Part 49. Portal

2.7K 551 15
                                    

UPDATE!


Ayo semua merapat sekarang juga! siapa yang udh nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁


Vote comment share

Follow recommend


Love,

DyahUtamixx



BELUM DIEDIT


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aeris POV


'Kau yakin? Bagaimana bisa? Apa yang kalian lakukan hingga Vampire dan manusia mau bekerja sama untuk membantu dalam situasi ini?' aku ingin sekali menanyakan pertanyaan itu padanya, karena aku sungguh tidak percaya dengan perkataan Tuan Kayne, mungkin jika Werewolf aku masih dapat percaya, tapi Vampire? Dengan gelengan kepala singkat, kusingkirkan pertanyaan-pertanyaan itu, menyimpan semuanya untuk nanti kutanyakan pada Carden menggunakan tulisan, karena saat ini ada hal yang lebih penting dari rencana 'cadangan' mereka, yaitu portal. "Kita akan bicarakan itu nanti, nona Aeris, sekarang ..." Aku mengedarkan pandangan ke tiap sisi area ruangan tower ketika pria itu melanjutkan, "Dimana kita harus memulai mencari letak portal itu?"

Setelah pertanyaan tersebut, kami berpikir sejenak, lalu pria itu juga melakukan hal yang sama denganku, mengedarkan tatapannya ke tiap sisi area tower. Tuan Kayne kembali memusatkan perhatiannya padaku, matanya melirik ke bagian luka leherku yang tertutup perban tipis, mungkin saat ini darah telah kembali mengalir keluar dna mengotori perban tersebut. "Maafkan aku, mengenai keadaanmu." Aku melambaikan kedua tanganku padanya sebagai tanda bahwa semua ini bukanlah salahnya. "Kita tidak menyangka Lilith akan melakukan hal itu, apalagi Yang Mulia." Tuan Kayne berhenti berbicara, memberikanku senyum lalu meneouk tangannya sekali dengan wajah semangat. "Nah, baiklah ... karena kita tidak tahu lokasinya, itu berarti kita sendiri yang harus mencari tahu."

Aku menganggukkan kepala setuju. Kemudian berjalan ke arah jendela yang mulai ditutupi oleh pohon sulur. Mataku mengarah ke bawah dan mendapati suasana wilayah yang begitu menegangkan. Beberapa titik terlihat api berkobar besar, para werewolf dan vampire bertarung dengan iblis, ada beberapa manusia yang juga turut dalam pertarungan tersebut dan di tangan mereka terdapat senjata seperti pistol, pedang, panah, atau bahkan tombak. Asap mengepul di udara dan suara teriakan-teriakan penuh semangat begitu jelas terdengar. Jantungku berdegup cepat saat melihat banyak dari pihak kami yang mulai berguguran, mati terbunuh atau mati karena luka parah yang membuat mereka kehabisan darah, dan tentu semua itu di dominasi oleh manusia.

AN RÍ FÍOR BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang