mengeluarkan cairan bernama air mata itu. Apa baik bagi tubuhmu jika terlalu banyak mengeluarkan cairan sebanyak itu? Kurasa tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
AN RÍ FÍOR BELOVED
FantastikSLOWLY EDITING. A Wattpad Fantasy Story #1 in Werewolf #1 in Supernatural #1 in beloved #1 in Romansa #11 in romance DON'T PLAGIARISM! I DON'T HAVE ANY RESPECT FOR SOMEONE WHO COPY MY WORK! Di saat dunia telah dikuasai oleh makhluk supernatural dan...