Part 45. Penguntit

2.8K 527 11
                                    

UPDATE!

Ayo semua merapat! udah lama ya aku ga update tengah malam, jadi sekarang adalah waktunya hahaha

siapa yang nunggu chapter ini? mana suaranya? oke langsng aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx



BELUM DIEDIT

BELUM DIEDIT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carden POV

Dua hari sebelumnya

"Yang Mulia," mataku teralihkan dari beberapa berkas laporan sensus yang diberikan oleh pihak administrasi kerajaan ke arah Jonathan yang berdiri di ambang pintu dengan wajah serius. Dengan otomatis langsung kuletakkan berkas tersebut dan bangkit berdiri, sebelum berjalan menghampiri orang terpercayaku tersebut. "Apakah saya perlu menghubungkan rapat kali ini dengan Alpha Robin?" tanyanya saat aku sudha berada di dekatnya.

"Tidak. Lebih baik mereka tidak tahu apapun. Semakin sedikit Robin dan Daciana mengetahui akan perkembangan masalah ini, maka Aeris akan semakin aman. Apa semua sudah berada di ruang pertemuan?" tanyaku seraya berjalan melewatinya keluar ruangan. Suasana istana begitu tegang semenjak Lilith berubah menjadi ancaman bagi kerajaan.

"Semua sudah tiba dan sedang menunggu kedatangan anda, Yang Mulia."

Aku mengangguk paham dan membetulkan jas yang kukenakan agar terlihat kembali sempurna. Mataku bergerak menelusuri setiap sudut istana selama perjalananku menuju ruang pertemuan. Keamanan diperketat dan penjaga ditempatkan di setiap titik strategis. "Bagaiman dengan haisl investigasi terbarumu, Jonathan?"

Jonathan mengeluarkan sebuah kertas dari balik jasnya dan memberikannya padaku. Aku langsung membaca isinya dna mengerutkan kening saat melihat beberapa poin dari laporan yang dikirimkan salah satu mata-mata kerajaan di wilayah utara. "Benar dugaan kita, mayat dari Mage itu yang menjadi media untuk portal, beberapa anak murid sang Mage tersebut diajari ilmu hitam dan pemanggilan Lilith. Sekarang Lilith dengnan pasukan iblis yang dibawanya sudah mulai melakukan pergerakan dan menguasai sebagian wilayah utara kerajaan. Sepertinya Lilith berniat untuk membangun kerajaannya sendiri sebagai alternatif jika anda tetap membelot padanya."

"Begitu, bagaimana dengan Daoine ifreann?"

"Saat ini mereka juga sudah berada di dalam ruang pertemuan."

"Bailah, kita akan bicarakan sisanya di ruang pertemuan nanti." Setelah itu aku dan Jonathan berjalan menuju ruang pertemuan dalam keadaan hening. Kami sibuk dengan pikiran masing-masing mengenai keadaan beberapa waktu kedepan nanti. Sejujurnya aku menyesal karena semua ini bermula dari kesalahanku, jika saja aku tidak memberikan sumoah setiaku pada Lilith dan lebih memilih untuk melepaskan diriku dari cengkramannya, mungkin situasi ini akan berbeda. Saat itu aku dibutakan oleh dendam dan amarah, lalu Lilith datang dan membuatku percaya penuh pada diirnya, tapi sekarang, aku mulai mempertanyakan keputusanku di masa lalu, apalagi setelah aku mengetahui fakta bahwa Lilith tidak sepenuhnya mempercayaiku dengan tidka memberikan pedang milik mendiang ayahku padaku.

AN RÍ FÍOR BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang