1#

659 111 59
                                    

----HAPPY READING----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----HAPPY READING----


"Papah!"

Teriakan seorang gadis mungil itu mengejutkan seorang pria paruh baya yang sedang menyiapkan makanan untuk keluarganya.

"Kenapa Nak?"

Gadis itu masih sibuk berbenah diri sambil tersenyum di depan kaca. Melihat betapa cantiknya dirinya saat ini. Ia sudah tidak sabar berangkat ke kampus untuk bertemu sang pujaan hati.

"Nanti papah anterin Fiza sampai gerbang aja ya Pa!" ujarnya sambil mengambil tas selempang miliknya kemudian dikenakannya.

"Siap Kak Fiza!"

Fiza tertawa kecil. "Ih, papa! Jangan panggil Fiza pake Kak dong! Hahahah."

Papa Fiza ikut tertawa ketika melihat anak perempuannya tertawa. Sederhana saja. Hanya melihat anaknya bahagia, ia pun juga merasakan bahagia. Bukankah setiap orang tua begitu? Ikut bahagia ketika melihat anaknya bahagia.

Fiza berjalan menuju meja makan. Menarik kursi lalu mendudukkan bokongnya di kursi tersebut.

"Wah, sarapan hari ini nasi goreng spesial ya Pah?"

"Iya Nak. Gimana? Suka 'kan?"

"Suka Pah," ucap Fiza dengan girang.

Gadis itu menyendokkan nasi goreng spesial itu ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya dengan nikmat.

Papah Fiza tersenyum melihat anaknya sedang menikmati nasi goreng spesial buatannya. Tetapi tiba-tiba saja, Fiza memberhentikan aksi makannya.

"Kok papah cuma ngeliatin Fiza sih? Papa emangnya udah sarapan?" heran Fiza kepada papanya, Faris.

"Kamu makan duluan aja. Papa nanti aja makannya."

"Papa gak mau makan bareng sama Fiza aja?"

Papah Fiza menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil tersenyum. "Kamu makan duluan ya."

Fiza menghembuskan napas pasrah. "Iya deh Pah. Tapi papa nanti makan ya."

"Iya Nak."

Senyum Fiza mengembang. Lalu dengan cepat ia menghabiskan nasi goreng spesial buatan papahnya itu dengan senang hati.

Setelah selesai menghabiskan sarapannya. Fiza beranjak dari kursi lalu mencuci piringnya di wastafel. Kemudian menghampiri papahnya dan berbicara padanya.

"Oh iya Pah, papah udah siapin bekal untuk Fiza atau belum? Kalo belum Fiza aja yang siapin."

"Udah kok. Tadi sebelum siapin sarapan buat kamu papah udah buatin bekal kamu. Kamu ambil aja di dapur."

"Oke Pah, tengkyu ya Pah."

"Iya Nak."

Fiza mengambil bekalnya di dapur setelah itu mengatakan, "Kalo gitu, ayo Pah."

Maaf, Aku Telat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang