3#

302 89 13
                                    

----HAPPY READING----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----HAPPY READING----


Gadis mungil itu terus saja memandang wajah seorang laki-laki di depannya dengan senyuman yang merekah. Bagaimana tidak? Ia sekarang bersama dengan orang yang dicintainya dan mereka sedang makan bersama. Ini sangat menyenangkan. Hatinya benar-benar sangat bahagia.

Lihatlah, wajah Jeo yang sedang melakukan aksi makannya benar-benar membuatnya ingin mengetahui lelaki itu lebih dalam lagi. Ketika mengambil sendok, memasukkan makanan tersebut ke dalam mulutnya lalu saat mengunyahnya Jeo terlihat sangat tampan.

Oh ya ampun! Ini benar-benar gila. Padahal hanya makan tetapi lelaki itu benar-benar sangat tampan dan hal itu membuatnya semakin mencintainya.

Jeo yang hampir menyelesaikan makanannya tak sengaja melihat wajah aneh Fiza. Bagaimana tidak aneh? Lihat saja, gadis itu terus saja menatapnya dengan tatapan yang membuatnya bergidik ngeri.

Ada apa dengan gadis itu?

"Makanan Lo gak dimakan?" celetuk Jeo yang masih tak menyadarkan gadis itu.

Apakah Fiza sedang melamun? Kalau begitu sedang melamunkan apa dia?

Ini menganggu. Gadis ini membuat waktunya terbuang sia-sia. Lalu untuk apa dia mengajaknya makan kalau dirinya saja tidak memakan makanannya?

Terpaksa Jeo menyentuh lengan Fiza dan kembali memanggilnya. Namun, lagi-lagi perempuan itu tak sadar juga.
Akhirnya, dia memilih untuk menghabiskan makanannya kemudian beranjak dari sana.

"Gue pulang. Dihabisi makanannya. Nanti kebuang, sayang," ujar Jeo setelah menyelesaikan makanannya.

Fiza tersadar dari lamunannya secara tiba-tiba. Ia langsung berdiri dan mengatakan, "Apa? Sayang?" ucapnya dengan wajah kaget.

Jeo tak kalah kagetnya. Bahkan dia tak tahu harus mengatakan apa lagi setelah berkali-kali mencoba menyadarkan gadis itu dari lamunannya. Dan yang tidak masuk akalnya, Fiza malah tersadar hanya dengan kata "sayang"? Yang benar saja?!

"Gue mau pulang."

"Loh? Kok pulang? Makannya gimana?" tanya Fiza dengan wajah sedih.

Jeo mengisyaratkan lewat matanya bahwa ia telah menyelesaikan makanannya. "Gue udah selesai makan."

"Cepat banget. Kapan selesainya?" ucap Fiza terkejut bukan main. Lalu bagaimana dengan dirinya? Makanannya bahkan belum tersentuh sedikit pun. Aduh, bagaimana ini?

"Lain kali jangan melamun. Gue gak mau waktu terbuang sia-sia kayak tadi." Jeo beranjak dari tempatnya dan berjalan meninggalkan Fiza.

"Lah? Kok gitu? Gue gimana dong ini?" gumamnya pada dirinya sendiri.

Dengan cepat gadis itu membereskan barang-barangnya dan menyusul Jeo yang telah pergi meninggalkannya.

"Jeo!"

Maaf, Aku Telat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang